Saat ini Shen Zhu, San Yuan, Jun Yuan dan Xun Yong sedang berada didalam perjalanan menujuh kota Aurtez. Dimana kota tersebut memiliki banyak penduduk dan tentunya beberapa perguruan ternama ada didalamnya. Dari beberapa perguruan ternama terdiri dari perguruan Guenso, Huun, Yeva dan Shuren. Keempat perguruan tersebut adalah perguruan yang sangat diminati oleh banyak orang, karena sistem pendidikan yang diajarkan oleh keempat perguruan tersebut sangatlah baik dan berguna untuk murid-muridnya kelak. Lalu letak keempat perguruan itu tidaklah berdekatan, yang dimana perguruan Guenso berada dibagian timur, perguruan Huun berada dibagian barat, perguruan Yeva berada dibagian selatan, sementara perguruan Shuren berada dibagian utara. Meski berada jauh, namun perguruan tersebut masih berada di satu kota yang sama.
Dibalik tata letak keempat perguruan tersebut terdapat sebuah batu yang sangat besar ditengah-tengah kota Aurtez. Semua orang yang berada disana sangat mengetahui jika batu itu tidak muncul begitu saja ditengah-tengah kota. Karena terdapat sejarah panjang dibalik batu besar itu dan tentu tidak ada seorang pun yang berani menghancurkan batu besar bersejarah tersebut. Kini batu besar itu menjadi pusat perhatian bagi setiap orang-orang yang datang ke kota Aurtez. Bagaimana tidak, sekarang batu besar tersebut telah dikelilingi oleh tali tambang dan beberapa lampu-lampu berwarna-warni yang bersinar terang dimalam hari. Tak jarang orang sering berasumsi jika berdoa dibawah batu besar itu, doanya akan dikabulkan. Namun tentu saja ada beberapa orang tidak mempercayainya dan menganggap hal seperti itu tidak mungkin terjadi.
"Hey bocah, jika kita telah sampai. Bersikaplah biasa saja dan jangan sampai menarik perhatian." Ucap Xun Yong yang berada dipangkuan Shen Zhu. Dia terlihat begitu sangat bosan, matanya begitu dingin memperhatikan Jun Yuan yang ada dihadapannya.
"....?" Shen Zhu sama sekali tidak memahami maksud kata Xun Yong. Dia hanya berwajah tanya tanpa berkata-kata. Menurutnya, untuk apa dia menarik perhatian ketika berada dikota Aurtez. Lagi pula dia tidak akan melakukannya jika itu tidak menguntungkannya, bukan?
Didalam kereta kuda yang cukup sesak, Shen Zhu melihat keluar jendela. Dia terkagum-kagum menatap tembok yang sangat besar, bahkan tembok-tembok itu lebih besar daripada tembok yang berada didesa Vellasy. Gerbang besi dan satu orang penjaga dengan seragam berwarna hitam berdiri tepat ditepi jalan. Tepat setelah itu, kereta kuda pun berhenti dan orang yang mengendari kereta kuda memberikan selembar kertas kepada penjaga tersebut. Mata penjaga yang sedang membaca selembar kertas terkadang melirik kearah Shen Zhu dan disaat itu juga karena takut Shen Zhu pun memalingkan wajahnya kearah lain. Tak lama, gerbang besi yang sangat besar terbuka lebar-lebar dan kereta kuda yang Shen Zhu tumpangi kembali berjalan memasuki kota Aurtez.
Masih melihat keluar jendela, Shen Zhu terdiam dan tidak bisa berkata-kata. Dia melihat banyak sekali orang-orang yang berlalu lalang didalam kota itu. Bahkan seringkali terlihat beberapa kereta kuda yang sama mengantar orang-orang didalamnya. Dibandingkan dengan desa Vellasy, kota Aurtez sangatlah ramai. Namun disamping itu, Shen Zhu yang hanya terdiam dan tidak bisa berkata-kata bukanlah karena keramaian kota Aurtez melainkan karena banyaknya roh pusaka yang melayang-layang dibalik badan orang-orang yang dilihatnya. Mungkinkah ini yang dimaksud oleh Xun Yong kepadanya untuk bersikap biasa saja. Jika itu benar, bukankah Xun Yong telah mengetahuinya terlebih dahulu jika di kota Aurtez terdapat banyak roh pusaka?
"Kamu kenapa, Shen Zhu?" Ucap San Yuan melihat Shen Zhu bertingkah aneh melihat keluar jendela kereta kuda. Sementara Jun Yuan mencoba melihat kearah dimana mata Shen Zhu memandang, Jun Yuan sama sekali tidak melihat keanehan yang ada.
