Chereads / Jodoh tidak bisa di Prediksi / Chapter 13 - Yshi Galau

Chapter 13 - Yshi Galau

Sore ini Shanie pulang dengan raut yang cerah. Hal, itu membuat Sang Mama tercintanya penasaran.

"Putra Mama Pulangnya kok sore?" Tegur Talita Mamanya Shanie dengan lembut. Ia menghampiri putranya yang baru saja pulang itu.

"Shanie habis nganterin Yshi Ma," Seulas senyuman terbit dibibirnya. Ia mencium tangan mamanya dan menggiring mamanya kembali kearah sofa

"Pacar?" Tanya Mamanya, wanita berusia 40 tahunan lebih itu menatap putranya dengan kerlingan menggoda

"Belum" Jawab Shanie ringan, setelah menghela nafas

"Kok Belum? Sejak kapan putra Mama jadi gak laku?" Talita menggoda putranya, yang membuat pemuda tampan putranya itu sedikit cemberut

"Bukan gak laku Ma, tapi Aku butuh waktu" Elak Shanie tak mau dikatain gak laku.

"Iya serah kamu deh. Mending cepetan mandi gih!" Talita mengalah dan menyuruhnya untuk mandi. Ia sedikit mendorong Putranya dengan lembut agar segera pergi kekamarnya untuk mandi

"Ok Mama"

Sementara Yshikha, Ia memaksakan dirinya untuk mandi dengan perasaan campur aduk.

Hanya butuh waktu 10 menit, baginya menyelesaikan acara mandinya.

Ia memilih sweater putih dan rok selutut warna merah muda dari lemari pakaiannya. Selanjutnya, ia kembali ke kamar mandi untuk mengenakan pakaiannya.

Tidak butuh waktu lama untuknya mengenakan pakaian, Ia kembali keluar dari kamar mandi. Lalu, ia berjalan kemeja rias untuk menyisir rambutnya dan mengoleskan hand and body pada kedua lengan dan kedua kakinya. Juga tidak lupa untuk memakai deodoran. Sebelum, beranjak turun kebawah

*

*

*

*

*

Diruang Makan orang-orang sudah pada kumpul untuk makan. Mereka tinggal menunggu Yshikha dan tak lama gadis itu datang dengan wajah segarnya.

Gadis itu mengukir senyum cerah "Maafkan aku, karena aku terlalu lama" Ujar Yshikha dengan nada bersalah.

"Tidak apa, kami belum lama menunggu" Sahut Samsul dengan lembut

"Iya ayo duduk" Kata Ayah Ramizha alias pamannya ikut menimpali setelah Samsul berkata.

"O Iya, Om" Yshikha mengangguk dengan patuh. Ia menarik kursi dengan sopan di samping temannya

"Ok, berhubung semuanya sudah kumpul, mari kita makan" Ujar Ayah Yshikha sebagai tuan rumah mengajak mereka untuk mulai makan.

Mendengar bunyi hijau dari tuann rumah. Semua orang langsung membalikkan piring yang terlungkup di depan mereka masing-masing.

Para orang tuan makan dengan tenang dan kadang-kadang diiringi canda tawa. Sesekali, Lina juga ikut bergabung dengan percakapan para orang tua.

Sementara, Yshikha ia tetap diam dan fokus dengan makanannya. Ia sama sekali tidak ikut campur dengan perbincangan para orang tua.

"Ada apa denganmu Shishi? Kenapa dari tadi kamu banyak diam?" Tegur Lina yang baru sadar Yshikha yang disampingnya tidak banyak bicara.

Mendengar teguran, Yshikha menoleh kesampingnya. Ia mengukir senyum tipis "Aku tidak apa-apa. Hanya terlalu lapar saja" Ucap Yshikha dengan tatapan imutnya, yang langsung mengundang gelak tawa semua orang. Ia juga ikut tertawa

🌼🌼🌼

Setelah acara makan makan bareng selesai, Keluarga Guntoro dan Warhadi pamit pulang.

