Chereads / Jodoh tidak bisa di Prediksi / Chapter 14 - Seven Boy

Chapter 14 - Seven Boy

Setelah kepergian Rayhan, Yshikha kembali merenung lagi dengan raut jeleknya. Sampai, di menit kelima matanya melihat sebuah kunci mobil.

"Hah, ini pasti kunci mobil Rayhan." Ucapnya sembari mengambil kunci mobil itu yang ditergeletak begitu saja disampingnya.

"Mumpung tu anak lagi asyik, mending gue pinjem dulu ah bentar. Gue butuh udara segar, kan cape kalau keluarin mobil dari begasi" Ia berjalan keluar dari ruang santai itu, dengan hati-hati melewati ruang keluarga tanpa ketahuan orang tuanya. Bahkan, Ia sengaja mengenakan sendal jepit supaya tidak ada yang mendengar langkah kakinya.

Bisa dengan mudah ia kabur melewati perbatasan kedua orang tuanya tanpa ketahuan. Tapi, tidak semudah itu untuk kabur dari seorang Rayhan tanpa ketahuan.

"Hey Shi, Loe mau kemana ngendap-ngendap gitu?" Tegur Rayhan yang baru saja datang dari ruang tamu. Ia menghampiri Yshikha yang niatnya mau keluar rumah diam-diam. Sekarang pupus sudah

"Oh... Elo...." Ia sedikit lega, ketika orang itu adalah Rayhan. Setidaknya, Ia sedikit lebih tenang untuk menghadapinya daripada kedua orang tuanya.

Rayhan menyilangkan kedua tangannya didepan dada, Ia menatap adik sepupunya dengan tatapan curiga. "O iya, gue mau ngenalin Loe sama temen-temen gue" Sebelum Yshikha bisa menolaknya, Pemuda itu sudah menyeretnya keruang tamu yang tak jauh dari sana. Hanya berbelok kekiri dan sampai deh.

"Hallo Guys. Nah kenalin ini adik sepupu gue namanya Cynthiara Yshikha kalian bebas mau manggilnya apa saja dari dua kata namanya itu" Rayhan memperkenalkan Yshikha kepada ke 6 temannya itu. Ya mereka adalah Seven Boy.

Ia memegang kedua pundak Yshikha yang berdiri disampingnya, gadis itu hanya sedikit menarik sudut bibirnya.

"Kak Revan!" Seru Yshikha, ia menunjuk orang yang ada kursi double.

"Kak Dirga? Kak Dimas? Kalian masih ingat aku kan?" Tanya Yshikha memastikan ketika matanya beralih keorang-orang yang bernama Dirga dan Dimas itu.

Mereka yang Yshikha panggil itu saling pandang dengan yang lainnya. Sebelum, kemudian kembali menatap gadis yang berdiri disamping Rayhan yang mana dihadapan mereka.

"Tsk, pasti kalian udah lupa. Pacar terus sih yang diurusinnya." Gadis itu mendesis sebelum kemudian bergumam. Ia menyilangkan tangannya didada.

Mereka bertiga saling pandang satu sama lain. Sedangkan yang tiga orang lagi yang tidak Yshikha kenal mengerutkan keningnya. Mereka sedang memperkirakan adegan apa yang selanjutnya bakalan terjadi.

Roman-roman gini, mereka sering menjumpai dengan pura-pura sok kenal sok dekat lalu.... Tahu dah. Tapi,..

"Ya ampun. Kak Revan, Kak Dirga, Kak Dimas aku ini Chika yang selalu kalian gendong saat kalian kisaran SD-SMP. Dan waktu itu aku masih kecil, mungkin segini sekitar 4 - 5 tahunanlah" Terang Yshikha, berusaha menjelaskan. Ia mempergakan dengan tangannya, ketika menyebutkan tingginya dulu yang sekitar setengah pahanya ke bawah sekarang.

Setelah mendapat keterangan dari gadis itu, akhirnya mereka saling pandang satu sama lain dan akhirnya mereka melepas tawa malu mereka. Karena mereka telah melupakannya. Mereka ketiga, menghampiri Yshikha yang tengah berdiri acuh dan sepertinya tengah merajuk.

"Oh ya? Hahah seorang gadis kecil yang suka merengek minta digendong dan manja itu. Sudah tumbuh menjadi gadis secantik ini?" Ujar Dirga dengan tawa kecilnya, Ia memperhatikan gadis yang berdiri dihadapannya itu. Gadis itu hanya diam dengan wajah ditekuk.

"Iya, iya kakak minta maaf karena telah sedikit lupa. Jangan marah ya? Chika kecil nanti kakak belikan Ice cream strawberry" Kini giliran Revan yang berbicara sembari mengacak puncak rambut gadis itu dengan gemas.

