Mata Master Fu May terpusat pada aliran Qi didalam tubuh Xun Yong. Dia sangat menyadari kucing yang ada dihadapannya bukan kucing biasa. Setelah dia bertanya-tanya didalam pikirannya, kucing yang ada dihadapannya dengan santai berjalan kearahnya. Kewaspadaan pun meningkat, Master Fu May mengangkat tongkat kayunya dan sedikit melangkah mundur.
Xun Yong sejenak terdiam melihat tingkah Master Fu May. "Kenapa kau begitu waspada?, aku hanya bertanya apakah kau Master Fu May atau bukan?"
Mengerti dengan perkataan Xun Yong, Master Fu May pun menjawabnya dengan tetap waspada;
"Ya!, itu benar."
"Ada apa roh pusaka dengan kekuatan besar datang kepadaku?"
"Dan bagaimana bisa roh pusaka masuk kedalam tubuh kucing?"
Tentu jawaban dan pertanyaan Master Fu May membuat Xun Yong tersenyum lebar. Sebab, sudah ada dua orang yang memanggapnya sebagai roh pusaka. Namun kali ini sedikit berbeda, Xun Yong mengira Master Fu May memiliki mata yang lebih baik karena dapat mengetahui kekuatan besar yang ada didalam dirinya walaupun mata Master Fu May tertutup dengan kain.
"Ternyata penglihatanmu cukup baik meski matamu tertutup oleh kain." Tutur Xun Yong mengungkapan isi pikirannya, tak lama dia berhenti melangkah berdiri tepat dihadapan Nim Guard dan juga Master Fu May.
"Aku datang kesini untuk mengetahui apa alasanmu memerintahkan roh pusaka-Mu untuk mengawasi seorang anak kecil?, apa kau pedopil?" Xun Yong sedikit menjengkelkan, dia tak mempedulikan jika Master Fu May menganggapnya sebagai roh pusaka dan langsung mempertanyakan apa yang ingin dia tanyakan saat itu.
Mendengar Xun Yong berkata seperti itu, tentunya Master Fu May tersinggung dan merem*s tongkat kayunya dengan cukup erat. Seketika itu juga Master Fu May menepis semua perkataan Xun Yong sambil menatap tajam penuh emosional;
"Aku bukan pedopil!"
"Alasanku memerintahkan Nim Guard untuk mengawasinya adalah untuk memastikan anak itu baik-baik saja dan mengetahui perkembangannya!"
Kala itu Master Fu May jelas menyadari siapa anak kecil yang dimaksud oleh Xun Yong. Sebab tanpa dipertanyakan dia langsung menjawabnya tanpa ragu dengan alasan yang dimiliknya. Meski begitu, Xun Yong tidak bisa begitu saja percaya dengan jawaban Master Fu May.
"Aku sedikit tenang jika perkataanmu itu tidaklah bohong, tapi aku masih ragu apakah kau berkata jujur atau tidak." Ucap Xun Yong berdiri dengan bulu-bulu lembut pada tubuhnya.
Master Fu May menurunkan tongkat kayunya. "Untuk apa aku berbohong!, lagi pula siapa kau dan apa hubungannya kau dengannya?!" Rasa penasaran yang dimiliki oleh Master Fu May pun terucap dari bibirnya. Karena selama memerintahkan Nim Guard untuk mengawasi Shen Zhu, Nim Guard sama sekali tidak memberitahukan jika ada seekor kucing yang bersama dengan Shen Zhu. Ditambahlah kucing itu memiliki aliran Qi yang sangat unik dan rumit.
Mendengar perkataan tersebut, Xun Yong berpikir untuk memberikan identitas aslinya kepada Master Fu May. Dia ingin melihat bagaimana reaksi pria setengah baya yang ada dihadapannya setelah mendengar namanya. Entah apa yang sedang dipikirkan Xun Yong kala itu, namun yang jelas ini akan menjadi menarik jika Master Fu May mengetahuinya.
"Aku adalah Xun Yong leluhur Clan naga biru." Ini adalah kali keduanya Xun Yong memberitahukan identitas aslinya kepada seseorang. Sebelumnya dia telah memberitahukan kepada Shen Zhu dan kali ini dia memberitahukan kepada Master Fu May, bahkan Nim Guard yang berada disana tentu mendengarnya.
Raut wajah Master Fu May seketika berubah. Matanya terbuka lebar, pergerakannya sejenak terhenti. Dia terlihat begitu terkejut setelah mendengar nama itu, pikirannya mulai dipenuhi pertanyaan-pertanyaan yang seharusnya tidak dia pikirkan. Orang yang sudah mati 400 tahun lalu kini berdiri tepat dihadapannya, meski sedikit tidak percaya namun Master Fu May menganggap hal tersebut tidaklah mustahil untuk seorang yang selama ini dia kagumi. Ya!, Master Fu May adalah penganggum berat Xun Yong, bahkan buku-buku cerita tentang kehidupan Xun Yong semua di milikinya. Itu jelas betapa senangnya dia setelah mendengar perkataan kucing yang kini ada dihadapannya.
