Chapter 5 - 05

Hallo, Ada yang kangen sama Kianna- Gior, di sini?

Jangan lupa tinggalin jejak yah + Kasih review dong, biar semangatttt!!

Happy Reading

๐ŸŒธ๐ŸŒธ๐ŸŒธ๐ŸŒธ๐ŸŒธ

Kianna agak berlari cepat menuju kelasnya, untuk mengambil tas dan membereskan alat tulisnya yang lain. Hatinya cukup membaik saat ini, rasa kesal dan kecewa terhadap tindakan Andara menguap tergantikan rasa bahagia.

Saat kembali ke kelas, terlihat Andara masih duduk manis di kursinya dengan mata sembab. Andara menoleh dan segera berlari menghampiri Kianna lantas memeluknya.

"Kia, maafin aku ya, Ki. Aku janji, gak akan bikin kamu kesel lagi. Aku tahu perbuatan aku salah. Aku minta maaf, Ki. Tolong, maafin aku, Ki," Andara meminta maaf sungguh-sungguh pada Kianna.

Kianna memeluk balik sahabatnya itu, "Udahlah, lupain aja ya, An. Aku udah maafin kamu kok,"

"Makasih Ki," Kianna mengangguk dan mengajak Andara untuk turun.

Saat hampir sampai di anak tangga akhir, Gior berserta teman-temannya lewat, dan seluruhnya menatap Kianna dan Andara bingung. Hari sudah terlalu sore untuk dihabiskan tanpa kegiatan apapun, terlebih sepertinya Kianna maupun Andara tidak terlihat mengikuti ekstrakulikuler apapun di sekolah ini.

"Kalian berdua nunggui Ridwan sama Lutfi, ya? Bukannya mereka berdua udah pulang dari tadi?" tanya salah satu teman Gior yang bernama Angga.

Andara menggeleng, "Kita gak nungguin Kak Ridwan atau Kak Lutfi kok, cuma tadi ada tugas yang kita kerjain bareng di kelas,"

"Kamu pacaran sama Lutfi ya?" tanya Bambang, teman sekelas Lutfi yang super kepo dan biang gosip para pria di kelas XII IPA pada Kianna.

Kianna terkejut mendengarnya dan segera menggeleng. "Bukan, aku gak punya pacar kak,"

Gior dan teman-temannya tersenyum mendengar ucapan polos Kianna.

"Masih ada kesempatan dong buat pedekate sama kamu," goda Bambang.

Kianna hanya menunduk salah tingkah, bukan karena godaan dari Bambang untuknya, tapi tatapan Gior yang begitu intens padanya. Apalagi setelah kejadian Snapgram Gior tadi siang membuat jantung Kianna berdetak lima kali lipat jika berhadapan dengan Gior.

"Kak, Kami permisi pulang duluan," pamit Kianna dan Kianna menarik tangan Andara untuk segera pergi dari sana tanpa menunggu jawaban dari para kakak kelasnya itu.

Gior dan teman-temannya memberikan ruang jalan untuk kedua adik kelasnya yang begitu polos itu. "Calon pacar aku, hati-hati ya. Sampai ketemu besok," jerit Bambang masih menggoda Kianna, toyoran pelan dilakukan oleh Gior pada kepala Bambang.

๐ŸŒธ๐ŸŒธ๐ŸŒธ๐ŸŒธ๐ŸŒธ

Setelah melakukan tugas sekolahnya, Kianna buru-buru mengambil ponselnya untuk mengetikan ratusan huruf di platform tulis baca favoritnya. Kianna fokus menuliskan apa yang tengah ia rasakan hari ini. Betapa bahagianya perasaan seorang Kianna saat post it yang diselipkannya secara diam-diam, diposting oleh Gior di Instagram pribadi milik cowok itu.

Saat menulis cerita, senyum tak lepas dari wajah Kianna. Sungguh, hari ini hari yang mampu membuat Kianna bahagia, meskipun dibumbuhi dengan sedikit dramanya dengan Andara.