Waktu kecil Yshi adalah gadis manja dan penggemar icecream rasa strawberry, jalan-jalan dan Kembang gula. Selain itu, dia juga selalu ingin tampak lebih dari orang-orang disekitarnya.

"Iya Kak Dimas juga minta maaf. Besok Kak Dimas bawa Chika jalan-jalan deh dan membelikan Chika kembang gula" Kata Dimas lembut sembari mencubit pelan pipi gadis itu.

Yshikha yang masih dianggap seperti anak kecil. Semakin menekuk wajahnya. "Sekarang namaku bukan Chika lagi. Tapi, Yshikha. Sekarang aku sudah bisa menyebut huruf S dengan jelas" Balas Yshikha akhirnya, dengan raut kusut karena perlakuan mereka. Ia menepis kedua tangan Revan dan Dimas dari kepala dan pipinya.

"Hahah" Ketiganya tertawa lagi mendengar protesan gadis itu, sementara yang lainnya masih melongo melihat bagaimana mereka begitu akrab.

"Tapi, bagi kami kamu itu masih Chika yang imut dan menggemaskan" Sahut Revan sembari mencubit pipi gadis itu dan yang lainnya mengangguk membenarkan. Lagi-lagi gadis itu menepisnya seolah-olah ia masih marah.

"Imut dan Menggemaskan. Tapi, lupa" Ujar Yshikha dengan nada ketus.

"Kenapa? masih merajuk? Kakak sudah bilang kan mau ajak kamu jalan-jalan dan membelikan kamu kembang gula, kak Revan juga akan membelikanmu Ice cream jadi jangan marah lagi ya?" Dimas membujuk Yshi seperti adik kecil

"Emangnya aku masih anak kecil apa?" Raut Yahikha kesal. Tapi, pada akhirnya berubah "Eh tapi gak papalah, yang penting belinya banyak biar aku bisa jual lagi" Tanggap Yshikha dengan wajah tanpa dosa.

"Bagus ya? Beberapa tahun tidak bertemu, kamu jadi matre!" Kata ketiganya secara bersamaan. Mereka memasang wajah marah yang dibuat-buat kepada gadis itu.

Gadis itu hanya merespon dengan tawa dan akhirnya mereka berpelukan. Mereka seolah-olah melupakan bahwa ada orang lain disana.

"Ehem, Berhenti berpelukan! Sekarang adek gue udah besar, entar loe pada suka lagi." Tegur Rayhan diiringi deheman, setelah sadar dari bengongnya.

Dengan protective, Ia memisahkan ketiga pria tampan itu dari tubuh adik sepupunya itu.

"Siapa yang peduli kalau Chikanya mau" Sahut ketiganya bersamaan.

"Shishi, kamu jangan lagi dekaten sama mereka. Sekarang mereka sudah menjadi binatang buas jadi-jadian." Canda Rayhan sembari menarik tubuh Yshikha kesampingnya

"Gila Loe Ray!" Tanggap Dimas lebih dulu

"Tahu tuh" Timpal Revan

"Emangnya kita ini babi ngepek apa?" Dirga menambahkan juga

"Bukan sih. Kalian cuma serigala ngepek. Kalau berhadapan dengan cewek kalian bisa seliar serigala" Ujar Rayhan tanpa tanggung-tanggung, kalau lagi becanda dan mereka membalasnya dengan tawa.

"Oh ya, Chika kenalin dia Arfan" Kata Revan memperkenalkan Arfan

Pria yang bernama Arfan itu berdiri dan mengulurkan tangannya kepada Yshikha.

Sebelum gadis itu menjabat tangan Arfan. Ia terlebih dahulu melayangkan protes terlebih dahulu kepada Revan "Yshikha Kak Revan"

"Yshikha!" Kata Yshikha memperkenalkan dirinya dengan sopan, ia menjabat tangan Arfan.

"Arfan" Balas Arfan dengan nada seadanya. Ia sedikit memperhatikan penampilan gadis itu. Tapi, hanya sekilas. Ia bukanlah tipe orang yang suka larak-lirik cewek biasanya. Tapi, kali ini sepertinya berbeda.

"Bukannya waktu kecil kamu kebelet banget ya? Harus dipanggil Chika?" Jawab Revan dengan jenaka

"Tahu tuh, waktu itu kamu paling ogah-ogahan dipanggil Cynthiara atau Yshikha" Timpal Dimas

"Bener tuh, dulu pernah aku salah menyebutnya dengan Yshikha. Dia malah ngomel-ngomel sambil uring-uringan. Sekarang, minta dipanggil Yshikha" Dirga juga ikut menimpali

"Itu kan dulu, waktu aku belum bisa mengucapkan huruf 'S' " Kilah Yshikha tidak mau kalah.

"Udah udah, sekarang kenalan dulu. Ini Rheja dan disampingnya Gavin" Kata Rayhan melerai percekcokan kecil mereka.

