Kenzie menunggu Cleona didepan kelas Cleona. Mata Cleona bertemu dengan matanya dan ia memberi isyarat bahwa ia akan menghampiri sebentar lagi.
Ia sadar bahwa karena hal itu teman-teman Cleona jadi sedikit heboh dan menggoda-goda Cleona. Kenzie senang melihatnya.
Kenzie memang lumayan famous dan memiliki citra yang baik. Ia famous karena ia bermain basket dan selalu terlihat ketika digame tersebut. Ia lincah dan selalu mencetak point dan turut andil dalam setiap kemenangan sekolah.
Dan ini pertama kali bagi Kenzie mendekati cewek disekolahnya. Ia tidak pernah tertarik dengan teman-teman ceweknya yang jauh lebih cantik dari Cleona dan famous walaupun beberapa dari mereka dengan sengaja mencari perhatian ke Kenzie. Ia lebih senang dekat dengan cewek dari sekolah lain.
Tetapi Cleona hal yang ia baru temui dan membuat dirinya tersenyum disaat senyuman itu jarang ia rasakan. Walaupun tidak banyak yang mengenal Cleona tetapi jika dilihat Cleona sangat manis. Apalagi jika rambutnya baru dirapihkan. Panjang, hitam, lurus dan rapih. Tidak ada disekolah ini yang memiliki rambut seindah Cleona. Cewek itu juga sepertinya tidak mudah bergaul karena Kenzie tidak pernah melihat dia ketika ada acara-acara anak seangkatan. Cewek yang tidak menonjol tetapi begitu menarik perhatian Kenzie setelah kejadian dilapangan tempo hari.
Cleona menghampirinya dan memberikan isyarat untuk pergi dari kelasnya dengan cepat. Ia melihat banyak teman-temannya menggoda dirinya. Kenzie hanya tersenyum melihat pipi Cleona memerah.
"sorry ya temen-temen gue norak", ucap Cleona saat Kenzie menyodorkan helm untuknya.
Kenzie terkekeh, "santailah. mereka seneng kali seorang Kenzie ada didepan kelas mereka", ucapnya sok percaya diri.
"woowwww sangat percaya diri sekali ya anda hahaha", Cleona mengenakan helm dan jaketnya dan langsung naik keatas motor Kenzie. Mereka pun keluar sekolah dengan motor yang melaju santai.
Kenzie memiliki ide untuk mengajak Cleona jajan terlebih dahulu, "jajan dulu yuk".
"serius? kan banyak temen-temen disana".
"loh kenapa? lo gamau bareng gue ya?".
"eh bukan gitu. yaudah boleh deh".
Kenzie mengarahkan motornya kearah tempat biasa mereka jajan. tempat dimana Kenzie pertama kali melihat rambut indah Cleona dan berfikir, ini siapa ya?
Motor berhenti dan parkir disamping kantin terbuka itu. Ia merasa banyak pasang mata melihat ke arah mereka. dan seperti yang ia duga. bukan hanya teman teman Cleona tapi lebih tepatnya teman-teman Kenzie pun banyak disana.
"wuidihhh gandengan baru nih".
"yang kemarin kemana Ken?".
"udah beda lagi nih"
ujaran-ujaran itu hanya dibalas tawa oleh Kenzie. sedangkan Cleona bingung harus bagaimana. ia pun menghampiri teman-temannya yang sudah menduduki satu meja.
"cie ada yang lagi ngedate", goda salah satu teman sekelas Cleona yaitu Retno.
"duh gue malu nih. ada ada aja deh pake ngajak kesini", jawab Cleona dengan suara paniknya.
"lah kenapa malu? ganteng tau si Kenzie. gue sering liat dia", ujar Amel, cewek paling easy going yang memang sering main dengan teman-teman seangkatan. tidak seperti Cleona.
"aduh gue deg-deggan ahhh", Cleona semakin gugup.
"yaudah inikan pertama kali lokan Cle. nikmatin aja. jangan sia-siain kesempatan. katanya lo mau punya pacar", ujar Dwi mencoba menenangkan temannya itu.
Kenzie datang menghampiri mereka, "hai, gue kenzie", ia melihat bahwa Cleona menunduk saja daj teman-teman Cleona menyambutnya dengan baik dan riang, "eh Amel mah udah kenal".