Kini tinggal keluarga Qyoo sekeluarga.

Ibunda Yshi dan Ayahnya bercengkrama dengan canda tawa, diruang keluarga sambil menonton acara televisi. Sementara, Yshi tengah melamun diruang santainya. Yang mana ruangan itu langsung tersambung dengan taman dan taman itu menjadi pemandangan yang sangat menyejukkan mata.

Selang beberapa saat seorang pemuda yang kira-kira berusia 20 tahunan datang menghampiri dan membuatnya terkejut.

"Hoyahh, lagi melamunin apa Loe?" Pemuda itu sengaja mengejutkan Yshi, sembari menepuk pundak gadis itu. Sehingga, membuat Yshi terhenyak terkejut.

"Rayhan?!" Ujar Yshi, disela terkejutnya dengan wajah datar. Ia sedang tidak berselera untuk bercanda saat ini.

"Kenapa Loe?" Tanya Rayhan sembari ikut duduk disamping Yshi, tanpa gadis itu suruh terlebih dahulu. Baginya, rumah ini rumah keduanya setelah rumah orang tuanya.

"Gue gak kenapa-napa kok!" Yshi menjawab dengan datar. Lalu membenahi raut mukanya "Tumben Loe inget ke sini?" Ia menatap Rayhan, dengan raut normal. Walaupun, masih remaja tapi dalam mengubah ekspresi ia lumayan pandai.

Rayhan menoleh kearahnya dan menjawab dengan bangga "Skripsi gue udah beres, makanya gue kesini "

Yshikha ikut senang mendengarnya, matanya menatap kakak Sepupunya dengan berbinar. Kesedihan yang telah merundung wajahnya, seketika sudah berganti ceria

"Oh ya? Bagaimana dengan sidangnya udah beres?" Tanya Yshikha kemudian dengan antusiasme

"Udah dong, bulan depan gue udah mau Wisuda. Dan, minggu depan kami akan berkemah yang akan diselenggarakan di Seoul" Jawab Rayhan bangga, sembari menepuk dadanya dengan sombong.

"Wihh sombong amat!" Hardik Yshi " Oh ya, tadi kekasih masa kecilmu mampir kesini loh" Celetuk Yshikha kemudian, matanya beralih kearah lain

"Siapa?" Tanya Rayhan tak tahu, Ia diam-diam memperhatikan raut murung gadis itu dari samping.

"Jangan pura-pura lupa deh. Itu tuh Lina" Jawab Yshikha, Ia Kembali menghadap lawan bicaranya dengan raut seperti biasa.

"Oh dia. Udahlah itu masa lalu" Sahut Rayhan samar. Ia mengangguk pelan, dan melemparkan pandangannya ke luar. Seolah, Ia juga merasakan sesuatu yang tidak enak dalam hatinya. Ia tidak mau lagi, membahas soal itu.

Beberapa saat, suasana hening. Sebelum, suara gadis itu kembali bersuara memecahkan keheningan.

"Loe gak ada niatan lagi, buat balikan lagi gitu?" Tanya Yshikha, sekilas ia melirik samping kakak sepupunya.

Rayhan menjawab dengan cepat, matanya masih betah melihat taman di luar yang menjadi pemandangan "Enggak! Gue udah punya kekasih"

"Siapa namanya? Kenalin dong, sekalian bawa ke rumah" Ujar Yshikha antusias, Ia sedikit mengguncang tubuh pria itu. Agar pria itu menoleh kearahnya dan caranya itu berhasil membuat Rayhan menatapnya.

"Dih Kepo Loe! Ini urusan orang dewasa." Cibir Rayhan, sembari sedikit menggeser duduknya menjauhi gadis itu.

