Chereads / love is the hardest / Chapter 7 - 7. Teman itu tidak saling memanfaatkan

Chapter 7 - 7. Teman itu tidak saling memanfaatkan

Masa Ujian sudah dijalani dirasakan oleh Cleona dan seluruh teman-teman satu sekolah. Masa dimana kerja sama menjadi hal yang utama. Contek mencontek dilakukan dengan berbagai cara. Belajar semalaman penuh tetapi besok tetap colek mencolek teman untuk memastikan jawaban. Ya begitulah kehidupan SMA.

Ada salah satu teman laki-laki Cleona bernama Leffi. Mereka sudah lama tidak bertegur sapa karena pernah dekat namun tidak sempat pacaran, Leffi malah pacaran dengan sahabatnya dan tidak berkata apa-apa kepada Cleona.

Leffi menatap Cleona dengan kikuk. Cleona yang merasa janggal langsung menatap balik Leffi.

"kenapa Leff?".

Leffi menggeleng, ia juga sepertinya bingung harus bicara apa dengan Cleona. Ia duduk disamping Cleona.

"pinjem catatan lo dong? mau baca".

Cleona yang sudah biasa meminjamkan catatan untuk teman-temannya belajar langsung merogoh tasnya dan memberikan kepada Leffi. Sejujurnya ia sedikit terkejut kenapa Leffi tiba-tiba mau menghampirinya sejak kejadian ia jadian dengan Zahra.

Tetapi Cleona bersikap santai karena ia hanya merasa kesal pada saat itu karena Leffi tidak jujur padanya. Cleona pun sebenarnya senang karena akhirnya Leffi bisa pacaran dengan Zahra.

Mungkin itu semua karena Leffi dan Cleona sempat dekat. Hal itu membuat Zahra sadar kalau sebenarnya ia suka dengan Leffi.

Itu semua terjadi ketika mereka sedang Ujian tengah semester. Cleona duduk dibarisan yang semuanya laki-laki sehingga Cleonalah menjadi sumber jawaban bagi teman-temannya itu. Cleona memang tidak pernah pelit karena ia tidak bisa meninggalkan teman-temannya dengan wajah melas tidak tahu jawaban.

Alex memberikan selembar kertas yang digulung rapih dan diisi oleh nomor handphone Leffi. Cleona melihat ke arah Leffi yang langsung tersenyum dan memberikan kode itu mensave nomornya. Cleona mengangguk dan mensave nomor Leffi.

Awalnya memang mereka tidak begitu dekat karena baru kenal dikelas ini. tetapi karena UTS itu, sebelum Leffi memberikan nomor handphone. Leffi bergabung bersama Cleona, Alex, Fandy, dan Gandhi yang sedang asyik belajar sekalian para lelaki membuat contekan. Dari situlah Leffi selalu bergabung dan duduk dekat Cleona ketika istirahat.

Cleona pun welcome karena memang dibarisannya hanya ada laki-laki dan perempuan tersebar dibarisan yang lain.

"gue mah males sama Chika. dia pelit Cle. nggak kaya lo", ujar Leffi yang ikutan mencatat jawaban.

" ya makanya belajar dong dirumah. biar gak nyontek mulu", jawab Cleona.

"yaelah Cle, kita belajar juga kaga ada yang nyerap kali", Fandy menambahkan.

"makanya jangan kebanyakan nonton bokep, jadi bebel deh otak lu", sahut Alex dan semuanya tertawa kecuali Cleona yang menjitak kepala Alex.

"emang kalo cewe tuh selalu belajar ya Cle?", tanya Leffi.

"ya nggak tau juga sih. cuma kalo guekan gabisa nanya ke siapa siapa. ini anak tiga aja kerjaannya nyontek mulu. kalo gue gak belajar, mati gue nanti".

"boleh dong belajar bareng", tanya Leffi berbisik.

Cleona mengangguk, "bolehlah santai".

