Chereads / Jodoh tidak bisa di Prediksi / Chapter 11 - Pengasuh Hati

Chapter 11 - Pengasuh Hati

" Bodo amat!! " Ketus Yshikha tidak menurutinya. Bahkan, Ia berusaha untuk menjaga jaraknya dengan pemuda itu. Ya, meskipun itu tidak terlalu jauh sih. Tapi, setidaknya Ia sudah berusaha untuk menjauh.

Shanie meliriknya sekilas dengan raut acuh. Sudut bibirnya sedikit terangkat keatas dan Ia langsung melajukan sepeda motornya tanpa aba-aba terlebih dahulu dengan kecepatan cukup tinggi. Hal itu, membuat Yshikha hampir jatuh kalau saja refleksnya tidak cepat untuk memeluk pinggang pria itu.

" Woy Loe itu bisa nyetir gak sih? " Teriak Yshikha jengkel setelah tubuhnya bisa beradaptasi dengan kecepatan kendaraan yang pria itu lajukan. Dengan perlahan Ia kembali tegak dan diam-diam Ia menarik tangannya. Berniat untuk melepaskan pelukan refleksnya. Tapi, sebuah tangan yang lebih besar darinya dan lembut menghentikan pergerakannya.

" Karena kamu meragukan kemampuanku dalam menyetir. Jadi, sebaiknya kamu berpegangan agar hal yang seperti tadi tidak terulang lagi " Ucap Shanie tenang. Kedengarannya memang masuk akal dan bijak. Tapi, dibalik ucapannya itu ada niat jahat yang sudah terencana

Gadis itu menurut dengan patuh. Sehingga tangan kiri Shanie kembali memegang stir. Sepertinya, otak gadis itu belum mencerna semua maksud jahat pemuda ini.

Shanie yang tidak mendapat bantahan, dari gadis itu kembali mengukir senyum. Namun, singkat sampai gadis itu menyadarinya.

" Oh iya, untuk yang tadi maaf ya? " Tiba-tiba Shanie meminta maaf dengan tulus. Tapi, dari nadanya terdengar ada keraguan.

" Hmm tidak apa, wajar seorang yang sedang jatuh cinta akan cemburu buta " Celetuk Yshikha tanpa pikir panjang. Ia sedang menggoda Shanie. Seulas senyuman nakal terukir dibibir mungilnya

" Maksud Loe? " Tanya Shanie untuk memastikan apakah gadis itu mengetahui perasaannya atau hanya untuk menggodanya saja. Ia sedikit menurunkan kecepatan laju sepeda motornya. Shanie melirik Yshikha sekilas

" Hehe, Loe suka kan sama gue? " Yshikha terkekeh, sembari melontarkan pertanyaan lebih tepatnya sebuah pernyataan

" Jangan kepedean loe! " Tanggap Shanie. Ia mengatakan itu dengan nada dibuat serius, sehingga terdengar serius

" Terus kalau bukan suka apa namanya? Cinta? "

" Syii, syi liat tuh liat capung, capung " Ucap Shanie sewot sembari menunjuk kesebarang arah. Dan kebetulan yang ditunjuknya itu sebuah balon apung yang terbang diudara. Mau tak mau Yshikha melihat kearah yang ditunjuk oleh Shanie dan itu membuatnya tertawa

" Woy, Loe itu katarak apa gak tahu namanya sih? Masa balon apung dibilang capung " Ujar Yshikha tak kalah sewot sembari menoyor kepala Shanie

' huh, untung gadis ini bodoh ' batin Shanie lega, Ia sama sekali tidak marah walaupun Kepalanya ditoyor gadis itu.

" Siapa suruh balonnya terbang? " Shanie menjawab dengan asal.

" Namanya juga Balon apung ya pasti terbang diudara "

" Haha iya sih " Shanie tertawa garing

" Balon yang terbang loe sebut capung terus kalau burung yang terbang jangan-jangan loe sebut kuntilanak lagi "

" Hahha, masa sih? Kalau gue liat loe terbang baru gue sebut Kuntilanak atau sebutan lainnya lumba-lumba terbang " Ujar Shanie bergurau dengan diiringi tawa.

