Chereads / love is the hardest / Chapter 16 - Hari pertama

Chapter 16 - Hari pertama

Cleo menunggu didepan rumahnya. Ia senang karena hari ini ia akan dijemput oleh Kenzie. Tadi pagi pun ia sudah sombong dengan Kak Reva bahwa ia akan dijemput oleh Kenzie dan tidak perlu diantar ataupun naik angkutan umum namun sampe jam setengah 7 lewat 10 menit Kenzie kunjung belum datang.

"heh, mau sekolah gak? ayo cepetan!", Kak Reva yang sudah siap berangkat kuliah mau tidak mau harus mengantar adiknya. Ia pasti akan telat karena sudah jam segini harus mengantar Cleona sekolah.

Dengan perasaan kesal pada Kenzie, Cleona harus ikut Ka Reva. Ia merasa malu karena sudah bertingkah sombong seperti tadi pagi. Pasti Kenzie terlambat bangun. Ia tidak tahu bahwa Kenzie seperti ini. Kalau begini ia tidak akan mempercayai lelaki itu.

"besok-besok kayak begini, nggak akan gue anter", ucap Reva saat mereka sudah sampai. Reva memutarkan motornya dan melesat.

Cleona masuk kedalam sekolahnya. Beruntung ia tidak terlambat.

Jam istirahatpun tiba dan anak-anak sudah heboh untuk keluar kelas. Pelajaran Matematika lalu dilanjut bahasa indonesia benar benar membuat mereka pusing dan bosan.

Kenzie sudah menunggu didepan kelas saat Cleona keluar bersama teman-temannya.

"hai", sapa Kenzie.

Dwi dan yang lain pun mengerti, "kita duluan ya".

Cleona tidak menjawab sapaan Kenzie.

"kena hukuman?", tanya Cleona.

"Ngga kok. Kan baru sekali terlambat".

"masa sih?".

"iya, aku terlambat karena nggak bisa tidur dan mikirin yang tadi malam".

"haha masa gitu. Bohong aja", Cleona tersenyum.

"seriusan. Ini buktinya sekarang terlambat. Tadi gimana ke sekolahnya? maaf ya".

"dianter kak Reva kok. Gapapa".

"bohong, marah kan?", goda Kenzie.

"nggak tuh".

"yaudah makan yuk. Laper nih abis muter lapangan".

"katanya nggak dihukum tapi muter lapangan".

"haha itu mah bukan hukuman tapi latihan. Kan pacarmu ini atlet loh".

Cleona menjewer telinga Kenzie karena ia berbicara sangat dekat. Membuat Cleona salah tingkah. Mereka pun ke kantin sambil tertawa-tawa.

Cleona duduk bersama teman-temannya sementara Kenzie memesankan makanan untuknya.

"eciee, ceritanya ada kabar baik tapi nggak bagi-bagi nih", ujar Dwi yang melihat gerak-gerik Cleona dan Kenzie yang sangat lengket saat berjalan masuk ke dalam kantin. Ia juga sangat mengenali ekspresi wajah Cleona yang sedang berbunga-bunga.

"apaan sih Dwi".

Kenzie datang dengan satu nampan makanan. Ia menaruh dimeja Cleona dan teman-temannya.

"ini makan bareng-bareng ya. Kalian doain gue biar kalo gue menang lomba dan dapet duit, kalian gue traktir beneran jadi buat sekarang ini dulu ye. Gue mau traktir kalian pake uang gue sendiri soalnya", ujar Kenzie.

"emang traktir buat apaan?", tanya Amel yang masih belum mengerti.

"hadeh Amel", Kenzie terkekeh, ia mengusap kepala Cleona, "makan yang banyak ya", dan ia pergi dari meja itu untuk bergabung bersama teman-temannya.

"uuuuuu sweet banget sih", semua dimeja itu mendadak heboh menggoda Cleona namun Amel masih saja bertanya ada apa. Cleona hanya tertawa karena temannya itu.

Nampan berisi makanan itu langsung ludes.

"ah bilang dong kali mau traktir, Amelkan jadi gak beli makanan. Ngga habis deh. Baik ya Kenzie".

"cerita dong gimana jadiannya?", pinta Retno.

"ha? siapa yang jadian?", Amel bertanya lagi.

Dwi sekarang benar-benar melotot ke arah Amel, "ini si Cleona pacaran sama si Ateng makanya si Kenzie bawain makanan", Ateng adalah pelayan dikantin yang masih lebih muda daripada penjual yang lain.

Amel menutup mulutnya dan tercengang, ia mengecek kening Cleona dengan susah payah karena Cleona ada diseberang mejanya.

"lo waraskan Cle?".

"hahaha Amel apaan sih! Bukan itu", semuanya tertawa dan tidak percaya bahwa Amel benar-benar mempercayai apa kata Dwi.

