Chapter 2 - 02

Tulisan ini penuh dengan typo yang bertebaran serta isi cerita yang always Ga-Je.

Semoga kalian suka ๐Ÿ–ค๐Ÿ–ค๐Ÿ–ค

Jangan lupa tinggalin jejak ya

Komen & Vote

Jangan lupa juga follow instagram Shin

- Akubebbyshin -

Happy reading all ๐Ÿ–ค๐Ÿ–ค

๐ŸŒธ๐ŸŒธ๐ŸŒธ๐ŸŒธ๐ŸŒธ

"Kianna Agusepti" suara Bu Rita yang sedang mengabsen muridnya bergema di dalam ruang kelas XI IPA 1.

Cewek berwajah oriental dan berambut panjang itu mengangkat tangannya. "Bu, nama saya Kianna Augustephi, bukan Agusepti" ralat Kianna, sontak seisi kelas tertawa mendengar protes yang dilayangkan oleh si empunya nama.

Bu Rita berdeham membuat suara gaduh menjadi tenang kembali, "Sudahlah, nama belakang kamu itu susah, sama aja itu agusepti atau agus apalah. Besok - besok ibu absen pake Kianna aja gak pake embel-embel. Nama kamu gak pasaran kan, kayak si Ayu atau Putri?"

Kianna menggeleng pasrah atas keputusan ibu Guru Kimia sekaligus wali kelasnya itu. Keputusan Bu Rita adalah salah satu hal yang mutlak untuk ditaati.

Hari ini merupakan hari pertama Kianna resmi menjadi murid kelas XI jadi, belum belajar rutin seperti biasanya. Mereka hanya absensi dan mengobrol sampai nanti bel pulang sekolah berbunyi. Aktivitas bebas seperti ini begitu dimanfaatkan Kianna untuk menyendiri. Dengan membawa peralatan tempurnya, earphone, ponsel dan novel, Kianna duduk di taman di belakang perpustakaan. Taman ini sudah seperti markas untuk Kianna, selain pemandangannya cukup bagus dipenuhi bunga, di sana juga jarang didatangi oleh siswa lainnya.

Kianna mulai melancarkan jari tangannya di atas keyboard ponselnya, berseluncur di sebuah aplikasi menulis dan membaca buku online yang bernama WebNovel. Aplikasi itu begitu membantu Kianna untuk menyalurkan hobi menulisnya. Beberapa cerita sudah Kianna tulis dan banyak mendapat feedback positif dari pembacanya. Tulisan Kianna banyak berkisah tentang cinta remaja dan keluarga. Namun, kali ini Kianna ingin sekali menuangkan kisah cintanya sendiri ke dalam sebuah cerita. Kisah cinta seorang gadis SMA yang secara diam-diam menaruh hati pada seorang kakak kelasnya.

Yups, Secret admirer! Cerita ini menjadi tantangan bagi Kianna sendiri, ia ingin membagikan kisah cinta diam-diamnya kepada semua pembacanya.

Tidak ada satupun teman-temannya yang mengetahui username Kianna di WebNovel atau bahkan tahu jika Kianna menulis di WebNovel. Padahal, nama Kianna di dunia tulis menulis online cukup banyak memiliki followers. Jika di instagram followers sebegitu cukup sukses membawanya menjadi seorang selebgram yang banyak mendapat endorse.

Giorgio Fernandes, kakak kelas Kianna yang tampangnya masuk dalam jajaran Top Ten orang ganteng dan keren di sekolahnya. Tidak heran jika banyak siswi di sekolah Kianna begitu mengidolakan Gior termasuk Kianna salah satunya.

Gior merupakan Kapten basket yang sering mengikuti kejuaraan antar sekolah. Jadi, wajar jika tubuhnya begitu atletis dan menjulang tinggi. Meskipun, Gior termasuk siswa populer namun, sikap Gior tetap ramah dan tidak sombong sama sekali dengan siapapun.

