"Jadi dia Dim Xiaohan itu, aku tak mengira jika dia akan terlihat lebih muda dari yang kupikirkan." Ungkap Jun Yuan didalam pikirannya setelah melihat ayah dari Yu Xiaohan yang masih sangat mudah dan tampan. Ini adalah pertama kalinya dia bertemu dengan Dim Xiaohan, tentu dia tidak dapat asal bicara. Dim Xiaohan terlihat lebih dingin dibandingkan dengan Yu Xiaohan, ditambah lagi energi yang terpancar darinya sangatlah kuat dan hanya bisa dirasakan olehnya saja.
Saat itu Jun Yuan tidak mengetahui jika masih ada orang lain yang dapat merasakan energi tersebut, dia adalah Xun Yong. Dengan tingkat kultivasi yang masih tidak diketahui, dia mampu merasakan energi dari orang yang sedang duduk dengan tatapan dingin didepannya. Bahkan dia tak menyangka sosok seperti Tang Xiaohan kini ada dihadapannya.
"Siapa pria itu pak tua?, kenapa dia menatap kita seperti itu?" Shen Zhu tampak berbisik kepada Jun Yuan. Dia sangat risih melihat tatapan mata dingin yang diperlihatkan pria yang duduk tak jauh darinya.
Sebelum Jun Yuan menjawab pertanyaan Shen Zhu. Pria yang duduk dikuris megah berdiri dan berjalan menuruni anak tangga. Tatapannya kini melihat kearah Shen Zhu, lalu hal yang tak terduga muncul. Dimana pria tersebut yang bernama Dim Xiaohan tiba-tiba saja berada tepat dihadapan Shen Zhu dan langsung mengangkat kucing yang sempat digendong oleh Shen Zhu.
"Siapa nama kucing ini, Nak?!, dia lucu sekali!" Ucap Dim Xiaohan dengan riang gembira menanyakannya kepada Shen Zhu. Beberapa kali pipi Xun Yong disatukan ke pipinya dan itu jelas membuat Xun Yong sangat kesal diperlakukan seperti kucing sungguhan.
Shen Zhu terkejut melihat perubahan dratis dari wajah Dim Xiaohan yang sebelumnya berwajah dingin. Lalu tak lama Shen Zhu pun berkata dan melupakan pertanyaannya kepada Jun Yuan;
"Namanya Huo Mao!"
"Dia memang sangat lucu!"
Mendengar perkataan Shen Zhu, Dim Xiaohan tampak semakin keras mengusap-usap kepala Xun Yong dan berkata dengan nada tinggi;
"Hahahaha!, sebuah nama yang lucu!"
"Kucing api!"
Tepat setelah itu, Dim Xiaohan mendekatkan wajahnya kearah wajah Xun Yong dan kemudian dengan raut wajah dingin dia berbisik kepada Xun Yong;
"Bagaimana bisa roh pusaka ada didalam tubuh seekor kucing?"
Xun Yong terpaku mendengar perkataan itu. Dia sama sekali tidak mengira jika akan ada seseorang yang bicara seperti itu. Meski perkataannya tidak benar, namun itu membuat jantungnya hampir berhenti.
"Apa dia menyadarinya?" Hanya sebuah pertanyaan yang saat itu ada didalam pikiran Xun Yong. Dia merasa pria yang ada dihadapannya memiliki kekuatan yang jauh lebih besar daripada Jun Yuan. Tentu dibalik pemikiran itu, Xun Yong semakin mengira jika Dim Xiaohan adalah Tang Xiaohan.
Diwaktu yang sama, Jun Yuan tampak mendekat dan dengan sikap sopan dia menundukkan kepalanya, lalu berkata dengan nada ramah;
"Tuan Dim Xiaohan, maaf mengganggu kesenanganmu."
"Aku disini ingin mendaftarkan anakku masuk kedalam perguruan Shuren."
"Jika tidak keberatan, aku ingin membicarakannya denganmu."
Saat itu Jun Yuan menjaga sikapnya dan tidak asal bicara seperti biasanya. Dia mengetahui orang yang ada dihadapannya bukanlah orang sembarangan, bahkan dia sendiri tidak mengetahui sudah sejauh mana tingkat kekuatan orang yang ada dihadapannya kala itu. Tentu baginya, menjaga sikap dan tidak asal bicara bukanlah sifatnya tapi untuk saat ini dia harus melakukannya.
"Oh, jadi kamu Jun Yuan si tuan kolektor itu." Dim Xiaohan begitu menyebalkan didepan Jun Yuan, sementara Jun Yuan tampak menahan amarahnya dan masih menundukkan kepalanya. Bagi Jun Yuan ini pertama kalinya orang menjulukinya tuan kolektor, meski itu benar namun Jun Yuan tidak menyukainya dan jika saja yang berkata bukan Dim Xiaohan mungkin saja dia sudah menghabisinya.
Tepat setelah itu, Dim Xiaohan mengembalikkan kucing yang ada ditangannya kepada Shen Zhu. Dengan senyum menawan Dim Xiaohan pun berkata;
"Nak, kucingmu sangat lucu."
"Tapi berhati-hatilah dengannya."
Tak lama Shen Zhu pun membalas perkataan itu dengan wajah cerianya;
"Tenang saja!"
