Hari sabtu tanpa beban pekerjaan rumah dari sekolah adalah hal yang paling Cleona harapkan dan ia tidak memiliki itu semua pada hari ini.
Ia memulai hari dengan melulur seluruh tubuhnya hingga bersih. Entah mengapa ia sangat semangat sekali hari ini. Setelah luluran, Cleona mandi dengan bersih dan memakai baju yang lumayan bagus untuk sekedar dirumah.
Hatinya berdebar ketika tangannya sudah siap untuk mengecek handphonenya. Ia berharap ada pesan dari seseorang dan benar. Ucapan selamat pagi dari Kenzie sudah menunggu untuk dibalas.
Cleona : Good morning too Kenzie. wish your day will be fun ya :)
Cleona menunggu balasan diteras rumahnya ditemani dengan segelas susu hangat. Dan tidak lama kemudian handphonenya bunyi tanda pesan masuk.
Kenzie : ya but it must be with you :) Gimana kalau nanti sore lo temenin gue latihan basket? bisa nggak?
Kenzie mengajaknya basket? oh my god, itu berarti semua teman-temannya akan melihat wajah Cleona dan bertanya-tanya kenapa Kenzie mengajak Cleona untuk latihan dan apa yang akan mereka katakan. Cleona berlari dan bercermin, bagaimana ia harus berpakaian? Ia terkejut tiba-tiba ada telfon masuk dari Kenzie. Ia mengatur nafasnya senormal mungkin.
"hi Cle. gimana? kok nggak dibales? lo nggak bisa ya?", tanya Kenzie.
"bisa kok!", sepertinya suaranya Cleona terlalu bersemangat, ia memukul kepalanya sendiri karena malu apabila Kenzie menyadari itu.
Diseberang sana Kenzie tersenyum mendengar nada suara Cleona yang menunjukkan perempuan itu sangat bersemangat, "okay. Nanti aku jemput ya. bye".
Aku? Aku? Aku?
Cleona mengacak-ngacak rambutnya. Dia sangat salah tingkah hanya dengan mendengar Kenzie mengganti kata Gue menjadi Aku. Ada apa dengan dirinya ini ya tuhan.
Sekarang ia bersyukur bahwa keputusannya untuk mandi sejam lebih dengan menggosok seluruh badannya akhirnya berguna juga. Cleona merasa bersemangat. Disetelnya lagu yang ia hubungkan dari handphonenya ke speaker yang ada dikamarnya. Lagu Miley Cyrus, Party In The USA mengisi seluruh kamarnya.
Pertama-tama yang ia lakukan adalah memilih pakaian untuk sore hari. Harus casual, trendy dan juga santai karena ia menemani Kenzie untuk latihan basket bukan untuk party in the USA seperti Miley Cyrus.
Badannya sekaligus menari-nari sembari matanya menyusuri lipatan-lipatan bajunya yang rapih. Beberapa baju ia mix and match dengan celana jeans namun ia merasa sangat biasa memakai baju-baju itu. Ia mencoba memutuskan meninggalkan Miley Cyrus yang sudah mengulang Reff lagunya untuk ke kamar Reva.
Cleona menghambur masuk dan duduk dipinggir kasur kakaknya sementara Reva sedang asyik dengan bukunya diatas tempat tidur.
"kaaaaa... Ih Ka Revaaaa", Cleona memaksa karena Reva tidak mengindainya. Ia mengambil buku yang kakaknya pegang agar teralihkan perhatian kakaknya.
"ih rese deh", omel Reva namun ia berusaha untuk tidak marah, "kenapa sih de?".
"aku mau pinjem baju. kira-kira baju apa yang bagus buat ada ditempat terbuka dan sore-sore?", Cleona tidak ingin memberitahu kakaknya tentang rencananya dengan Kenzie karena ia belum cerita apapun mengenai Kenzie ini. Ia sudah malu karena cowok-cowok yang ia ceritakan tidak ada yang berhasil menjadi pacarnya. Jadi ia tidak ingin terlihat terlalu pede lagi walaupun Kenzie sudah mengatakan hal itu kemarin.
Reva berfikir, "acaranya formal apa nggak?".
"nggak formal lebih ke sporty gitu".
"naik apa? motor? mobil? angkot? sepeda?".
"ih serius apa kak", keluh Cleona cemberut.
Reva terkekeh dan ia pun beranjak dari kasur. Ia membuka lemarinya dan memberikan satu baju yang sepertinya masih baru. kaos putih dengan bordiran wajah perempuan yang terlihat keren.
"seriusan nih ka? kan masih baru?", Cleona memastikan walaupun ia tahu bahwa Reva memang bukan orang yang mementingkan baju baru harus dipakai pemiliknya terlebih dahulu. ia tidak peduli akan hal itu. selagi ada yang butuh ya itulah rejekinya.
"kayak nggak tau gue aja. sana pake celana jeans biru sama sepatu kets. pake jaket jangan lupa kalo naik motor", ujar Reva dan ia meraih bukunya kembali, menghanyutkan diri kedalam cerita magis harry potter yang sudah ia baca puluhan kali.
