Happy Reading
DOUBLE UPDATEEEEEEE.... !!!!!
KUY, KOMEN SIYYY... CEDIH NIH SEPI2 AJA!!!
🌸🌸🌸🌸🌸
"Kita PA-CA-RAN!!" eja Gior.
"Maksudnya, aku sama kakak punya hubungan? Kak Gior pacar Kianna?" tanya Kianna ragu.
"Iya, Sayang. Giorgio Fernandes sekarang pacar kamu, bukan Lutfi atau Bambang." jawab Gior pada Kianna.
"Kia ga lagi mimpi kan?"
Gior menarik kepala Kianna agar mendekat dengannya. Cowok itu mengecup dahi Kianna, sementara gadis itu melotot sangat terkejut dengan tindakan Gior.
"Masih mikir ini mimpi?" tanya Gior dan Kianna menggeleng kaku.
🌸🌸🌸🌸🌸
Kianna tersentak dari lamunannya saat Andara menepuk punggungnya.
"Ya ampun, Kia. Pantesan aja gak nyaut dari tadi dipanggil, ternyata lagi asyik melamun." Andara mengambil tempat duduk di sebelah Kianna dan menggeleng sambil memakan chiki yang ia bawa.
Kianna tampak bingung. Bukankah tadi dia berada di taman rahasianya dan Kak Gior barusan mengajaknya berpacaran? Tapi kenapa sekarang Kianna malah berada di perpustakaan.
"Kenapa aku ada di sini, An?" tanya Kianna bingung.
Andara mengerutkan dahi, "Kamu stress ya? Dari tadi juga kamu tuh di sini, Ki. Kita semua sibuk ngerjain tugas bahasa Indonesia bikin cerpen. Kok malah nanya kenapa di sini. Emangnya kamu maunya di mana?"
Kianna menoleh sekelilingnya, ada beberapa teman kelasnya yang ada di sana, mereka semua sibuk menulis, mengerjakan tugas cerpen.
Sedangkan di depannya pun sudah berserakan buku dan alat tulis lainnya. Menandakan jika kejadian tembak menembak yang dilakukan Gior padanya itu cuma khayalan Kianna.
Kianna mendesah kecewa, sebagian ruang hatinya remuk redam karena ternyata harapannya cuma buah lamunan semata bukan kenyataan. Lagi pula, Kianna bahkan tak habis pikir jika ia bisa berkhayal sampai sejauh itu. Berimajinasi kalo Gior dan Nada cuma pasangan fake alias palsu.
"Yah, malah bengong lagi. Ki ... Kia, sana kerjain tugasnya. Tinggal 30 menit lagi mau dikumpul," Andara menyenggol lengan Kianna mengingatkan agar Kianna fokus mengerjakan tugasnya.
Kianna menoleh Andara sekilas, menunduk mengambil pena dan sejenak berpikir apa yang akan ia tulis di lembar kosong dalam bukunya. Seketika moodnya hancur akibat teringat lagi dengan lamunan itu. Tapi dengan cepat ia teringat akan pentingnya tugas yang diberikan oleh gurunya.
"Kamu nulis cerpen apa?" Kianna menjulurkan kepalanya melihat apa yang Andara tulis.
"Cerpen tentang perselingkuhan," Kianna mengeryitkan dahi bingung.
"Memang boleh?" tanya Kianna.
"Baca ini, Ki. Lihat perintah kerjanya. Buatlah cerita pendek dengan tema bebas sesuai dengan imajinasi kalian. Temanya bebas, berarti tentang kisah cinta dan perselingkuhan boleh dong," jelas Andara dengan mengambil kembali bukunya.
Kianna tampak berpikir sejenak. Ia harus mengesampingkan kekesalannya gara-gara lamunan bodoh yang dia lakukan sendiri. Ia tetap harus mengerjakan tugas sekolahnya dengan fokus.
Karena memang pada dasarnya Kianna adalah seorang penulis. Jadi, membuat cerpen adalah hal yang biasa untuknya. Gadis itu menuangkan rasa kecewa atas khayalannya hari ini ke dalam bentuk tulisan. Hanya butuh waktu dua puluh menit dan cerpen pun sudah selesai ia tulis dengan baik.
Ketua kelas mereka, Abraham, mengambil satu per satu buku tugas teman sekelasnya untuk ia bawa ke ruang guru. Andara menarik tangan Kianna segera keluar dari perpustakaan dan kembali ke kelas untuk menaruh semua alat tulis mereka.