Setelah selesai dan mengupdate ceritanya. Kianna mengambil sebuah post it berwarna merah jambu. Ia menuliskan sebuah Quote lagi untuk ia berikan pada Gior secara diam-diam besok.

Kianna menarik selimutnya dan malam ini ia bisa tidur dengan tenang dan nyenyak. Hanya karena hal kecil yang dilakukan Gior, bisa berimbas besar pada mood Kianna. Sungguh, inilah kenikmatan sebagai secret admirer bagi Kianna.

๐ŸŒธ๐ŸŒธ๐ŸŒธ๐ŸŒธ๐ŸŒธ

Hampir dua bulan sudah Kianna melakukan aktivitasnya memberikan Gior post it di mejanya diam-diam secara rutin. Selama itu pula, tidak ada perubahan yang berarti antara dirinya dan Gior. Kianna lebih senang menghindar jika berpapasan dengan Gior ataupun teman-temannya yang lain. Kianna lebih suka memandangi Gior dari kejauhan.

Melihat Gior tertawa, bercanda gurau dengan para sahabatnya dan tentunya kemesraan yang ditampilkan Gior dan Nada setiap hari, merupakan hal-hal rutin yang menjadi aktivitas Kianna akhir-akhir ini.

Siang ini, kelas Kianna sedang ada jam kosong. Para Guru sedang melaksanakan rapat, sehingga semua murid dibebaskan untuk melakukan aktivitas apapun selama masih berada dilingkungan sekolah.

Andara mengajak Kianna untuk pergi mengisi perut ke kantin. Ketika mereka berdua telah sampai di Kantin, ternyata sudah ada Gior dan pacarnya, Nada beserta teman-temannya yang lain.

Nada terlihat semakin cantik, semakin populer, apalagi semenjak gadis itu memenangi event fashion show. Kini, selain menjadi selebgram, Nada juga resmi menjadi model remaja yang menghiasi cover majalah Nasional.

Tidak ada celah untuk menjatuhkan Nada, ia tampak begitu sempurna. Cantik, baik hati, ramah dan tidak sombong selama Kianna menjadi adik kelasnya. Karena itu, Nada disenangi oleh semua orang.

Bagaimana mungkin Tuhan begitu baik, memberikan pasangan yang tanpa celah. Gior dan Nada, pasangan serasi yang menjadi kesayangan seisi sekolah ini. Maka dari itu, Kianna memilih untuk menyimpan perasaannya sendiri. Ia tidak mungkin bisa menyaingi Nada. Cukup mengaguminya dari kejauhan dan menjadikan Gior sebagai fantasinya di dunia tulis menulisnya.

"Kak Gior sama Kak Nada bener-bener pasangan yang bikin envy (iri)," bisik Andara.

Kianna tersenyum mendengar ucapan Andara, dirinya mengiyakan di dalam hati. "Satu cantik, satu cakep banget. Uh... greget jadinya,"

"Kamu sama Kak Ridwan juga pasangan serasi kok, An. Kamu cantik, Kak Ridwan cakep," puji Kianna tulus.

Andara memekik antusias menggenggam telapak tangan Kianna, "Ih, Kia... bisa aja mujinya. Dara kan jadi seneng dengernya,"

"Lebay!" ejek Kianna dan dibalas dengan juluran lidah Dara.

Semangkuk bakso serta dua gelas es milo sudah datang menghampiri meja Kianna dan Andara. Kianna hanya memesan es milo, sedangkan yang makan bakso itu Dara.

"Da, demi apa yah, cerita itu makin lama makin bikin baper, gemes banget bacanya," ucapan Ratna, sahabat Nada membuat Kianna dan Andara menoleh.

"Cerita siapa?" tanya Nada.

"Itu loh, Da, yang akunnya PanggilakuKey. Judul ceritanya, Secret Admirer," jawab Ratna.

Mendengar jawaban Ratna, seketika membuat Kianna tersedak minumannya. Andara membantu Kianna menepuk-nepuk pundaknya, dan Gior's Squad ikut menoleh pada Kianna.