Cleona sangat riang sembari membawa baju itu kekamar dan menutup pintunya rapat-rapat. Lagu sudah mengganti menjadi Ten 2 five - I will fly. huh sudah beberapa hari ini memang ia seperti ingin terbang jika memikirkan Kenzie.
Ia mencoba baju dan celana yang disarankan oleh Reva. Dengan rambutnya yang hitam, lurus dan panjang, kepercayaan dirinya meningkat tajam. Cleona merapihkan lagi setelannya dan menaruhnya dengan baik-baik diatas meja kecil disudut kamar. Ia berbaring dan memutuskan untuk tidur siang terlebih dahulu agar nanti sore ia semakin fresh.
***
Alarm membangunkan Cleona dengan mudahnya. Mungkin apabila handphonenya bisa bicara, ia pasti sudah terkejut. ada apa dengan Cleona. Karena biasanya butuh satu jam sebelumnya untuk membangunkan perempuan ini. Dan lebih anehnya, rambutnya tidak acak-acakkan sama sekali.
Ia meregangkan tubuhnya dan mulai beranjak untuk mandi sore dan siap-siap untuk berangkat bersama Kenzie. Sembari mandi ia berfikir apakah ini acara biasa atau kencan. Entahlah, yang ia tahu ia sangat senang sekaligus nervous. Detak jantungnya naik turun.
Cleona mengenakan setelan baju yang sudah ia siapkan. Ia berkaca, mengambil lipgloss yang tergeletak dimeja belajarnya. Menyisir rambutnya dan tersenyum pada pantulannya sendiri.
Cleona mengambil sepatu kets putihnya dan ia kenakan di teras. Ia berharap tidak ada satupun keluarganya yang keluar saat Kenzie sampai. Ia sudah izin dan merasa tidak perlu mereka mengetahui tentang Kenzie karena untuk saat ini mereka hanya teman. Teman dekat. Ia menggelengkan kepalanya karena fikirannya yang sudah kemana-mana lagi.
Suara motor yang mulai Cleona kenali berhenti didepan rumahnya. Kenzie membuka helm dan Cleona baru kali ini melihat senyum kakunya dan entah mengapa wajah laki-laki itu terlihat lucu. Mata Kenzie seperti mencari-cari sesuatu ke dalam rumah Cleona.
"hai", sapa Cleona sembari menutup pagar rumah, seketika ia sudah tidak merasakan rasa nervous lagi.
"nunggu lama ya?", tanya Kenzie masih dengan ekspresinya yang aneh.
Cleona menggeleng pelan, "nggak kok. yuk", ia naik ke atas motor Kenzie dan mengenakan helmnya. Motor pun melaju menyusuri jalan menuju tempat dimana Kenzie akan mengenalkan hobinya kepada dirinya.
Suasana mengalir begitu saja. Sama seperti perbincangan mereka diatas motor. Mulai dari masalah pelajaran sampai tentang cerita-cerita Kenzie yang lucu dan membuat Cleona tertawa. Ini yang ia sukai ketika bertemu Kenzie, ia tidak merasakan harus berpura-pura. Ia bisa tertawa dengan besar bahkan ia juga pernah menangis didepan lelaki ini.
Motornya sudah sampai mengantar mereka berdua ke sebuah lapangan basket yang memang terbuka. Kenzie memarkirkan motornya dan mereka pun turun.
Sudah banyak teman-teman Kenzie yang sedang duduk-duduk maupun sudah memainkan bola dilapangan sekaligus untuk pemanasan. Kenzie mengenalkan Cleona kepada teman-temannya yang masih duduk-duduk untuk mengenakan sepatu ataupun sedang berganti baju.
Pelatih Kenzie datang dan ternyata dia adalah Marcel. Seseorang yang pernah Cleona kenal beberapa waktu yang lalu.
"Cleo? ngapain disini?", Marcel menyapa dan melihat kearah Kenzie yang senyam-senyum nggak jelas, ia pun mengerti maksud senyuman itu, "jadi sekarang sama...", Marcel tidak melanjutkan kalimatnya karena hanya sengaja untuk menggoda Cleona yang hanya tertawa malu-malu.
Pada saat itu Cleona bisa mengenal Marcel karena perkenalan dari Putra. Dan ia terkejut bahwa ternyata Marcel adalah pelatih sekaligus teman dari Kenzie.
Kenzie memulai latihannya dan sebelum itu ia duduk disamping Cleona.
"aku latihan dulu ya", pamitnya, "kamu liatinnya aku aja. jangan yang lain! Awas ya!", ancam Kenzie walaupun tidak seserius itu, Cleona hanya terkekeh. Memang sebenarnya Kenzie pun nervous dan sedikit khawatir bahwa Cleona akan melirik teman-temannya karena banyak juga yang lebih tampan dari Kenzie.
Mendengar ancaman Kenzie, Cleona seperti ingin terbang lagi. Bagaimana ia peduli dengan yang lain, kalau perlakuan Kenzie sedari tadi mampu membuat Cleona merasa special. Ada beberapa temannya yang juga membawa pacarnya serta tetapi hanya Kenzie yang intens menemani Cleona, membelikan minum, membelikan jajanan tanpa diminta. Mengobrol dengan candaan. Seperti itu saja mampu menutup mata Cleona untuk orang lain.