"Kak Ridwan selingkuh," lirih Andara saat mereka berjalan menuju kelas.
Kianna segera menoleh dan terkejut. Suara pelan sahabatnya itu masih bisa ia dengar dengan jelas, karena koridor sangat sepi.
"Hah? Kamu becanda kan, An." kaget Kianna.
Andara menggeleng lemah.
"Udah satu minggu terakhir ini, Kak Ridwan berubah. Chat aku jarang dibales, dia ga pernah juga ngabarin aku lagi. Dia juga kalo ketemu di sekolah gini, jarang nyamperin aku. Dan terakhir aku lihat di salah satu updatean instagram yang kebetulan cewek itu aku follow, dia update foto berdua sama kak Ridwan, di dalem mobil."
"Aku masih berpikir dia sepupunya tapi aku coba tanya sama kak Ridwan sendiri, dia malah marah. Bilang aku posesif, terlalu kepo dan mengekang. Padahal aku cuma nanya aja, Ki. Siapa cewek itu, tapi kenapa respon dia sebegitunya," curhat Andara.
Kianna menarik lengan Andara untuk duduk disalah satu kursi panjang yang ada dikoridor. Andara menunduk sedih, Kianna tidak pernah juga berpikir jika Kak Ridwan akan selingkuh dari Andara. Andara dimata Kianna, cewek yang cantik, baik hati dan ceria meskipun kadang kala suka nyebelin.
Selama ini juga, yang Kianna lihat hubungan Andara dan Ridwan baik-baik dan harmonis, jarang ada perselisihan. Tapi rupanya, itu hanya tampak di luar. Di dalamnya hanya yang menjalaninya yang tau seperti apa aslinya.
"Jadi, kamu maunya gimana?" tanya Kianna.
"Aku semalem udah bilang udahan sama dia. Aku gak mau, Ki diselingkuhi." ucap Andara.
"Terus? Jawabannya?"
"Dia gak baca, gak bales bahkan gak angkat telepon dari aku. Dengan caranya begitu, aku sudah anggap dia setuju atas keputusan aku. Jadi, sekarang kita sama-sama jomlo." ucap Andara.
"Kamu gak sedih?" tanya Kianna saat melihat Andara tersenyum lebar.
Andara menggeleng kuat.
"Buat apa aku sedih berlarut. Cowok juga gak cuma Kak Ridwan aja, masih banyak yang lain. Lagian nih, kita juga masih sekolah. Nikmati aja masa muda kita dulu," kalimat santai Andara yang sedikit menampar Kianna yang tidak bisa move on dari Gior.
"Kamu gak pengen ngomong langsung dulu sama Kak Ridwan? Minta penjelasan?" tanya Kianna lagi meyakinkan Andara.
"Enggak mau. Males banget." jawab Andara santai.
"Udahlah, gak usah dipikirin. Yuk, Ki. Lanjut ke kelas udah gitu kita ke kantin. Aku laper," kata Andara dan keduanya melanjutkan perjalanan mereka.
🌸🌸🌸🌸🌸
Dua hari berselang, papan mading dipenuhi oleh siswa siswi. Kianna yang kebetulan lewat di situ tertarik ikut masuk untuk melihat apa yang ada di sana.
Mata Kianna menjelajahi satu per satu berita up to date yang dipajang. Mulai dari fashion terbaru, profil murid teladan, ramalan bintang, puisi, berita putusnya Andara dan Kak Ridwan ternyata juga masuk dalam artikel dan yang mengejutkan cerpen tugas bahasa indonesia dua hari lalu yang ia kerjakan ikut terpampang di sana.
Demi apapun, Kianna bergidik ngeri melihat isi papan mading kali ini. Kakinya mundur ke belakang, keluar dari ramainya orang-orang di sana. Namun, tubuhnya tertahan oleh seseorang.
"Cerpen lo bagus. Lo pinter nulis ternyata,"
Nada, kakak kelasnya yang juga kekasih dari cowok impian Kianna, sedang memberinya pujian perihal cerpennya.
"Ah ... makasih kak," kata Kianna kikuk.
"Lo suka nulis di aplikasi tulis baca gitu gak sih?" tanya Nada.
Kianna menggeleng pelan. Ia tidak ingin Nada tahu jika ia memang seorang penulis. Jadi, lebih baik, ia berbohong.
"Yah, sayang banget yah. Padahal kalo lo nulis di sana, bakal banyak yang suka sama tulisan lo."
Kianna hanya tersenyum kecil.
