Kenzie sedikit merasa tidak enak ketika ia tahu bahwa Bernard pernah mengincar Cleona untuk menjadi pacarnya bahkan hingga beberapa kali. Tetapi ia bisa paham mengapa Bernard penasaran dengan Cleona.
Perempuan itu sederhana dan ceria dengan gayanya sendiri. Ia tidak terlalu banyak ngomong seperti kebanyakan cewek centil tetapi ia bisa diajak mengobrol bareng. Cleona tidak selalu menyapa orang tetapi ia akan baik dengan siapapun lawan bicaranya. Walaupun masih banyak yang belum Kenzie ketahui tetapi rasa simpati Kenzie sudah jatuh untuknya. Ia akan berusaha mencari tau sedikit demi sedikit. Untuk kali ini dia tidak ingin terburu-buru dalam mendekati perempuan.
Tugas sekolah menunggu Kenzie untuk diselesaikan. Selesai shalat maghrib dan isya, ia melanjutkan dengan mengerjakan tugas tetapi tidak lupa ia mengabari Cleona.
Kenzie : Malam Cle, aku kerjain tugas dulu ya nanti malam sebelum tidur bisa telfonan?
Tidak lama kemudian, pesan singkat dari Cleona masuk. Pada saat ini mungkin hanya Kenzie dan Cleona yang masih SMS-an. Karena semua anak seumuran mereka sudah memakai Blackberry Messenger atau BBM karena model hpnya pun Blackberry. Ia sangat senang bahwa Cleona bersedia menonaktifkan BBMnya untuk bisa SMS-an dengan Kenzie. Itu berarti hanya Kenzie teman chatting Cleona setiap hari walaupun sabtu minggu perempuan itu akan online BBM juga.
Cleona ; kebetulan aku lagi nggak ada tugas. oke deh aku tunggu kamu ya, semangat ya :)
Jam sudah menunjukkan pukul 21:00 WIB. Kenzie sudah menguap, dan ia menyelesaikan tugas sekolah untuk besok. Setelah bersiap-siap untuk tidur, ia meraih handphonenya yang tergeletak dotempat tidur dan langsung men-dial nomor Cleona.
"hallo", suara Cleona yang sedikit serak terdengar.
"hallo.. hmm aku ganggu gak Cle?".
"nggak kok, aku juga lagi nggak ngapa-ngapain".
"kamu lagi apa? udah mau tidur?"
"belum kok".
Mereka berdua menghabiskan waktu berbincang-bincang ditelfon. Hal ini yang sering mereka lakukan akhir-akhir ini apabila tidak bertemu. Mereka berbagi cerita mulai dari cerita disekolah, basket hingga apapun untuk memiliki topik.
"tapi Cle ngomong-ngomong aku kagum kamu nolak Bernard dengan pemikiran seperti itu", kata Kenzie memuji.
"menurut aku dia baik. tapi kalau udah perbedaan agama aku tidak akan bisa melanjutkan. lagi pula aku pernah ada diposisi memutuskan hubungan karena rasa nggak nyaman dan aku nggak mau begitu lagi".
"oh ya? kamu pernah mutusin mantan kamu?", Kenzie jadi penasaran.
"hmm yaa dan aku ngerasa habis itu hubungan percintaan aku langsung gapernah mulus hahaha karma kali ya", Cleona tertawa getir mengingat hal-hal yang tidak dia sukai.
"maksudnya? emang kenapa?".
"sekarang sih aku udah move on. tapi aku pernah nungguin seseorang selama dua tahun", ucap Cleona mengingat hal menyakiti itu.
"ha? dua tahun? ngapain? kok sampe begitu?".
"ya aku fikir dia cuma butuh waktu buat memperjelas hubungan tapi ternyata nggak eh dia malah pacaran sama temen sekelas aku".
Mendengar itu darah Kenzie mulai mendidih, "siapa dia? dia satu sekolah sama kita?".
"nggak. dia beda sekolah tapi dia cowok pertama yang bisa bikin aku beneran suka. yang lainnya aku gapernah suka".
"oh gitu berarti dia special bgt dong ya", ada suara berbeda dari mulut Kenzie.
"ya tadinya begitu. sekarang ya udah nggak. aku udah relain dia dan nggak mau buang-buang waktu lagi", jawab Cleona.
"hmmm yaudah baguslah. Cle udah malam. besok giliran aku cerita ya".
