Semenjak kejadian sore itu, beberapa kali mata Cleo tersadar bahwa memang benar ia dan Kenzie satu sekolah. Namun Kenzie selalu berada didekat lapangan atau main basket dilapangan. Kelemahan Cleo adalah ia tidak terlalu memperhatikan orang-orang sekitarnya terlebih ketika ia memang tidak mengenal orang tersebut.
Hari yang sungguh menyebalkan ketika alarm di handphone milik Cleo tidak berbunyi maksimal akibat handphone miliknya berada dibawah bantal. matahari sudah naik dan itu tandanya ia terlambat sekolah. Cleo merengek meminta Mamanya untuk membayarkan ojek tanpa mengganggu uang jajannya. Namun tetap saja ia terlambat. Berhubung ia hanya terlambar 15menit, hukumannya hanya jalan jongkok hingga ke kelas. sekolah yang kejam, pikir Cleo.
Jantung Cleo terhenti ketika lapangan begitu ramai. kenapa baru sekarang Cleo sadar bahwa setiap pagi lapangan itu memang selalu ramai diisi anak basket maupun futsal. Benar saja, mata tajam Kenzie sedang menatapnya sambil tertawa. Entah Cleo yang tiba-tiba menjadi sentimen atau memang Kenzie menertawakan dirinya yang sedang berjalan jongkok bersama teman-teman basketnya dilapangan itu. Walaupun ada banyak yang terlambat dan berjalan jongkok namun tetap saja harga diri Cleo seperti diinjak-injak.
Saat sampai didalam kelaspun teman-temannya hanya geleng-geleng kepala melihat kelakuan Cleo yang sering sekali terlambat datang. Cleo tersenyum bercampur rasa malu dan bersalah. baru pertama kali ia merasakan hal memalukan didelan lelaki yang ..... hmmmm ia pun bingung kenapa sangat mempertimbangkan tertawa Kenzie yang baru saja kenal beberapa menit saat itu.
Hari ini memang hari yang menyebalkan untuk Cleo. Dikelas ia sudah 3 kali ditegur karena berhasil ketiduran dengan sempurna diatas meja.
"sudah Cleona kamu ke toilet dan basuh wajahmu! kalau perlu mandi sekalian", perintah Pak Oscar dengan wajah galak sekaligus meledek.
Cleo menyusuri koridor dengan enggan menuju toilet anak perempuan. ketika ia lewat salah satu kelas, yaitu kelas XI IPS 2. dari jendela matanya menangkap sosok itu lagi. wajah Kenzie sangat serius memperhatikan ke depan. ia menggigit ujung pulpennya. alis tebalnya sedikit beradu sepertinya otaknya sedang bekerja dengan maksimal. debaran dibalik seragam Cleo muncul lagi tidak karuan. sebelum Kenzie sadar, ia pun bergegas mempercepat langkahnya.
Saat Cleo kembali ke tempat duduknya Dwi menyenggol lengannya dan berbisik, "semalem begadang lagi?".
"hehe iyaa. filmnya seru", jawab Cleo cengengesan. Dwi hanya menggelengkan kepalanya. kebiasaan begadang Cleo memang sangat sulit dihindarkan. Tidak ada temannya yang sanggup Chatting dengan Cleo karena pada akhirnya mereka selalu ketiduran.
Malam harinya, Cleo selesai menyelesaikan tugas-tugasnya untuk besok hari. lumayan banyak sehingga sekarang jam menunjukkan pukul 22.30. ketika melihat handphone, timeline twitternya penuh dengan isian good night dan bla bla bla. Cleo membaringkan tubuhnya dan menyesuaikan rasa nyamannya ketika tiba-tiba ia memiliki ide yang membuatnya berdebar lagi.
ia mengingat wajah Kenzie dan ternyata mereka satu sekolah. Cleo pun dengan semangat mencari informasi Kenzie di Twitter. tapi sayangnya ia lupa siapa nama panjang dari Kenzie. Cleo mencari-cari dibeberapa anak sekolahnya yang berkemungkinan besar berteman dengan Kenzie di twitter dan akhirnya setelah menhabiskan waktu setengah jam, ia pun berhasil mendapatkannya.
Hatinya melambung tinggi. Namun sebenarnya ia ragu untuk menekan tombol "follow". apa haruskah ia memfollow lelaki itu? apa tidak terkesan aneh? bagaimana kalau dia ternyata punya pacar? langsung saja Cleo men-scrol home page dari Kenzie. mencoba mencari dengan siapa lelaki itu mengirim mention.
kebanyakan semua tentang basket dan dengan teman laki-lakinya dan itupun isinya gurauan lelaki saja. Cleo mengusir pikiran-pikiran anehnya dan dengan cepat menekan tombol itu. tiba-tiba ada suara dari diri Cleo menyeruak.
"kayanya bisa dipancing".