Kianna jatuh cinta pada Gior sejak menginjakkan kakinya di sekolah. Saat itu, Kianna yang masih bingung dengan luasnya sekolah, bertanya dengan salah seorang cowok di mana letak aula. Kianna pikir, cowok itu tidak akan menggubris pertanyaannya namun, dengan baik hatinya cowok itu mengantarkan Kianna ke aula tanpa banyak bertanya. Sebelum cowok itu pergi, Kianna tidak lupa untuk mengucapkan terima kasih dan dibalas ramah dengan senyum sejuta watt yang membuat Kianna jatuh cinta pada pandangan pertama. Impossible? But it's true! Dari situlah, Kianna secara diam-diam mencari tahu sosok cowok yang berbaik hati membantunya, padahal mereka sama sekali tidak saling mengenal.

๐ŸŒธ๐ŸŒธ๐ŸŒธ๐ŸŒธ๐ŸŒธ

Kianna asyik dengan dunianya, sampai sebuah pesan masuk diponselnya.

"Kia, di mana sih? Bete! Kantin yuk, aku tunggu di kelas,"

Kianna menggeleng melihat isi pesan yang dikirimkan Andara padanya. Biasanya Andara menghabiskan waktu bersama kekasihnya, kakak kelas mereka juga yang menjadi wakil OSIS yaitu Kak Ridwan, mangkanya Kianna lebih memilih menyendiri dibanding mengganggu kesenangan sahabatnya itu.

"Aku tunggu di perpustakaan, An!"ย  Kianna membalas pesan Andara.

Kianna berdiri menyandar sendirian di depan ruang perpustakaan. Dari tempatnya berdiri, Kianna bisa menikmati indahnya ciptaan Tuhan. Giorgio sedang mendribel bola basketnya berlari mencoba menghalau lawannya agar bisa memasukkan bola ke dalam keranjang.

Kianna menatap tanpa ekspresi, disaat banyak siswi-siswi lain bergerombol berdiri di pinggir lapangan basket menyorakkan nama Gior. Kianna begitu rapi menyimpan perasaannya sehingga tidak ada satu orang pun curiga terhadapnya.

Andara datang menepuk pundak Kianna, membuat gadis itu menoleh cepat. "Kantin yuk!" Andara melingkarkan lengannya di lengan Kianna.

"Tumben gak sama Kak Ridwan?" tanya Kianna dengan mengaduk es milo di depannya, Andara menghela napas berat sembari menyangga dagunya di kedua telapak tangannya, "Kak Ridwan lagi rapat OSIS, mangkanya aku dianggurin!"

"Eh, Ki, gosipnya nih ya, Kak Gior sama Kak Nada itu pacaran loh. Gila, Perfect Couple banget ya!"

"Selera Kak Gior luar biasa banget, aku tuh udah ngeshipperin mereka semenjak dulu. Kak Gior baik, ramah terus ganteng, sedangkan Kak Nada sendiri cantik, gak sombong, lembut banget. Ah, aku baper sendiri sama mereka,"

Kianna hanya tersenyum tulus mendengar ucapan Andara, mengangguk mengiyakan semua ucapan sahabatnya itu. Kianna ikut senang mendengar berita itu. Kianna cukup menganggumi dan menyukai Gior dari kejauhan tanpa perlu memilikinya. Hal seperti itu saja sudah membuat Kianna senang.

Gior dan Nada beserta teman-teman mereka yang lain, masuk ke kantin. Duduk tidak jauh dari Kianna dan Andara, Andara mencengkram tangan Kianna kencang, saat Kianna sedang fokus membaca novel yang tengah dipegangnya.

"Andara, sakit!" keluh Kianna sambil melotot, sedangkan Andara memberi kode agar Kianna menoleh ke arah kanannya. Kianna menoleh dan melihat keberadaan Gior dan Nada.

Gior dengan gentlenya menyodorkan jus jeruk dan batagor untuk Nada. Pemandangan yang seketika membuat baper sekelilingnya. Nada memberikan handuk kecil pada Gior.