" Haha, lucu ya? " Tanya Yshikha kesal yang diiringi tawa garing

" Hhahaha ya, iya dong seorang Yshikha yang notebene sebagai kutubuku yang cerewet terbang diudara itu pasti lucu banget apalagi kalau telanjang hahah "

" SHANIEE!! Dasar mesumm " Teriak Yshikha sembari memukul Shanie meluapkan kekesalannya

" Hehe, gue gak kebayang Shi "

" Diam, loe!! " Yshikha kembali berteriak sembari memukul bahu Shanie

" Shi, Mampir keresto Shan yuk? " Ajak Shanie untuk mengalihkan topik pembicaraan

" Buat apa? " Tanya Yshikha heran. Ia sudah berhenti memukuli Shanie

" Makan, gue laper. Kalau loe gak laper loe cukup duduk manis aja temenin gue makan okay? "

" Gak sudi gue. Emang gue ini pengasuh Loe apa? "

Yshikha memasang wajah tak suka

" Iya pengasuh hati gue " Ucap Shanie lirih sehingga Yshikha tidak mendengarnya dengan jelas

Eakkkkkk

" Hah apa? Tadi loe ngomong apa? " Yshikha lemparkan pertanyaan bingung ketika ia mendengar samar-samar Shanie mengucapkan sesuatu

Shanie sempat terdiam sebelum melemparkan jurus andalan usilnya. Ia selalu tau cara bagaimana mengalihkan dan membuat gadis itu kesal " Oh engak, enggak. Gue cuma bilang loe yang traktir ya? Ya? "

" Enak aja. Kalau loe mau yang gratisan makannya dirumah gue tapi nasi doang. Mau? "

" Hahah enggak enggak gaak perlu. Gue langsung nganter loe aja pulang ini sudah sore. Gue takut nyokap, bokap loe khawatir "

🌻🌻🌻

Hanya butuh waktu sekitar 15 menit, mereka sudah sampai didepan kediaman Qyoo.

" Wah rame banget ada acara apaan Shi? " Tanya Shanie penasaran ketika mereka sampai didepan rumah besar Yshikha gerbangnya sudah terbuka dan halamannya sudah ada 2 mobil yang tak dikenali terparkir dihalaman depan

" Tahu tuh, siapa yang berkunjung ya? " Yshikha juga tidak tahu siapa yang berkunjung. Dia turun dari motor Shanie.

" Kali, yang lamar loe " Ucap Shanie ngasal

" Hus, ucapan adalah do'a tahu gak loe "

" Haha ya maaf, ya udah gue pulang duluan ya? " Pamit Shanie

" Lah, bukannya Loe laper ya? Mending mampir dulu yuk? " Ajak Yshikha serius, walaupun ia kadang kesal dengan pemuda ini. Tapi, masih punya rasa toleransi yang tinggi terhadap orang

" Ah enggak usah. Gue langsung pulang aja entar makan dirumah aja " Tolak Shanie

" Oh serah Loe lah. Ok kalau gitu gue ke masuk dulu ya? " Ujar Yshikha masa bodo sembari berbalik berniat masuk. Tanpa melepaskan helm Shanie yang masih ada dikepalanya

Yshikha langsung beranjak tanpa melepaskan helmnya.

" Woy,,, Shishi. Helm gue mau dibawa kemana? " Teriak Shanie ketika sadar helmnya belum gadis itu kembalikan padanya.

" Helm apaan? " Yshikha berbalik sembari melontarkan pertanyaan heran kepada Shanie. Tanpa sadar tangannya menyentuh kepalanya dan " Oh iya gue lupa " Yshikha tersenyum dengan malu lalu kembali lagi memberikan helmnya ke Shanie.

" Ampun deh loe. Untung gue gak ikutan pikun kayak loe lagi " Cerocos Shanie sembari menerima helmnya

" Yeh, gue juga gak sengaja kali. " Balas Yshikha dengan wajah tanpa berdosa

" Terserah loelah, gue duluan " Ujar Shanie tak mau lagi berdebat

" O iya hati-hati dijalan " Ujar Yshikha ketika melihat Shanie sudah bersiap pergi