Kini Jun Yuan dan lainnya telah memasuki perguruan Shuren. Didalam perguruan Shuren banyak sekali murid-murid malang-melintang disetiap sudut pandangan. Pohon beringin besar terlihat ditengah-tengah lingkaran air sungai yang mengalir. Beberapa jembatan pun terlihat disana dan tidak bisa dibayangkan seberapa luasnya permukaan yang ada di perguruan Shuren.
Diatas salah satu tegel batu berukir motif bintang, Shen Zhu tampak membuka matanya lebar-lebar dan dipenuhi dengan rasa kekaguman setelah melihat isi dari dalam perguruan Shuren. Dia tak menyangka jika dibalik gerbang kayu yang usang akan terdapat pemandangan menakjubkan. Bahkan melihat orang-orang menggunakan pakaian yang sama semakin membuatnya terkagum-kagum dan tidak bisa berkata-kata.
Sementara Bian Hun mulai menyadari jika selama ini ada salah satu anak yang selalu didekat San Yuan. Dia mulai bertanya-tanya didalam pikirannya tentang anak itu, namun karena tidak menemukan jawaban yang pasti dia pun bertanya kepada Jun Yuan sambil melihat kearah anak yang sedang terkagum-kagum;
"Siapa anak itu, Jun Yuan?"
"Bukankah kamu hanya memiliki satu anak?"
Mendengar perkataan Bian Hun, Jun Yuan mulai melihat kearah Shen Zhu. "Dia anak angkatku, karena dialah aku masih bisa bertemu denganmu, Bian Hun." Jun Yuan yang masih berjalan tampak begitu terus terang kepada Bian Hun dan tidak menutup-nutupi jika dia memiliki anak angkat.
"Dia anak angkatmu?" Bian Hun sedikit terkejut mengetahui jika anak yang dia perhatikan adalah anak angkat Jun Yuan. Dia sama sekali tidak peduli apa yang telah terjadi kepada Jun Yuan sampai-sampai berkata seperti itu, tapi dia sedikit kagum dengan keputusan Jun Yuan mengangkat anak kecil seperti Shen Zhu menjadi anak angkatnya.
Jun Yuan kala itu hanya mengangguk dan terus berjalan melewati beberapa jembatan. Sementara San Yuan tampak tersipu malu saat berjalan bersampingan dengan Yin Hun. Jantungnya semakin berdetak tidak karuan, bahkan dia sama sekali tidak bisa memulai pembicaraan kepada wanita yang kini ada disampingnya. Tentu bukan hanya San Yuan saja yang merasakan akan hal itu, Yin Hun pun merasakan hal yang sama.
Tidak lama kemudian mereka telah sampai disebuah bangunan yang cukup besar. Terlihat Orang-orang berpakaian sama dengan pakaian sebagian besar berwarna putih dan sedikit corak hitam. Mereka semua adalah murid-murid perguruan Shuren, sebagian besar dari murid-murid perguruan Shuren tinggal disana. Oleh sebab itu sesuasana terasa ramai karena mereka semua, bahkan karena ramainya hanya dalam beberapa detik mereka semua serentak melihat kearah Yin Hun dan San Yuan.
"Cantik sekali dia!"
"Siapa mereka?"
Berbagai kekaguman terucap dari bibir para murid, mereka semua bahkan tidak mengetahui kelima orang yang sedang berjalan kearah mereka. Sementara itu, San Yuan merasa para lelaki yang sedang melihat Yin Hun terpesona dan tentu San Yuan tidak menyukai itu hingga tanpa sadar tangan kanannya memegang tangan kiri Yin Hun.
"K-kak San-san?" Yin Hun terkejut dan gugup ketika San Yuan memegang tangan kirinya. Namun karena dia menyukai San Yuan, dia pun tak mempermasalahkannya dan justru sedikit mengubah posisi genggaman tangannya.
Tanpa sepengetahuan Bian Hun dan Jun Yuan, wajah San Yuan memerah ketika menyadari jika genggaman tangan Yin Hun lebih keras dan lembut darinya. Dia mulai terlihat salah tingkah pada momen itu, mereka berdua bahkan saling membuang wajah ketika berjalan bersama-sama memasuki bangunan yang cukup besar.
"Enaknya masa remaja, seandainya saja aku terlahir kembali menjadi seorang manusia. Mungkin aku dapat merasakannya juga." Ucap Xun Yong merasa ketidakadilan akan kehidupan barunya. Selain itu, sifat Xun Yong yang selalu saja iri dengan kemesaraan orang lain membuatnya terlihat mengesalkan pada saat melihat San Yuan dan Yin Hun bergandengan tangan.
Tatapan Shen Zhu teralihkan setelah mendengar perkataan Xun Yong. "Maksudmu apa, Huo Mao?"
Mendengar ucapan Shen Zhu, Xun Yong hanya terdiam dan menutup kedua matanya lagi. Dia sama sekali tak perlu untuk menjawabnya, karena dibalik rasa irinya masih ada seseorang yang dapat membuatnya tenang. Ya! dia adalah Shen Zhu.