"Dia tidak akan mengigitku!"
Mendengar perkataan Shen Zhu, Dim Xiaohan tertawa lepas. Dia tidak mengira anak kecil yang ada dihadapannya akan berkata demikian dan tak lama dia pun memegang rambut Shen Zhu dengan tersenyum. Setelahnya Dim Xiaohan menyuruh Shen Zhu, San Yuan, Yin Hun dan anaknya pergi meninggalkan ruangan. Itu tentu agar dia dapat berbicara dengan kedua ayah dari masing-masih kedua belah pihak. Jelas mereka semua tidak bisa menolaknya dan langsung pergi meninggalkan ruangan tersebut.
Saat ini Xun Yong yang berada diatas kepala Shen Zhu mulai dipenuhi pertanyaan. Bagaimana bisa orang yang telah lama dia kenal masih hidup sampai sekarang, tentu baginya itu bisa saja terjadi jika orang tersebut telah memiliki tingkat kultivasi diatasnya. Namun yang masih menjadi pertanyaan adalah tidak mungkin bagi muridnya yang bernama Tang Xiaohan dapat melewati tingkat kultivasinya dengan fisik yang lemah, bahkan dia sangat mengetahui betapa pemalasnya Tang Xiaohan untuk meningkatkan tingkat kultivasi dibandingkan muridnya yang lain.
"Hey bocah, apa kamu percaya dengan orang yang bisa hidup ratusan tahun?" Ucap Xun Yong kepada Shen Zhu. Karena hanya kepada Shen Zhu dia dapat berbicara, dia pun mencoba untuk mendapatkan jawaban dan memperkuat keyakinannya.
Shen Zhu menatap kelangit-langit. "Tentu aku percaya, bukankah orang yang telah mencapai tingkat immortal akan hidup abadi?"
Saat itu tidak ada seorang pun yang mendengar perkataan Shen Zhu, hanya Xun Yong saja. Karena San Yuan dan Yin Hun sedang fokus menjalani kisah cinta di antara mereka berdua. Sedangkan Yu Xiaohan telah lama pergi meninggalkan mereka bertiga untuk mengambil beberapa gulungan kertas yang diperintahkan ayahnya sebelumnya.
"Hahaha, kenapa orang selalu menanggap semua itu hal yang benar. Padahal mencapai tingkat immortal hanyalah permulaan untuk menuju keabadian." Tegas Xun Yong yang telah menyentuh tingkat [Immortal stage 6] sebelumnya. Pemahamannya tentang tingkat kultivasi sudah diatas rata-rata, bahkan dengan mudahnya dia berkata jika mencapai tingkat immortal hanyalah permulaan untuk menuju keabadian. Itu berarti, bukankah masih ada tingkat selanjutnya diatas immortal?
Mendengar perkataan Xun Yong, Shen Zhu langsung menurunkan Xun Yong dari atas kepalanya dan kemudian menatap Xun Yong dengan mata yang bersinar-sinar. "Maksud guru semua itu tidaklah benar?!, berarti kita sepaham. Karena aku sebenarnya tidak percaya dengan itu semua, sebab leluhurku yang telah mencapai tingkat immortal justru mati dengan mudahnya!"
Kata-kata yang selalu membuat hati Xun Yong sakit tampaknya muncul kembali. Puluhan panah kini seperti menusuk tubuhnya dan dia sama sekali tidak bisa memungkirkannya. Karena dia mengetahui mengapa anak sekecil Shen Zhu membencinya dan dia pun tahu jika dia begitu lemah meski sebelum dia tiada, dia telah mencapai tingkat immortal. Tapi dia sangat senang mendengar Shen Zhu memanggilnya guru, ini pertama kalinya baginya mendengar kata guru dari mulut Shen Zhu.
"Sebaiknya kita tidak usah bicara tentang leluhurmu, aku merasa sedih jika menjadi dia." Ucap Xun Yong dengan air mata yang mengalir deras dipipinya.
"Untuk apa guru menjadi dia, aku saja tidak menginginkannya!" Shen Zhu memalingkan wajahnya dengan sangat menyebalkan. Tentu pada saat itu seperti ada panah yang sangat besar menusuk tubuh Xun Yong.
"Anak ini....." Ungkap Xun Yong didalam pikirannya, dia sama sekali tidak bisa berkata-kata lebih jauh lagi. Karena dia tidak bisa menyalahkan Shen Zhu begitu saja, ditambah lagi Shen Zhu satu-satunya keturunan Clan naga biru yang masih hidup.
INFO PENTING!
Beri apresiasi kepada penulis supaya novel D.O.S.I tetap berlanjut. Caranya mudah kalian hanya perlu ketik di google -> karya karsa .com/azhiez (Hilangkan spasi) dan di sana ada dukungan di mulai dari 5 ribu. Dengan mengapresiasi penulis melalui dukungan, saya akan terus melanjutkan novel D.O.S.I yang saat ini sedang berjalan.
Kenapa saya memerlukan dukungan ini?, tentunya karena saya sebagai penulis novel D.O.S.I juga memerlukan asupan gizi 👊
Instagram -> @azhieznovelist
Support me On Karyakarsà -> @Azhiez
☢ Note : Mohon untuk tidak mengcopy-paste tulisan ini tanpa seizin penulis, terimakasih. ☢