"Wah, roman-romannya udah kayak bapak-bapak aja" Ejek Yshikha dengan hebohnya

"Enak aja. Bapak-bapak" Respon Rayhan sedikit agak ketus

"Ya terus kenapa belum juga dikenalin sama Ayah dan bunda gue?" Tuntut Yshikha tidak mau kalah

"Masih dini Yshi, usia gue masih muda." Jawab Rayhan dengan senyuman simpulnya

"Behhh acara makan-makannya tertunda dong" Ujar Yshi, dengan nada sedih yang dibuat-buat

"Makan aja Loe, yang dipikirin! " Hardik Rayhan, sembari meraup wajah gadis itu dengan asal dan setelahnya mengalihkan topik pembicaraan "Oh ya gimana kabar Ramizha s'playboy gadungan itu?"

"Gimana? Ya gitu aja, masih seperti biasa kerjaannya ngurusin cewek." Yshikha menjawab dengan kedikan bahu

"Terus Loe?" Tanya Rayhan ia menatap adiknya dengan kepala sedikit miring kesamping

"Gue apa?" Yshikha menjawab dengan balik bertanya. Ia menunjukkan raut tidak paham

"Pacar? Gebetan?" Rayhan memberikan kalimat kuncinya dan gadis itu langsung mengerti

"Pacar apaan? Gebetan digaet orang iya!" Kata Yshikha dengan nada sedikit lirih ketika mengucapkan kalimat terakhirnya

Tawa Rayhan langsung pecah, mendengar penuturan sekaligus pengakuan gadis itu. "Hahahha malangnya nasib Loe!" Ia mengacak rambut adiknya itu dengan gemas, Yshikha yang memang tengah tidak berselera tidak balik membalasnya. Ia hanya cemberut kesal, sembari merapikan kembali rambutnya.

"Puas Loe! Ketawain gue" Sembur Yshikha dengan tampang bete. Sekbari terus merapikan rambutnya

"Ok, ok Sorry gimana kalau gue kenalin Loe sama teman-teman gue kali ada yang loe suka" Rayhan sedikit mengangkat alis kirinya, ketika memberikan saran itu.

"Gak!" Tolak Yshikha cepat

"Kenapa?" Rayhan memasang raut heran, Ia menatap Adik sepupunya dengan seksama untuk menyelidiki apakah ada kebohongan atau tidak disana

"Selera kita berbeda!" Tegas Yshikha dengan mantap

"Emang loe suka cowok yang kayak gimana?" Rayhan sedikit menaikan sebelah alisnya, mendengar jawaban adik sepupunya itu dan mengubah pertanyaannya

"Ganteng, Sholeh, baik, bertanggung jawab, Jujur, setia, perhatian, pengertian, penyayang, lembut, tapi gak lebay, penyabar, menerima gue apa adanya, bla... bla.. bla... la.... bla..." Hampir 30 menit Yshi menyebutkan kriteria cowok yang disukainya baru selesai. Rayhan yang mendengarkannya hampir tertidur.

"Banyak amat Shi!" Komentar Rayhan, setelah gadis itu berhenti berbicara. Sungguh, dirinya yang mendengarkan sangat lelah

"Ya terus kenapa nanya?" Respon Yshikha acuh, yang membuat Rayhan langsung diam seribu bahasa.

" ...... "

"Loe mau nginep kan disini?" Tanya Yshikha, kemudian setelah membuat kakak sepupunya diam.

Rayhan mengagguk dan kemudian bertanya "Yap, tapi gak papa-papakan? jika gue membawa beberapa teman gue kesini"

"Minta izin sama nyokap bokap gue. Emang ini rumah penampungan panti lajang apa? Gue gak suka keramaian "

"Udah dan Om sama Tante ngizinin whele " Jawab Rayhan sembari memeletkan lidahnya diiringi raut wajah usil

" Bangke Loe! " Ujar Yshikha kesal

"Dan mereka ada diruang tamu" Tambah Rayhan yang membuat Yshikha tak bisa lagi berdebat

"Serah Loe ah. Awas aja kalau ada yang macam-macam gue ulek loe" Sahut Yshikha yang pada akhirnya diiringi ancaman juga

"Siap tuan putri!" Jawab Rayhan sembari memperagakan layaknya prajurit istana yang sedang menghadap tuan putrinya.