Terlepas dari rasa iri Xun Yong, Kini seseorang wanita berwajah cukup cantik mendekat. Pakaiannya terlihat berbeda dari para murid, karena dia adalah salah satu pengurus dari perguruan Shuren. Tepat setelahnya, dengan senyum wanita itu pun berkata kepada Jun Yuan;
"Selamat datang diperguruan Shuren, tuan Jun Yuan dan tuan Bian Hun."
"Perkenalkan namaku Yu Xiaohan."
"Aku salah satu pengurus dari perguruan Shuren."
Tanpa diberitahu Jun Yuan sudah mengetahuinya, karena Yu Xiaohan adalah salah satu wanita yang dia sukai sebelum tersegel didalam gua. Meski begitu dia sama sekali tidak ingin menarik perhatian didepan anaknya, oleh sebab itu dia mencoba bersikap sewajarnya layaknya seorang ayah.
"Nona Yu Xiaohan, aku telah menyiapkan kamar untukmu." Ucap Jun Yuan tak seperti apa yang telah dia pikirkan sebelumnya.
Disaat itu juga tangan halus milik Yu Xiaohan melayang tepat keperut Jun Yuan dengan sangat keras. Kekuatan fisik yang ditunjukan Yu Xiaohan tidaklah main-main, bahkan seorang Jun Yuan pun tidak bisa menahan rasa sakit yang diterimanya dan langsung terbaring dipermukaan tanah. Karena kejadian itu semua orang yang berada disana sempat terdiam melihatnya, terutama Xun Yong sekalipun.
"Xiaohan?, mungkinkah dia masih satu keturunan dengan Tang Xiaohan?" Ungkap Xun Yong didalam pikirannya pada saat terdiam melihat wanita yang memiliki nama yang hampir sama dengan pemuda yang dikenalnya.
Di kehidupan sebelumnya Tang Xiaohan adalah salah satu murid Xun Yong. Tentu mendengar nama yang hampir mirip dengan nama muridnya, Xun Yong berpikir jika Yu Xiaohan masih satu keturunan dengan muridnya dan ditambah lagi parasnya mirip sekali dengan Tang Xiaohan yang begitu dingin. Meski Xun Yong telah mengajarkan banyak hal kepada Tang Xiaohan, dia sama sekali tak mengharapkan apapun kepada Tang Xiaohan. Justru sebaliknya, dia berharap apa yang dia ajarkan akan berguna untuk Tang Xiaohan didalam kehidupannya. Jika berpikir demikian, maka apa yang dilakukan Xun Yong saat ini kepada Shen Zhu sama halnya kepada Tang Xiaohan.
Luput dari semua yang dipikirkan Xun Yong, kini terlihat Jun Yuan berdiri secara perlahan sambil memegang perutnya. Jun Yuan tidak menduga kekuatan wanita yang dia sukai akan melebihi batas pemikirannya. Untung saja dia memiliki fisik yang kuat, jika tidak mungkin saja saat ini dia masih terbaring dipermukaan tanah.
"Nona Yu Xiaohan, kamu terlalu berlebihan. Aku hanya salah bicara. Hahaha!" Tegas Jun Yuan tertawa terpingkal-pingkal sambil memegang perutnya.
Melihat Jun Yuan masih baik-baik saja membuat para murid perguruan Shuren terheran-heran, karena pada dasarnya tidak ada seorang pun yang mampu bertahan dari pukulan mengerikan itu. Sementara Yu Xiaohan hanya menutup matanya, dia mengetahui jika pukulannya tidak akan cukup melumpuhkan Jun Yuan begitu saja.
"Ikutilah denganku, ayahku sedang menunggu kalian." Ucap Yu Xiaohan dengan tatapan mata yang dingin berbeda dari sebelumnya. Dia tanpa berlama-lama langsung berjalan melewati para murid yang sempat ketakutan melihat tatapan matanya.
Disaat itu juga Jun Yuan, Bian Hun dan lainnya mulai mengikuti Yu Xiaohan. Para murid laki-laki pun berwajah kesal saat melihat San Yuan masih bergandengan tangan dengan Yin Hun. Begitu pula dengan Xun Yong yang melihatnya tepat dihadapannya, tentunya dia ingin sekali mencakar dua tangan yang ada dihadapannya itu.
INFO PENTING!
Beri apresiasi kepada penulis supaya novel D.O.S.I tetap berlanjut. Caranya mudah kalian hanya perlu ketik di google -> karya karsa .com/azhiez (Hilangkan spasi) dan di sana ada dukungan di mulai dari 5 ribu. Dengan mengapresiasi penulis melalui dukungan, saya akan terus melanjutkan novel D.O.S.I yang saat ini sedang berjalan.
Kenapa saya memerlukan dukungan ini?, tentunya karena saya sebagai penulis novel D.O.S.I juga memerlukan asupan gizi 👊
Instagram -> @azhieznovelist
Support me On Karyakarsà -> @Azhiez
☢ Note : Mohon untuk tidak mengcopy-paste tulisan ini tanpa seizin penulis, terimakasih. ☢