Tawa mereka seketika berhenti saat Jennifer datang.

"selamat ya Cleona atas hubungan lo sama Kenzie", ujar Jennifer.

"iya thanks".

Perempuan itu pergi lagi dan membuat Dwi tertawa.

"itu cewek bener-bener aneh ya. Sesuka itu dia sama si Kenzie sampe aneh begitu?".

Amel menepuk tangannya dengan kencang, "oh jadi kalian jadian ya ampun!!!! Congratsss Cleeeee, aaa senangnya".

"basiiiii woyyyy!!!!".

Saat pulang sekolah Kenzie menjemput Cleona dari kelasnya dan mereka berjalan bersama hingga parkiran. Kenzie akan mengantar Cleona untuk pulang.

"hari ini aku ada latihan basket Cle", Kenzie memakai helm.

"oh gitu ya. Okay deh", Cleona merasa sedikit kecewa karena ini hari pertama mereka dan ia fikir mereka akan merayakannya seperti kebanyakan pasangan.

"Maaf ya... Kita nggak bisa jalan hari ini".

Cleona mengusir perasaan itu, ia tidak boleh berburuk sangka dihari pertama mereka, "iya gapapa. Lagian juga besokkan masih sekolah".

Kenzie mengusap kepalanya dan mereka pun menaiki motor dan bergegas untuk pulang.

Sepanjang jalan Kenzie bercerita banyak mengenai dirinya dan basket. Cleona tidak menyangka bahwa ia memiliki pacar yang benar-benar fokus dengan basketnya.

Kenzie meminta Cleona untuk menemaninya mengambil peralatan basket dirumahnya karena Kenzie akan berangkat dari rumah Cleona sebagai ganti dari jalan-jalan dihari pertama mereka pacaran.

Cleona benar-benar gugup. Mereka baru satu hari pacaran dan Kenzie dengan mudahnya ingin memperkenalkan Cleona dengan ibu dan adik-adiknya.

Motor Kenzie berhenti didepan sebuah rumah. Mereka masuk kedalam rumah bersama-sama.

"tunggu disini dulu ya", ucap Kenzie sembari menyuruh Cleona untuk duduk disofa ruang tamu.

Tidak lama kemudian seorang wanita yang sangat mirip dengan Kenzie mendatangi Cleona yang segera tahu bahwa dia adalah ibunya Kenzie. Ia mencium tangan sang ibu yang tersenyum.

"Cleona tante", ucap Cleona dengan sopan.

"Tante Nia. Temen satu sekolah Kenzie ya?".

"iya tante".

"yasudah duduk dulu ya, tante ambilkan minuman".

"terima kasih tante, nggak perlu repot-repot".

"jangan repot-repot ma, keluarin aja semuanya", sahut Kenzie yang sedang sibuk mondar-mandir menyiapkan peralatan basketnya.

Cleona melotot ke arah Kenzie yang tertawa-tawa dan dipukul pundaknya oleh ibunya.

"kamu tuh jahil banget", kata ibu Kenzie.

Ibu Kenzie membawakan minum dan juga cemilan bakwan goreng hangat. Dan tiba-tiba suara mobil berhenti didepan rumah terdengar dan ibunya berdiri.

"wah papanya Kenzie sudah pulang. tumben banget masih sore begini".

Kenzie berlari dari kamarnya seperti tergesa-gesa, "ayo!", ajaknya pada Cleona.

Keinginan Kenzie langsung pergi membawa Cleona terhenti karena ayahnya sudah masuk kedalam rumah. Kenzie berdecak kesal.

"ada siapa ini?".

Cleona tersenyum dan bersalaman kepada Ayahnya Kenzie.

"halo om, saya Cleona".

"oh iya", ujar Ayahnya dan setelah menatap Cleona dari atas kebawah, ia pun masuk kedalam rumahnya.

Cleona merasa seperti ada yang salah namun ia tidak mau memikirkan apapun. Kenzie dan Cleona pun bersalaman pada Ibunya dan berpamitan.

Kenzie merasa salah membawa Cleona hari ini. Ia tidak terfikir bahwa Ayahnya pulang saat sore hari. Ayahnya selalu pulang sehabis petang tapi apa ini, mengapa ia pulang dengan cepat.

Kenzie terdiam saja saat dimotor. Cleona bingung namun ia tidak ingin bertanya karena takut semakin merusak suasana.

Saat mereka sudah sampai didepan rumah Cleona. Kenzie merubah rencananya.

"aku langsung berangkat aja ya Cle".

"hmmm oke deh. hati-hati ya".

Kenzie menyalakan mesin motornya dan pergi beranjak. Cleona benar-benar tidak mengerti ada apa dengan Kenzie. Ia masuk kedalam rumah dengan fikiran, mengapa hari pertama mereka berakhir dengan rasa canggung seperti ini.

***