"Ih, baju kamu basah semua. Bau banget pasti. Kamu bawa baju ganti gak?" Gior mengangguk sambil mengelap keringat yang membasahi wajah dan lehernya

"Biar bau begini, tapi kamu suka kan?" Goda Gior, sontak teman-temannya bersiul ikut menggoda kedua pasangan itu.

Kianna menunduk tersenyum, dirinya ikut bahagia melihat orang yang disukainya bahagia. Meskipun bahagianya bukan bersama dirinya, melainkan dengan orang lain yang selevel dengan orang yang disukainya.

"Uh, so sweet banget sih mereka!" ucap Andara.

Saat keduanya sedang sibuk memperhatikan keromantisan Gior dan Nada, Suara berat menyapa mereka berdua.

"Boleh gabung kan?" Kianna dan Andara menoleh serempak. Ternyata Kak Ridwan dan Kak Lutfi yang menyapa mereka berdua. Kak Ridwan itu kekasihnya Andara, sedangkan Kak Lutfi, sahabat Kak Ridwan yang juga anggota OSIS.

Andara dan Ridwan sibuk bercerita berdua sedangkan Kianna kembali lagi fokus ke novel yang belum selesai dibacanya.

"Kamu hobi baca novel ya?" tanya Kak Lutfi tiba-tiba membuat Kianna mendongak.

"Iya, Kak," jawab Kianna singkat.

"Novel apa yang kamu suka? Maksudnya genre apa?" tanya Lutfi lagi.

"Banyak, salah satunya teenfic," Kianna menjawab seperlunya.

Andara pernah bercerita pada Kianna jika Lutfi memiliki perasaan padanya. Namun, Kianna mencoba biasa saja menanggapinya. Lutfi baik, dia murah senyum dan juga anak band.

"Kamu nanti pulang sama siapa?" belum sempat Kianna menjawab, suara teriakan menggoda yang berasal dari rombongan Gior dan Nada menyela.

"Usaha mulu, Lutfi! Pepet terus sampe berhasil,"

Gior dan Nada tertawa bersama teman-temannya yang lain, sedangkan Kianna hanya diam menunduk malu.

"Anjrit! Berisik lo pada!" Lutfi membalas dengan lemparan pipet .

"Tiati, dek! Kak Lutfi itu garang, dia semacem kucing garong!" ledek Nada.

"Mentang lo, udah jadian sama Gior, songong lo ya, Nad! Berani lo ngatai gue!" Ejekan Lutfi dibalas dengan juluran lidah oleh Nada

"Kak Lutfi, Kianna permisi ke kelas duluan ya," Kianna berdiri membuat Andara bingung.

"Kia, mau ke mana?" tanya Andara

"Kelas, An. Permisi semuanya!" Saat Kianna berdiri dan melangkah ke kelas, matanya bertatapan langsung dengan Gior yang ternyata melihat dirinya juga. Kianna tersenyum dan mengangguk, memberi isyarat permisi dan sopan kepada kakak kelasnya. Lutfi memandangi punggung Kianna yang mulai menjauh.

"Gara-gara lo, doi cabut!" keluh Lutfi pada teman-temannya.

"Lo sih, grasak grusuk. Udah tau, tuh cewek kalem pendiem gitu," ejek Ridwan.

"Usaha lagi yang keras, Bro!" ucap Gior sambil menepuk punggung Lutfi dan ikut membubarkan diri dari kantin menuju kelas mereka.

"Semangat Lutfi!" batin Lutfi.

๐ŸŒธ๐ŸŒธ๐ŸŒธ๐ŸŒธ๐ŸŒธ

Jangan tergesa-gesa,

Segala sesuatu itu butuh proses

Nikmati dan jalani saja

โ˜บ๏ธโ˜บ๏ธ

๐ŸŒธ๐ŸŒธ๐ŸŒธ๐ŸŒธ๐ŸŒธ