Chereads / Devourer Of Spirits : Immortality (Pindah ke Noveltoon!) / Chapter 44 - Cp.44 - 100 Koin emas demi seorang anak

Chapter 44 - Cp.44 - 100 Koin emas demi seorang anak

Mungkin ada baiknya Xun Yong tidak berbicara. Sebab untuk sekarang, Shen Zhu terlihat bahagia memeluknya. Meski dia tahu Shen Zhu membenci sosok dirinya yang dahulu, tapi dia yakin suatu saat nanti Shen Zhu akan berubah pikiran dan akan menyadari betapa hebatnya dia walaupun kalah dalam pertempuran 400 tahun yang lalu.

30 menit telah berlalu, Jun Yuan dan Bian Hun tampaknya masih berbincang-bincang dengan Dim Xiaohan. Sementara San Yuan dan Yin Hun terlihat sudah semakin membuka diri, mereka berdua kini saling membicarakan masa-masa kecil dan seolah dunia hanya milik mereka berdua.

Tak lama pintu ruangan yang berada didekat Shen Zhu terbuka. Kala itu terlihat Jun Yuan dan Bian Hun memegang selembar gulungan kertas dan serentak menghelakan napas bersama-sama. Entah apa yang mereka berdua bicarakan dengan Dim Xiaohan, tapi yang jelas mereka terlihat lesu setelah semuanya berakhir.

"Ayah, bagaimana?" Ucap San Yuan yang melihat ayahnya berjalan mendekatinya.

Jun Yuan mengangkat salah satu ibu jarinya dan tersenyum seolah tak terjadi apa-apa. Padahal, disisi lain dia baru saja menghabiskan 100 koin emas demi anaknya. Sementara Bian Hun tak mengira jika untuk mendaftarkan anaknya masuk keperguruan Shuren memerlukan biaya yang diluar logika. 100 koin emas, itu bisa membeli ladang yang luas menurutnya. Namun tentu saja bagi mereka harta hanyalah bonus kehidupan dan keinginan anaklah yang harus mereka utamakan.

"Bian Hun, pantas saja perguruan Shuren terkenal. Ternyata terkenal mahalnya." Bisik Jun Yuan sambil menaruh tangannya dipundak Bian Hun. Sementara Bian Hun hanya mengangguk dan kali ini dia sangat setuju dengan pendapat Jun Yuan.

Seperti yang Jun Yuan katakan, perguruan Shuren memanglah mahal. Sebab, dari semua perguruan yang ada di kota Aurtez hanya perguruan Shuren saja yang memakan biaya banyak. Namun dibalik itu semua, mereka berdualah yang sebenarnya bersalah. Karena mereka berdua memilih paket termahal, yang dimana San Yuan dan Yin Hun akan tinggal disana (Sebuah asrama khusus) dan tentunya akan menambahkan biaya 3x lipat dari biasanya.

Tepat setalah itu, Yu Xiaohan yang berada dibelakang Jun Yuan tampak memasang wajah menyeramkan karena Jun Yuan baru saja membicarakan hal buruk tentang perguruannya. Menyadari akan tatapan menyeramkan dari Yu Xiaohan, Jun Yuan dan Bian Hun hanya tersenyum-senyum dan mulai menjauhi Yu Xiaohan.

Yu Xiaohan menahan kesal dan kemudian menatap kearah dua calon murid perguruan Shuren. "Baiklah kalian berdua ikut aku, aku akan mengatar kalian kekamar kalian masing-masing." Dengan sikap yang dingin Yu Xiaohan tak mempedulikan perasaan seorang ayah yang akan ditinggal anaknya.

"Tunggu sebentar, aku ingin berbicara kepada anakku!" Ucap Jun Yuan dengan nada cukup tinggi.

"Aku juga!" Bian Hun tampaknya tak ingin ketinggalan dia langsung mengangkat tangannya.

Entah mengapa melihat Jun Yuan dan Bian Hun, Yu Xiaohan berpikir ini adalah terakhir kalinya bagi mereka berdua untuk bertemu dengan anak mereka masing-masing. Padahal mereka berdua masih bisa bertemu kapan pun sesuai peraturan yang ada. Tapi setelah melihat Jun Yuan dan Bian Hun begitu berharap. Yu Xiaohan tak dapat menolaknya dan membiarkan mereka berdua berbicara kepada anak mereka masing-masing.

Disaat itu juga Jun Yuan memeluk San Yuan dengan sangat erat, tentu itu membuat San Yuan malu karena Yin Hun melihatnya. Oleh sebab itu, dia pun langsung menjauhkan tubuhnya dari ayahnya.

"Apa yang ayah lakukan!, aku ini sudah besar." Wajah San Yuan merah, dia sangat malu. Sedangkan Yin Hun yang melihatnya hanya memegang bibir dan sedikit menahan tawanya.