Cleona tertawa, "boleh-boleh. yaudah good night Kenzie".
"Good night Cleona, have a nice dream".
Entah mengapa timbul perasaan ingin melindungi sesosok perempuan ini bagi Kenzie. Ia tidak ingin sama seperti cowok-cowol masa lalu Cleona yang hanya memanfaatkan ketulusannya seperti Leffi maupun cowok yang barusan Cleona ceritakan.
Lagi pula sebentar lagi mereka akan menginjak dewasa dan Kenzie sudah merasa tidak ingin main-main terhadap perasaan perempuan. Ia hanya bisa berharap waktu yang pas akan datang untuk mereka berdua.
***
Cleona sedang asik menikmati indomie gorengnya bersama teman-temannya ketika ia menyadari bahwa ada seorang perempuan bersama gengnya yang memperhatikan dirinya dan tertawa seakan-akan menertawakannya.
Ia mengalihkan pandangannya. Ia sudah malas untuk bertengkar maupun bersuudzon ria. Namun Dwi menyiku dirinya pelan.
"kenapa tuh si Jessie ngeliatin lu terus?", tanya Dwi penasaran dengan perempuan yang Cleona maksud tadi. Lumayan cantik dan berparas seperti blasteran namun dengan postur tubuh yang jauh lebih besar dari Cleona.
Cleona menggidikkan bahunya, "nggak tahu deh".
Cleona baru selesai dari toilet. Dua anak yang ia tidak kenal datang namun ia ingat salah satunya adalah Jessie yang tadi Dwi sebut. Mereka masuk kedalam bilik kamar mandi.
"eh gue denger-denger lo udahan ya sama Ken?", suara cewek yang satunya terdengar ke kuping Cleona seperti sengaja dikencangkan.
"Kenzie anak IPS 2? gue sama dia nggak pacaran tapi ya gitu deh", jawab Jessie dengan nada dibuat-buat.
Cleona terdiam menyimak.
"wah parah juga ya Ken. Keliatannya doang baik. taunya playboy juga hahaha lo jadi korbannya dong?".
"yakan gue sama dia sama-sama untung jadi gue sih biasa aja. nggak tau dia, mungkin sekarang lagi galau makanya cari cewek lain".
Jantung Cleona memompa darahnya semakin cepat. Ia merasa kesal mendengar pembicaraan mereka. Ingin sekali rasanya ia mendobrak pintu kamar mandi namun ia tidak ingin membuat masalah hanya karena lelaki yang belum resmi jadi pacarnya.
Cleona keluar dari kamar mandi dan bertemu dengan Kenzie namun ia buru-buru mencari jalan lain. Ia fikir Kenzie belum melihatnya namun ternyata sudah dan lelaki yang sedang asyik dengan somay diplastiknya sedikit bingung kenapa Cleona menghindarinya. Ia akan menanyakan itu nanti sepulang sekolah.
Dikelas perasaan Cleona bercampur aduk dengan omongan dua anak perempuan itu tentang Kenzie. Ia bingung bagaimana cara bertanya dengan Kenzie. Kalau memang benar Cleona hanya pelampiasan Kenzie atas Jessie, itu berarti Kenzie membohongi dia selama ini.
Berpura-pura manis seakan menyuguhkan buah-buahan namun ternyata hanya kebusukkan didalamnya. Tetapi ia tidak boleh langsung mengambil kesimpulan seperti itu. Ah ia sangat kesal.
"dwi nanti gue main kerumah lo boleh?".
"bolehlah. udah lama nih kita gak kumpul. nanti kita makan mie ayam yuk. Ajak yang lain juga".
Dengan cepat mereka berdua mengajak teman-teman untuk berkumpul dirumah Dwi.
Kenzie sudah menunggu didepan kelas Cleona. Ia berdiri dengan tegap dan senang ingin bertemu dengan Cleona.
"Cleona", panggil Kenzie saat Cleona jalan membelakanginya namun Cleona tidak menoleh malah mempercepat langkahnya dan seperti menarik Dwi untuk lebih cepat.
Kenzie yakin Cleona sudah sadar bahwa ada ia menunggu dan terlebih suara panggilan Kenzie. Namun ia tidak mengerti mengapa Cleona mengacuhkan dirinya padahal tadi malam mereka telefonan dengan seru dan Kenzie berjanji akan bercerita hari ini.
***