"Demi apa, Kak Nada, Kak Ratna baca cerita yang aku bikin. Gila, beneran gila ini!" batin Kianna.

"Kamu gak apa, Ki? Udah mendingan?" tanya Andara panik dan dijawab anggukan oleh Kianna.

"Syukurlah. Sumpah kaget banget, kamu kenapa bisa kesedak sih? Minum yang bener kenapa!" omel Andara

"Gak sengaja, Dar," jawab Kianna

Telinganya kembali menyimak percakapan antara Nada dan Ratna yang sepertinya ikut tertunda akibat insiden tersedak yang ditimbulkan Kianna tadi.

"Iya, gue baca itu cerita. Asli, tuh cewek tahan banget nyimpen perasaannya. Tiap hari, cuma ngeliati tuh cowok dengan pacarnya. Baper gue, Rat," ucap Nada.

"Sama Da. Asli itu cerita bikin baper, gue mau mewek tiap kali bacanya," timpal Santi.

"Part yang paling gue baperin itu. Di mana tuh cewek diem-diem ngasih post card-post card gitu, padahal selama dia ngasih itu, cowoknya sama sekali gak peka. Hubungan mereka tetap aja jalan di tempat. Malahan di salah satu post card itu, dia nulis kekaguman dia sama hubungan cowok itu ke pacarnya. Demi apa, gue nangis," kata Nada bercerita antusias pada Ratna dan Santi.

"Iya, gue juga Da. Asli deh, gemes banget gue sama penulisnya. Feel dia dapet banget, berasa nulis pake hati atau jangan-jangan berdasarkan pengalaman pribadi dia sendiri ya," kata Ratna.

"Iya, gue sepemikiran sama elo," ucap Nada.

Kianna tersenyum miris dalam hati. Ternyata di sekolahnya ini banyak juga pembacanya, yang lebih mengejutkan Nada juga ikut membaca cerita yang berkisah tentang Dia, Kia dan Gior secara tersembunyi di sana.

"Aku juga baca loh cerita yang diceritain Kak Nada, Kak Ratna sama Kak Santi itu. Kamu ada akun WebNovel gak, Ki?" tanya Andara setelah selesai ia menghabiskan baksonya.

Kianna mengangguk ragu, "Kamu harus baca deh cerita itu. Asli emang bikin baper,"

"Kianna!"

Merasa namanya dipanggil membuat Kianna menoleh, ternyata di sampingnya ada Gior yang sudah berdiri. Jantung Kianna kebat kebit tak karuan, hanya karena Gior memanggil namanya dan berdiri di sebelh .

Kianna tidak berani menatap Gior, sampai pada akhirnya suara Gior terdengar lagi.

"Kamu cantik hari ini," kata Gior

Kianna melotot dan menoleh cepat, telapak tangannya basah, bibirnya kelu dan otaknya mendadak blank.

"Hah?" hanya kata itu yang keluar dari mulut Kianna.

Tidak usah ditanya lagi bagaimana wajahnya, tentu saja sudah memerah merona. Suasana kantin yang berisik dan orang-orang sibuk dengan masing-masing aktivitasnya membuat Gior yang berdiri di samping Kianna tidak begitu dipedulikan orang, kecuali Andara.

"Dan aku suka," kata Gior lagi.

Kianna makin melotot mendengar lanjutannya.

"Itu lirik lagunya Lobow, yah?" seketika hancur sudah harapan serta imajinasi Kianna

'Sialan! Kirain...'

๐ŸŒธ๐ŸŒธ๐ŸŒธ๐ŸŒธ๐ŸŒธ

Di hatiku, ada Kamu...

Di hatimu, ada Dia... Ya sudah -

-Kianna-

Asik bisa update lagi

๐Ÿ™๐Ÿป๐Ÿ™๐Ÿป๐Ÿ™๐Ÿป

Makasih yang udah ngeluangi waktu buat ngebaca cerita ini

love you all