Setelah percakapan itulah mereka bertukar nomor handphone. dan setelah UTS pun Leffi tetap sering menghampiri Cleona dimejanya bahkan pulang bareng. Fandy dan Alex yang duduknya tidak jauh dari Cleona suka penasaran.

"si Leffi deketin lu ya cle?", tanya Fandy ketika mereka sedang asyik cemilin kuaci dimeja Fandy dan Alex.

Cleona menaik turunkan bahunya tanda tidak tahu.

"ya tapikan Leffi udah suka sama Zahra dari lama. lu jangan sampe suka sama dia", kata Alex.

Semuanya berjalan normal seperti biasa. Leffi suka menyapa, ngobrol dengan Cleona hingga kadang membuat Cleona dapat godaan dr temannya tetapi semua berjalan begitu saja hingga tiba-tiba Leffi membawa sebuket bunga dan ia pergi begitu saja ketika berpapasan dengan Cleona. matanya hanya melirik sekilas dan tidak menyapa sama sekali. Cleona hanya menatap punggung belakang Leffi yang sangat terlihat bersemangat.

Fandy menghampiri Cleona dan berbisik "si Leffi udah jadian sama Zahra. Zahra akhirnya mau pacaran sama dia".

Cleona terkejut "ohhh yaudah baguslah", ada perasaan tidak nyaman tetapi ia juga turut senang.

Yang membuat dirinya tidak nyaman, mengapa Leffi tidak menyapanya sedikitpun. Bahkan tidak bercerita apa apa mengenai rasa suka yang masih ada dihatinya. Cleona ingat jelas pada suatu sore, Leffi datang kerumah Cleona dengan alasan ingin belajar matematika namun setengah perjalanan mereka mencatat, Leffi malah curhat.

Ia curhat mengenai sifat Zahra yang ia tidak suka. Bahwa mereka sudah berteman dari SMP tetapi seringkali ia memergoki bahwa Zahra berbohong.

Namun sekarang mereka sudah resmi berpacaran dan Cleona seperti tidak ada dimata Leffi hingga selanjutnya. Dan hari ini pertama kali bagi Leffi melihat sosok Cleona.

Cleona agak jengkel ketika Leffi duduk disampingnya dan membaca catatannya. Sudah berapa bulan semenjak Leffi berpacaran dengan Zahra dia tidak menganggap Cleona sedikit pun. Dan sekarang tiba-tiba ia meminjam catatan Cleona.

"lagi deket sama Kenzie ya Cle?", tanya Leffi yang sudah tidak membaca catatan Cleona lagi.

"kenapa emangnya?".

Ada gurat yang membuat Cleona bingung dengan ekspresi Leffi, "gapapa. nanti pulang bareng yuk?".

Cleona pun mengangguk tanda setuju. dan tidak lama kemudian bel masuk sekolah berbunyi, ujian pun dilanjutkan kembali.

Ujian terakhir hari ini berhasil Cleona selesaikan lebih cepat daripada yang lain. Setelah ia memastikan teman-temannya sudah selesai, ia mengumpulkan jawabannya didepan. ketika ia melirik ke arah Leffi, cowok itu memberikan kode untuk menunggunya diluar.

Cleona berdiri sembari memikirkan kenapa setelah beberapa bulan Leffi tiba-tiba mengajaknya untuk pulang bareng. Ada apa dengan hubungannya dengan Zahra? atau dia butuh teman curhat?

Ketika ia sedang asyik melamun, handphone disakunya berdering dan muncul pesan singkat dari Ken

Kenzie : hi cewek, cepet banget selesainya. nengok ke atas dong.

Dengan reflek Cleona menengadahkan kepalanya dan melihat ke arah dimana Kenzie sedang melambai singkat. Ia membalas lambaian Kenzie.

Leffi pun keluar dari kelas dan langsung menarik tangan Cleona dengan lembut. Spontan Cleona mengikuti langkah kaki Leffi yang lumayan cepat.