"Hey bocah, sudah kubilang jangan menarik perhatian. Bersikaplah biasa saja." Ungkap Xun Yong dengan nada rendah dan terlihat sangat santai tanpa ada beban dipundaknya. Dia tentu mengetahui jika Shen Zhu dapat melihat roh pusaka, karena itu dia sangat yakin jika saat ini Shen Zhu pasti melihat banyaknya roh pusaka yang ada dikota Aurtez.
Dengan wajah sedikit berkeringat Shen Zhu menggelengkan kepalanya. "A-aku tidak apa-apa kak, kapan kita sampai keperguruan yang kakak inginkan?" Mencoba mengalihkan pembicara, Shen Zhu menggaruk-garuk pipinya. Dia menyadari jika dia mengatakan roh pusaka kepada orang lain, tentu orang lain tidak akan mempercayainya, karena Xun Yong yang bicara seperti itu kepadanya dan dia pun mempercayainya.
San Yuan melihat kearah Jun Yuan. "Entahlah, hanya ayah yang tahu dimana lokasinya."
Terlihat pada saat itu San Yuan juga tidak mengetahui dimana dia akan masuk keperguruan dan dia juga seperti melempar pertanyaan Shen Zhu kepada ayahnya sendiri. Jun Yuan yang melihat 4 mata memandangnya tampak memejamkan matanya dan dengan nada rendah dia berkata;
"Masih jauh."
"Kita akan kebagian utara kota Aurtez."
"Jadi bersabarlah."
Mendengar perkataan tersebut, San Yuan dan Shen Zhu pun terlihat bosan dan tidak menyangka mereka berdua masih harus berada didalam kereta kuda walaupun sudah berada dikota Aurtez. Lalu setelah beberapa saat kemudian Shen Zhu dan San Yuan melihat batu yang sangat besar dihadapannya, mereka berdua terkagum-kagum melihat batu besar tersebut. Ditambah lagi banyak sekali orang yang mengelilingi batu besar tersebut, Bahkan karena ramainya kereta kuda yang mereka tumpangi sempat terhenti karena jalanan dipenuhi oleh orang-orang.
"Waaaaaaah!, batu itu besar sekali!" Tegas San Yuan mengeluarkan kepalanya dari jendela kereta kuda. Tak lama Shen Zhu mengikuti tingkah San Yuan dan melihat kearah batu yang sangat besar ditengah-tengah orang-orang yang berada disana. Shen Zhu sebelumnya melihat roh pusaka, tapi kini dia sama sekali tidak melihatnya dan itu membuatnya tenang.
San Yuan tidak pernah ke kota Aurtez sebelumnya, dia selalu berada didesa Vellasy. Bahkan semenjak ayahnya tersegel didalam gua dia sama sekali tidak pernah meninggalkan desa Vellasy. Ini adalah pertama kalinya baginya jauh dari desa Vellasy, tentu rasa kagum tidak lepas dari raut wajahnya.
Jika sebelumnya dia tahu bahwa kota Aurtez akan ramai seperti ini, San Yuan tidak akan ragu menerima tawaran ayahnya sebelum-sebelumnya. Namun sekarang itu tidaklah menjadi masalah, karena saat ini dia akan tinggal dikota Aurtez dan mulai meningkatkan tingkat kultivasinya yang sempat dia tinggalkan.
Jun Yuan yang melihat San Yuan dan Shen Zhu dengan nada ramah berkata. "Kalian berdua duduklah."
Mendengar perkataan Jun Yuan. San Yuan dan Shen Zhu pun duduk kembali, mereka berdua terlihat sangat senang datang ke kota Aurtez. Sementara Xun Yong entah kapan dia kini berada diatas pangkuan Jun Yuan dan hanya memejamkan mata seperti Jun Yuan.
Walaupun perjalanan mereka semua sangatlah jauh, namun rasa lelah yang mereka miliki kini terbayar sudah ketika berada ditengah-tengah kota Aurtez. Hari itu Shen Zhu berpikir kelak dia akan mengikuti jejak-jejak kakak angkatnya dan melatih tingkat kultivasinya dikota tersebut.
INFO PENTING!
Beri apresiasi kepada penulis supaya novel D.O.S.I tetap berlanjut. Caranya mudah kalian hanya perlu ketik di google -> karya karsa .com/azhiez (Hilangkan spasi) dan di sana ada dukungan di mulai dari 5 ribu. Dengan mengapresiasi penulis melalui dukungan, saya akan terus melanjutkan novel D.O.S.I yang saat ini sedang berjalan.
Kenapa saya memerlukan dukungan ini?, tentunya karena saya sebagai penulis novel D.O.S.I juga memerlukan asupan gizi 👊
Instagram -> @azhieznovelist
Support me On Karyakarsà -> @Azhiez
☢ Note : Mohon untuk tidak mengcopy-paste tulisan ini tanpa seizin penulis, terimakasih. ☢