Sementara Xun Yong yang melihat wajah terkejut dari Master Fu May tampak menyeringai dan berpikir Master Fu May mengenali nama yang baru saja dia sebutkan. Namun disela-sela rasa terkejut yang dimiliki Master Fu May, Nim Guard dengan badan besar berwarna hitam sama sekali tidak percaya dan kemudian berkata sambil bertingkah mengesalkan didepan Xun Yong;
"Tidak, tidak"
"Itu tidak benar, tidak mungkin orang yang sudah mati hidup kembali dan bereinkarnasi menjadi seekor kucing."
"Kau jelas sedang berbohong~"
Melihat tingkah mengesalkan Nim Guard, urat-urat didahi Xun Yong pun menonjol dan matanya menajam. Meski dia menyadari keberadaannya tidak mungkin mudah untuk dapat dipercaya oleh orang lain, namun melihat tingkah mengesalkan Nim Guard tentu membuatnya ingin membuktikan jika apa yang telah dia katakan bukanlah kebohongan melainkan adalah kebenaran.
"Apa kau ingin bukti?" Tutur Xun Yong matanya sekilas mengeluarkan cahaya. Nim Guard yang mendengar perkataan itu pun hanya menganggukkan kepalanya sambil mengangkat salah satu tangannya untuk mempersilakan Xun Yong agar membuktikannya disaat itu juga. Sementara Master Fu May tampak tak mempermasalahkannya, bahkan dia juga merasa itu sangat diperlukan untuk memastikan kucing yang ada dihadapannya benar-benar adalah Xun Yong.
Tak lama Xun Yong pun merenggangkan keempat kakinya sambil memejamkan mata. Master Fu May dan Nim Guard terlihat memperhatikannya dengan cermat. Meraka berdua berpikir jika kucing yang ada dihadapan mereka akan melakukan sesuatu yang tidak dapat dibayangkan. Suasana menjadi sunyi setelah beberapa waktu, lalu tiba-tiba mata Xun Yong terbuka lebar dan itu jelas membuat Master Fu May dan Nim Guard mengira inilah saatnya kucing yang ada dihadapan mereka akan membuktikan semua perkataanya.
Disaat itu juga Xun Yong menggaruk-garuk kepalanya dan berkata dengan tersenyum-senyum;
"Maaf, sepertinya aku ketahuan berbohong."
"Hehehehe~"
Melihat dan mendengar apa yang telah disampaikan oleh Xun Yong, Master Fu May dan Nim Guard terlihat sangat kesal. Mereka berdua berpikir telah dipermainkan oleh seekor kucing, bahkan rasa kekesalan Master Fu May lebih besar dari Nim Guard hingga membuatnya langsung mengangkat tongkat kayunya dan mengarahkannya tepat kearah Xun Yong berada.
"Dasar kucing, sialan!" Ucap Master Fu May dengan penuh emosi dan seketika itu juga bola cahaya berwarna putih melesat dari ujung tongkat kayu yang dia miliki.
Seketika itu juga Xun Yong menatap tajam dan ledakan besar tercipta.
Boom!
Ruangan yang dipenuhi buku-buku kini menjadi porak-poranda, kabut asap terlihat dimana-mana, bahkan Nim Guard yang berada disana sangat terkejut dan tidak bisa berkata-kata setelah melihat satu serangan yang begitu menyeramkan dari Master Fu May.
"Huft, hampir saja aku percaya dengan kata-kata kucing sialan itu." Tutur Master Fu May bernapas lega setelah mengeluarkan serangan yang begitu tiba-tiba kearah Xun Yong.
Tidak lama kemudian terdengar suara dari balik kabut asap. "Itu tadi serangan yang cukup mengerikan, apa dengan ini kau percaya jika aku adalah Xun Yong?"
Master Fu May terkejut dan tak mengira jika serangannya tidak dapat melumpuhkan kucing yang ada dihadapannya. Setelah itu terlihat seekor kucing keluar dari dalam kabut asap sambil menyeringai bagaikan seekor singa yang menakutkan.
"Apa dia benar-benar Xun Yong sang legenda Clan naga biru?" Ungkap Master Fu May dengan pertanyaan yang memaksanya untuk mempercayai jika kucing yang ada dihadapannya adalah Xun Yong.
INFO PENTING!
Beri apresiasi kepada penulis supaya novel D.O.S.I tetap berlanjut. Caranya mudah kalian hanya perlu ketik di google -> karya karsa .com/azhiez (Hilangkan spasi) dan di sana ada dukungan di mulai dari 5 ribu. Dengan mengapresiasi penulis melalui dukungan, saya akan terus melanjutkan novel D.O.S.I yang saat ini sedang berjalan.
Kenapa saya memerlukan dukungan ini?, tentunya karena saya sebagai penulis novel D.O.S.I juga memerlukan asupan gizi 👊
Instagram -> @azhieznovelist
Support me On Karyakarsà -> @Azhiez
☢ Note : Mohon untuk tidak mengcopy-paste tulisan ini tanpa seizin penulis, terimakasih. ☢