Cleona bertanya kepada Leffi namun ia tidak menjawabnya. dan tiba-tiba mereka berdua bertemu dengan beberapa teman Zahra yang seketika langsung melihat kearah genggaman tangan Leffi ke Cleona.

Perasaan Cleona langsung tidak enak dan ia melepas tangannya dengan cepat ketika diparkiran.

"kenapa Cle?", tanya Leffi yang terkejut karena hentakan Cleona yang lumayan sakit.

"maksud lo apa nuntun gue ketika teman-temannya Zahra ngeliat kearah kita dengan jelas?", Nada suara Cleona tidak seperti biasanya.

Leffi menatap Cleona "sorry. gue nggak bermaksud begitu tapi kemarin lusa gue putus sama Zahra dan".

"dan lo mau manas-manasin Zahra dengan ngelakuin hal kaya tadi sehingga Zahra sadar kalau dia nggak mau lo sampe jadian sama gue. gitu?", selak Cleona dengan suara yang hampir gemetar. perasaannya campur aduk antara marah dan juga sedih karena ia tidak mau kalau namanya jelek hanya karena dimanfaatkan oleh Leffi.

"gue minta tolong Cle. Cuma dengan begini Zahra bisa balik, lokan temen gue Cle".

Plak!!! tamparan Cleona mendarat ke pipi Leffi.

"kita nggak pernah temenan dan kalau teman nggak mungkin memanfaatkan untuk kepentingan sendiri", saat Cleona berbalik ada Kenzie yang langsung menghampirinya dan menemaninya melangkah ke arah luar sekolah. Meninggalkan Leffi sendiri disana.

Air mata Cleona mengalir begitu saja. Ia tidak dapat menahannya dan tidak ingin menahannya bahwa memang benar ia sangat kecewa diperlakukan seperti tadi. dua kali Leffi memanfaatkannya dan yang tadi benar-benar keterlaluan.

Ia menangis bersama Kenzie yang hanya duduk disampingnya dan menemaninya.

"tadi gue denger semuanya cle. maaf ya", Kenzie membuka suara membuat Cleona sadar bahwa sedari tadi ia menangis dibawah pohon ceri sekolahnya bersama Kenzie.

Cleona menghapus air matanya dan menegakkan wajahnya, berusaha berhenti. "nggak apa-apa kok. guenya aja yang lebay pake segala marah dan nangis kaya gini", jawabnya berusaha mengontrol suaranya yang bergetar.

Pipinya masih merah, ia tidak ingin nama baiknya menjadi buruk hanya karena Leffi yang sudah lama tidak menganggapnya ada bahkan hanya sebagai teman.

"lo nggak lebay kok. Emang kalo boleh tau kenapa lo sampe semarah itu karena Leffi manas-manasin Zahra? lo suka ya sama dia?".

Cleona terkekeh sebentar dengan nada merendahkan tapi bukan ke Kenzie melainkan ke rasa suka untuk Leffi seperti dugaan Kenzie, "gue nggak suka semenjak gue paham, kenapa dia deketin gue. cewek mana sih yang nggak suka kalau dideketin terus-terusan dan gue fikir dia nggak sefreak itu. Gue pun nggak marah pas dia pacaran sama Zahra. Itu hanya pemikiran buruk gue aja awalnya. Tapi tadi semuanya terbukti".

"gue nggak nyangka ya si Leffi mukanya baik gitu tapi licik juga hanya untuk dapetin perempuan", ujar Kenzie merasa turut sedih, cewek sebaik Cleona bisa dimanfaatkan ya wajar sih cuma lelaki yang baik apalagi teman yang baik tidak seharusnya melakukan hal itu.

Kenzie semakin merasa bahwa ia harus melindungi perempuan ini dari cowok-cowok macam Leffi. Mereka pun akhirnya pulang bareng.

***