Cleona menaruh jajanannya dengan rapih disampingnya. Ia juga dengan senang hati merapihkan baju dan celana Kenzie yang tergeletak begitu saja sembari memperhatikan Kenzie latihan basket dilapangan.
Kenzia sangat lincah dan gerakannya juga tepat. Lompatannya pun tinggi. Larinya kencang dan ketika ia menshoot bola, bola itu selalu mencetak point. Langkah kakinya besar-besar. Sesekali ia berlagak ketika lay up dan memberikan tatapan genit atau kerlingan dari lapangan untuk Cleona.
Ia merasa cewek-cewek itu seperti jealous karena hanya Kenzie yang seperti itu dilapangan. Cleona juga bingung, apa karena hanya ingin menarik hati Cleona. Dasar lelaki. Tetapi ini merupakan cara yang sangat pas untuk memikat hati Cleona.
Semenjak tidak bermain basket lagi. Cleona memang suka menonton basket walaupun hanya dipinggir lapangan. Dan ia tidak membayangkan bahwa akan mendapatkan perlakuan seperti hari ini dari seorang anak basket. Ia tidak tahu lagi bagaimana untuk menahan diri agar tidak jatuh hati kepada Kenzie.
Waktu game pun dimulai. 1 team diisi 5 orang dan kebetulan hari ini mereka mengadakan sparing melawan team basket lain. Kenzie menjadi shooting guard di timnya. Sparing ini sangat berguna untuk melatih team mereka untuk persiapan kejuaraan nanti yang akan mereka ikuti.
Semangatnya semakin membuncah karena ada seseorang yang dari tadi sangat serius memperhatikan dirinya. Baru pertama kali ia melihat perempuan seantusias Cleona bahkan hingga makanannya saja tidak tersentuh karena Cleona hanya menonton dirinya berlatih. Memberikan minum ketika ia istirahat. Bahkan merapihkan baju-bajunya yang biasanya ia biarkan tergeletak dikursi atau diatas tasnya. Hari ini ia akan membantu memenangkan sparing.
Cleona semakin bersemangat Melihat Kenzie lari kesana kemari dengan lincah dan kencang. Seperti tidak akan bisa berhenti apabila tidak lompat dan mencetak point. Di team lawan tidak ada yang dapat menjaga Kenzie tapi sebaliknya, ketika Kenzie defense, lawannya tidak bisa melewati dirinya sembari drive kecuali dengan passing. Gerakan Kenzie akurat. Matanya tajam melihat kesana kemari bola berpindah tangan. Sering kali ia merebut dengan mudahnya lalu mencetak point karena tidak bisa dikejar oleh lawan yang tertinggal dibelakang.
Hal yang membuat Cleona semakin terpesona ketika Kenzie mengontrol bola dengan sangat dewasa. Ia dapat mengelabui lawan dengan melakukan fake shoot membuat lawan lompat terlebih dahulu dengan tepat lalu ia melangkah ke arah samping atau belakang dan mencetak point lagi dengan mudahnya.
Gerakan-gerakan Kenzie membuat jantung Cleona berdebar-debar. Dan sparing hari ini dimenangkan oleh team dari Kenzie. Membuat Marcel sedikit senang tapi Marcel mengingatkan bahwa ini hanyalah sparing jadi tidak perlu senang atau puas karena pertandingan yang sesungguhnya akan lebih sulit dari ini dengan lawan-lawan yang juga lebih menantang.
"ini minum", Cleona menyerahkan sebotol air mineral tidak dingin.
"mau yang dingin dong Cle", pinta Kenzie.
"ih nggak boleh. Kata mama gue, kalau habis olahraga nggak boleh minum air dingin nanti jantungnya berhenti begitu aja", jelas Cleona.
"gue gue terus, aku dong", bisik Kenzie ke telinga Cleona dan ia mendapatkan timpukan botol air mineral dari temannya.
"pacaran terus pacaran. hargain yang jomblo dong ken", ujar temannya menggoda. Kenzie hanya meledek.
"makanya cari cewek jangan main game mulu", balasnya sembari melemparkan kerlingan genit ke arah Cleona yang sudah tidak bisa menyembunyikan kalau ia tersipu.
Setelah beberapa menit menghabiskan perjalanan pulang. Mereka sampai didepan rumah Cleona.
"thankyou udah mau nemenin aku ya Cle", Kenzie tersenyum sangat hangat untuk Cleona yang sudah mau menghabiskan waktu bersamanya dilapangan basket.
Cleona mengangguk dan balas tersenyum, "sama-sama. hati hati dijalan ya".
Kenzie pun pergi dari rumah Cleona namun kata-kata yang membuat Cleona seperti tidak punya kaki untuk masuk kedalam rumah sangking lemasnya adalah "see you my queen". Ia tidak peduli ini gombal level dewa tapi tatapan Kenzie tatapan orang yang sangat bahagia dan itu yang membuat Cleona semakin merasa ingin terbang.
What a perfect evening😀
***