"Lo mau gak bantu gue buat nulisin cerpen. Gue pengen dibuatin cerpen sama seseorang tentang kisah gue. Gue gak pinter nulis sih. Mau yah, lo mau kan?" Nada mengeluarkan puppy eyes pada Kianna.
Wajah Nada semakin menggemaskan dimata Kianna yang seorang cewek, pantas saja kak Gior betah berpacaran dengan Nada. Mau tak mau, Kianna mengiyakan permintaan Nada yang menurutnya aneh itu.
Nada tampak girang melihat anggukan Kianna. Lantas dengan semangat menggebu, Nada menarik lengan Kianna agar duduk di sebelahnya di bawah pohon rindang yang menghadap ke lapangan basket.
"Ceritanya tentang Fake Relationship. Jadi, gue ngejalani hubungan palsu dengan seseorang. Niatannya supaya orang yang gue suka itu cemburu dan ngerebut gue dari pacar palsu gue itu. Nah buat endingnya, gue mau jadian sama orang yang gue buat cemburu itu. Lo ngertikan maksudnya," jelas Nada.
Kianna menatap Nada dengan intens. Seperti dejavu, lamunan Kianna beberapa hari yang lalu kini seakan jadi kenyataan. Bukankah, ucapan Nada sama hal dengan lamunannya.
Bibir Kianna seolah kelu untuk sekedar bertanya apakah cerita yang ingin ia tuliskan untuk Nada merupakan kisah asli Nada, yang berarti ia dan Gior hanya pasangan kekasih palsu?
"Hei, Kianna. Lo ngerti kan?" suara Nada membuyarkan pikiran Kianna.
"Iya kak. Kia paham," jawab Kianna.
"Bagus deh. Besok gue kasih lo buku note gitu aja, lo tulis disana. Biar bisa gue baca terus kemana-mana. oke?" kata Nada ceria.
Kianna mengangguk tersenyum simpul.
"Makasih yah, Kianna imut-imut," Nada melenggang pergi menjauhi Kianna yang masih duduk sendirian.
Kianna menghela napas panjang. Kenapa semua kejadian hari ini, hampir mirip dengan apa yang ia lamunkan.
Kianna berjalan kembali ke kelasnya namun, di tangga menuju kelasnya Gior tengah duduk sendirian sambil memandangi ponselnya. Lagi-lagi Kianna teringat lamunan konyolnya. Kakinya terasa berat untuk melangkah melewati kakak kelas idamannya itu. Tapi tidak ada jalan lain untuk sampai ke kelasnya selain melalui tangga yang tengah diduduki Gior.
Gadis cantik itu memaksakan langkahnya berjalan lebih dekat pada posisi Gior. Jantungnya berdetak tak beraturan, peluhnya muncul dengan sendiri. Kianna menggigit bibir dalamnya kuat. Mencoba menetralkan ekspresi wajahnya. Seperti inilah rasanya ketika berdekatan dengan orang yang disukai. Hal yang tak wajar menyerang secara tiba-tiba.
Dua langkah lagi, Kianna berhasil melewati posisi Gior. Tapi harapan tinggal harapan. Gior mengancungkan ponselnya kehadapan Kianna membuat gadis itu terkejut dan berhenti berjalan.
"Tulis instagram lo di sini," ucap Gior yang tiba-tiba berdiri menghalangi jalannya Kianna.
"Hah? Instagram?" kata Kianna terkejut.
Gior mengangguk, "Iya, instagram. Lo punya instagram kan? Masa anak jaman now gak punya instagram?"
'Mati aku. Ketahuan kalo aku udah follow akunnya kak Gior duluan buat stalking!' batin Kianna.
Dengan ragu dan gemetaran Kianna menuliskan nama akunnya dikolom pencarian akun instagram Gior. Gior merebut ponselnya dan menelitinya sejenak.
"Lo udah follow gue yah?" tanya Gior.
'Tuh kan! Apes. Ketauan jadinya!' batin Kianna.
Mau tak mau Kianna mengangguk lesu.
"Oke! Bagus deh. Eh, by the way, ada salam dari Bambang. Katanya dia gak suka lihat rambut lo digerai terus. Lo kapan ngekuncir itu rambut," kata Gior santai.
Kianna memandang Gior bingung sambil memegang rambutnya spontan. Kenapa Kak Bambang harus mengatakan hal itu lewat Kak Gior. Aneh!
Gior mengacak puncak kepala Kianna sebelum cowok itu masuk ke kelasnya dan meninggalkan Kianna yang mematung di tempat.
🌸🌸🌸🌸🌸