Melihat sikap anaknya, Jun Yuan menyadari dia hanya malu dipeluk ayahnya sendiri didepan seorang wanita. Tapi di momen ini Jun Yuan sangat ingin memeluk anaknya dan tak jarang beberapa kali dia mencoba memeluk anaknya sendiri, namun San Yuan berusaha untuk menjauhkannya.

Jun Yuan menarik napas dalam-dalam setelah menyerah untuk memeluk anaknya sendiri. Lalu tak lama tangan kanannya menyentuh bahu San Yuan dan mulai berbicara layaknya seorang ayah sungguhan;

"San-san."

"Dengarkan ayah baik-baik kali ini."

"Ayah sama sekali tidak melarangmu untuk melakukan apapun yang kamu suka."

"Tapi ingatlah, apapun yang kamu lakukan, itu adalah tanggung jawabmu sendiri."

"Apa kamu mengerti, San-san?"

San Yuan terdiam mendengar ayahnya berbicara serius. Lalu tak lama kepalanya pun mengangguk dan dengan tegas dia berkata;

"Aku mengerti, ayah!"

Tepat setelah itu, San Yuan melihat Shen Zhu yang seperti sedang berbicara dengan kucingnya. Dia tak menyangka jika dia harus meninggalkan anak yang menggemaskan seperti Shen Zhu. Oleh karenanya, dia pun langsung berlari dan memeluk Shen Zhu dengan sangat erat.

San Yuan sedikit mengeluarkan air mata. "Shen Zhu!, maaf aku tidak bisa bermain denganmu lagi!"

Terkejut dengan pelukan San Yuan, Shen Zhu melempar Xun Yong dari pelukannya. Karena pelukan San Yuan begitu erat, Shen Zhu sempat sulit untuk bernapas dan dengan tinggi dia berkata;

"Kak!, Kak!, aku tidak bisa bernapas!"

Mendengar perkataan Shen Zhu, San Yuan pun melepas pelukannya dan langsung membalikkan tubuh Shen Zhu kearahnya. "Shen Zhu!, kamu tidak boleh nakal dan sering-seringlah berbicara dengan ayah. Aku yakin dia sangat membutuhkannya."

Shen Zhu menatap mata San Yuan. "Kak San Yuan tidak perlu khawatir, aku akan menuruti setiap perkataan kakak!"

San Yuan merasa bahwa tidak ada lagi yang perlu dia katakan. Dia kini tersenyum dan kemudian memeluk Shen Zhu untuk kedua kalinya. Hangatnya pelukan San Yuan tidak akan pernah di lupakan Shen Zhu. Bahkan dia mulai mengingat setiap pelukan yang dia dapatkan semakin memperkuat keyakinan pada dirinya.

Akhirnya San Yuan dan Yin Hun meninggalkan keluarga meraka masing-masing bersama dengan Yu Xiaohan. Air mata yang begitu deras mengalir dipipi Jun Yuan dan Bian Hun, mereka berdua sangat sedih melihat anak mereka semakin menjauh. Karena tangisan meraka berdua, semua mata yang ada di perguruan Shuren menatap penuh tanya dan ada pula yang tertawa melihat dua orang pria tua menangis seperti anak kecil.

Terlepas dari itu semua, Kini Jun Yuan dan Bian Hun telah berada didepan gerbang perguruan Shuren. Mereka berdua masih saja meneteskan air mata, sesungguhnya pada saat itu Shen Zhu sama sekali tidak mengerti kenapa mereka berdua menangis.

"Bian Hun, mampirlah kerumahku." Ucap Jun Yuan sambil menghapus air matanya.

"Maaf aku tidak bisa, Jun Yuan. Aku masih ada janji." Bian Hun seketika menolak setelah dia terlihat akrab sekali menangis bersama dengan Jun Yuan.

"Baiklah jika begitu, aku tidak akan memaksamu." Jun Yuan terlihat mulai bersikap biasa dan tentu Bian Hun juga sama, bersikap seperti tidak ada apa-apa.

Tak lama mereka berdua pun berpisah dan tidak ada yang tahu isi pikiran diantara mereka berdua yang sebelumnya terlihat akrab namun sekarang seperti acuh tak acuh satu sama lain.

INFO PENTING!

Beri apresiasi kepada penulis supaya novel D.O.S.I tetap berlanjut. Caranya mudah kalian hanya perlu ketik di google -> karya karsa .com/azhiez (Hilangkan spasi) dan di sana ada dukungan di mulai dari 5 ribu. Dengan mengapresiasi penulis melalui dukungan, saya akan terus melanjutkan novel D.O.S.I yang saat ini sedang berjalan.

Kenapa saya memerlukan dukungan ini?, tentunya karena saya sebagai penulis novel D.O.S.I juga memerlukan asupan gizi 👊

Instagram -> @azhieznovelist

Support me On Karyakarsà -> @Azhiez

☢ Note : Mohon untuk tidak mengcopy-paste tulisan ini tanpa seizin penulis, terimakasih. ☢