"haha iya Ken. kalian mau kemana habis ini?", tanya Amel sangat ingin tahu, ia menerima lirikan tajam dari Cleona.
"hmmm nggak tau sih. kayaknya pulang, nanti Cleo dicariin lagi. iya gak Cle?", Kenzie menyikut Cleona dengan pelan.
"hehe iya".
"yaudah lo mau jajan apa?", tanya Kenzie sembari menunduk mencoba melihat wajah Cleona yang menunduk, menyadari itu Cleona langsung menegakkan wajahnya dan wajah mereka menjadi sangat dekat. Teman-teman Cleona langsung salah tingkah dan menahan diri untuk tidak bersuara.
"apa aja" jawab Cleona pelan.
Kenzie tersenyum dan "yaudah tunggu sini aja. gue beliin", ia meninggalkan Cleona dan teman-temannya yang langsung heboh lagi ketika Kenzie sudah agak jauh.
Debaran jantung Kenzie tidak karu-karuan. Dan yang membuat Kenzie semakin senang, ia mendengar bahwa betapa teman-temannya Cleona sangat senang melihat Cleona diperlakukan seperti itu. Jangan-jangan ini hal pertama kali ada cowok disekolah yang mendekati Cleona hmmm.
***
Kenzie membuka pintu rumahnya dan menghambur masuk sembari bersiul. Moodnya sangat baik semenjak ia dan Cleona ngobrol banyak dikantin tadi.
"AHELAH SI MAMA, AKUKAN MAU MAKAN MASA NGGAK ADA MAKANAN BEGINI", terdengar suara adik paling kecil dari Kenzie yaitu Fathur sedang memarahi ibunya. Kenzie langsung masuk dan mendapati sang ibu hendak membuatkan adiknya makanan.
Kenzie terkejut ketika menghampiri sang ibu, badannya begitu panas tetapi adiknya yang tadi marah-marah sekarang menatap laptop seperti tidak ada yang terjadi. Kenzie meraih telur dari tangan ibunya dan dilemparkan tepat ke kepala Fathur yang langsung teriak dengan kasarnya.
Ibu Kenzie menarik lengannya, namun Kenzie menduduki ibunya ke bangku meja makan.
"masih berani lo nyuruh mama disaat mama lagi sakit? OTAK LO DIMANA HA?!", Kenzie berkacak pinggang dan membentak ke arah Fathur yang diam tidak bisa melawan.
Ayah mereka keluar kamar dan menampar Kenzie dengan keras. Semua orang yang ada disitu terkejut bahkan Fathur yang tadi diam langsung bertampang semakin merasa salah. mengapa kakaknya yang menerima tamparan itu. Padahal ia tahu bahwa memang dirinya salah.
"Pulang sore, sampe rumah bentak-bentak adikmu dan melempar telur ke kepala adikmu yang saya fitrahkan. Anak kurang ajar kamu".
Kenzie memegang pipinya, menahan amarah. Ia pun lari ke kamarnya dan mengunci pintu kamarnya. Amarahnya membuncah hingga wajahnya memerah.
Ia membenci melihat seorang ibu tidak dihargai tetapi malah ini yang ia dapatkan untuk kesekian kalinya. Ayahnya selalu tidak peduli mengapa Kenzie bertindak demikian. Bahkan jelas-jelas seharusnya Ayahnya yang sedang dikamar mendengar anak bungsunya berteriak, ia memilih tetap dikamar. Tidak membela istrinya dari anaknya yang kurang didikan.
Padahal tadi jelas jelas bahwa Fathur tidak berani melawan, pasti ia akan meminta maaf kepada Mama apabila ayahnya tidak saja langsung menampar Kenzie. Perlakuan yang sangat tidak adil.
Kenzie tidak betah berlama-lama dirumah apabila Ayahnya dirumah tetapi ia pun tidak bisa keluar hingga larut malam karena ia menghargai aturan rumahnya. Seburuk apapun Ayahnya memperlakukan dirinya, ia tetap berusaha untuk menghargai Ayahnya.