Rheja dan Gavin sudah berdiri disamping Arfan

"Gavin!" Kata Gavin datar, Ia mengulurkan tangannya. Yshikha meliriknya sekilas sebelum menjabatnya yang diiringi gumaman kecil yang tidak jelas.

"Chika" Ujar Dirga dan Dimas bersamaan, memperkenalkan Yshikha sebelum gadis itu menjawab. Yshikha tidak meralatnya, Ia bisa melihat orang yang baru saja berjabat tangan dengannya adalah orang yang tipikal yang tidak hangat.

"Hai, namaku Rheja Gunawan. Salam kenal adik manis dan panggil saja Rheja Oppa" Ujar Rheja dengan gaya Playboynya memperkenalkan dirinya, dan jangan lupa dibarengi oleh dengan embel-embel Oppa. Ia mengulurkan tangannya diiringi kedipan mata genitnya.

"Oh iya Kak" Yshikha mengangguk dengan sopan, Ia menjabat tangan Rheja sebentar lalu menarik kembali tangannya dengan sopan "Itu matanya kenapa kedip-kedip? Kelilipan ya Rheja Oppa?" Tanya Yshikha selanjutnya dengan nada polos. Hal itu, mengundang gelak tawa semua orang yang ada disana kecuali Yshikha dan Rheja sendiri.

Hahhahahah

Yshikha hanya diam dengan raut bingungnya. Ia menatap Rayhan, dan yang lainnya.

"Oh ya. Bay the way kamu mau keluar?" Tanya Dimas setelah tawa mereka reda.

"Ya, aku pengen jalan-jalan" Yshikha menjawab dengan ringan. Kepalanya ikut termangut-mangut

Revan yang telah memperhatikan penampilan santai dan rumahan gadis itu, sedikit memiringkan kepalanya. Kemudian berkomentar "Gak salah? Seorang Chika yang kami kenal selalu berpenampilan glamour dan ingin tampil no 1 juga suka mengenakan heeg heels. Kenapa sekarang jadi?...."

"Kak Revan, itu kan dulu saat aku masih kecil belum tahu apa-apa. Sekarang, aku udah mau beranjak dewasa." Sela Yshikha

"Kan biasanya Orang tidak jauh beda dari kecil sampai dewasa" Timpal Dirga

"Aku beda kak. Sekarang bagiku kenyamanan dan kesederhanaan itu adalah hal utama. Apalagi, ini sudah sore banyak orang yang memiliki niat yang tidak bisa ditebak, Orang yang tadinya berhati baik bisa menjadi jahat ketika melihat sebuah berlian bertaburan didepan matanya" Gadis itu terdiam sejenak

"Dengan dandanan wah seperti superstar sendirian. Itu bisa memicu hal yang tidak diinginkan terjadi, misalnya penculikan atau perampokan. Masih mending cuma merampok kekayaannya saja, terus kalau sampai diperkosa bagaimana? Itu lebih rugi." Tambah Yshikha dengan serius

"Ada saatnya tampil menjadi sederhana dan ada saatnya juga menjadi superstar. Yang jelas dimata Allah kita sama. " Sambungnya

Semua orang menatapnya dengan takjub. Mereka membenarkan apa yang dikatakan gadis muda itu.

"Ehem! Ups sorry aku tidak bermaksud menguliahi atau berceramah disini. Aku hanya mengibaratkan. Canda sedikit gak papalah. Jangan dimasukkan kehati" Ia berdehem dan melontarkan kalimat asalnya ia mengibas-ngibaskan tangannya dengan tampang main-main.

"Ok, Kak Dirga, Sama yang lainnya mau nitip dibeliin apa sama Yshikha?" Akhirnya Ia mengalihkan topik, Ia menunggu mereka menitip sesuatu.

"Kakak Dimas lagi gak—"

"Kakak tenang saja, kali ini aku yang traktir. Jadi, mungpung aku lagi baik kalian mau pesan apa?"

"Heh, bocah kecil. Uang masih minta saja, cakap loe kayak orang udah punya pekerjaan aja. Bangkrut kalau begitu caranya Om gue, untuk para cowok lagi" Omel Rayhan yang ada disampingnya segera menghakimi sembari menjewer telinga kiri gadis itu.

"A...a....Ampun, ampun" Rengek Yshikha sembari menangkupkan kedua tangannya di hadapannya meminta ampun. "Lain kali tidak akan. Tapi, kali ini gak papa ya? Aku udah janji loh masa janji ditarik lagi" Ucap Yshikha tidak membatalkan niatnya untuk mentraktir mereka setelah jewerannya lepas

Rayhan menghela nafas kasar "Ok, sekarang cepatan pergi. Kami akan makan yang kamu beli" Tegas Rayhan sembari mendorong pelan tubuh gadis itu

"Tapi... Baiklah" Jawab Yshikha akhirnya