Dirumah itu Ibunya tidak memiliki hak suara. Sama seperti dirinya hingga Ayahnya tidak pernah melakukannya dengan adil. Tapi ia tidak peduli bagaimana ia dipukuli, ia tidak akan membiarkan perempuan yang ia sangat cintai mendapat perlakuan tidak pantas dari siapapun itu.
Ia tidak peduli akan dirinya diperlakukan seperti apa. Ia akan bertekad untuk menjadi orang yang sukses dan bisa membela orang-orang yang harus ia bela didepan mata Ayahnya.
Kenzie merupakan anak pertama dari tiga bersaudara dan semuanya laki-laki. Dari kecil Kenzie selalu diberikan tanggung jawab untuk menjaga adik-adiknya dan selalu kena imbas ketika adiknya terluka atau apapun oleh ibunya. Ayah dahulu selalu membela Kenzie.
Kenzie memang anak yang aktif. Tidak hanya dirumah, ia adalah anak kecil yang periang yang memiliki rasa ingin tahu yang tinggi. Ia selalu berpetualang dengan teman-teman sebayanya yang pada saat itu duduk dibangku kelas 4 SD.
Pada suatu hari ketika ia dan teman-temannya berkeliling, kebetulan adik keduanya yang mengikuti dirinya bermain, Angga namanya, ia pun terjatuh dan merosot ketanah karena mereka sedang bermain diperkampungan didekat perumahan tempat tinggal mereka.
Angga luka-luka dan mereka pulang kerumah dengan keadaan Angga menangis. Pada saat itu Angga kelas 2 SD. Mereka berdua memang selalu bermain bersama. Kebetulan Ayahnya pulang dari kantor untuk makan siang. Melihat keadaan tersebut sang ibu langsung menghampiri Angga. Kenzie hanya menunduk tidak tahu harus bicara apa.
Ia melihat ibunya berbicara kepada Ayahnya. Ayahnya pergi ke arah dapur dan ketika keluar sudah membawa sapu. Ia memukul betis Kenzie tanpa bertanya. Kenzie hanya menangis memohon ampun dan berkata bahwa itu bukan salahnya. Tapi Ayahnya tidak mendengarkan. setelah sepuluh kali hantaman, ia berhenti meninggalkan Kenzie yang meraung kesakitan.
Kenzie sendirian diruang tamu dan menangis tapi tak ada bantuan. Setengah jam Kenzie menangis dan ia menenangkan dirinya sendiri. Ia berusaha untuk melangkah dengan merembet oleh tembok menuju kamarnya.
Setelah berusaha dan sampai ditempat tidur. Ia berbaring dan kelelahan menangis hingg akhirnya ia tertidur.
Hingga dia besar, yang ia ingat mulai dari saat itulah Ayahnya suka memukul Kenzie bahkan tanpa bertanya apa kesalahan Kenzie. Ia tidak mengerti mengapa Ayahnya melakukan hal itu.
Waktu menunjukkan pukul sembilan malam. Kenzie tidak keluar kamar walau hanya untuk makan atau minum. Ibunya mengetuk pintu dan membawakan segelas susu putih. Ketika Kenzie membuka dan menerima gelas itu Ibunya tidak berbicara apapun, dan ia melihat sekilas bahwa Ayahnya sedang menonton TV bersama Fathur dan Angga. Kenzie langsung menutup pintu dan menenggak semua susu itu. Dadanya begitu sesak. Ia sesak berada dirumah ini. Ia sesak melihat keluarganya. Ia sesak selalu disalahkan.
Rembulan yang terlihat dari jendela Kenzie berbentuk sabit. Entah mengapa, bulan itu selalu berbentuk sabit ketika mereka sedang bertengkar. Yang ada difikiran Kenzie bahwa tuhan mengirimkan rembulan seperti tersenyum untuk menghibur Kenzie. Dan tiba-tiba ia teringat bahwa Cleona sangat menyukai duduk diteras sembari melihat rembulan.
Cleona tidak memiliki kamar yang ada jendelanya sehingga ia harus ke teras untuk memandang bulan. Setidaknya ada yang harus dibanggakan dari kamar ini kepada Cleona. Kenzie memfoto jendelanya dengan bulan yang sangat jauh itu. Ia akan memamerkan kepada Cleona besok.
***