Download Chereads APP
Chereads App StoreGoogle Play
Chereads

Kitab Perjalanan Vinia | All Story

🇮🇩wibikpratamadidok
28
chs / week
The average realized release rate over the past 30 days is 28 chs / week.
--
NOT RATINGS
388
Views
Synopsis
Vinia, seorang peramu obat yang melarikan diri dari Kerajaan Garamon, menemukan kehidupan baru di Kerajaan Rattas sebagai Kepala Medis Istana. Di sana, ia mendapat kesempatan untuk membawa perubahan dan menyembuhkan banyak orang. Namun, kedamaian itu tidak bertahan lama ketika Garamon mendeklarasikan perang terhadap Rattas. Meski terlibat dalam peperangan, Vinia tetap bertekad untuk memberikan kontribusi lebih besar, baik sebagai penyembuh maupun pejuang. Di tengah konflik ini, Vinia harus menghadapi pilihan sulit, di mana ia tidak hanya melawan musuh dari luar, tetapi juga mengatasi perasaan dan luka batin yang ia bawa. Setelah perang melawan Garamon berakhir, Vinia dan Tarek mulai menjalani kehidupan baru di Kerajaan Rattas. Hubungan mereka berkembang dari sekadar rekan seperjuangan menjadi pasangan yang saling mendukung. Sementara itu, Pangeran Ardent mulai menjalin hubungan dengan Putri Yuli dari Lunur, yang datang untuk kerja sama diplomatik. Di tengah tugas mereka melatih kesatria dan tabib baru, Vinia dan Tarek juga mempersiapkan pernikahan mereka, yang menjadi sorotan seluruh kerajaan. Puncaknya, pernikahan mereka berlangsung meriah di taman istana, disaksikan oleh rakyat dan bangsawan, sementara Pangeran Ardent akhirnya mengungkapkan perasaannya kepada Putri Yuli. Di malam terakhir sebelum memulai hidup baru, Vinia dan Tarek mengenang perjalanan mereka di atas menara tempat mereka biasa bersama. Dari peperangan hingga cinta yang tumbuh perlahan, mereka menyadari bahwa perjalanan ini bukan hanya tentang bertahan hidup, tetapi juga menemukan makna keberanian, pengorbanan, dan kebahagiaan sejati. Dengan langit malam Yorket sebagai saksi, Kitab Perjalanan Vinia pun mencapai akhir yang indah.
VIEW MORE

Chapter 1 - Kehidupan Vinia

Di kerajaan Garamon yang subur dan luas, terdapat seorang perempuan muda bernama Vinia. Ia adalah peramu obat yang dikenal seluruh rakyat sebagai penyembuh yang bijaksana. Setiap hari, ia melayani para penduduk dengan ramuan-ramuan yang dapat menyembuhkan berbagai penyakit, baik jasmani maupun batin. Bukan hanya ahli dalam meracik obat, Vinia juga seorang pendengar yang baik, memberikan kenyamanan pada mereka yang datang dengan rasa sakit.

Vinia tumbuh besar di bawah bimbingan neneknya, seorang peramu obat yang sangat dihormati di Garamon. Neneknya mengajarkan segala hal tentang alam dan ramuan yang tersembunyi di dalamnya, sementara Vinia mempelajari kebijaksanaan hidup yang terkandung dalam obat-obatan tersebut. Meskipun ia seorang peramu, Vinia merasa hidupnya lebih dari sekadar meracik ramuan. Ia merasa ada takdir yang lebih besar menantinya.

Setiap pagi, Vinia pergi ke hutan yang lebat untuk mencari tanaman-tanaman yang dibutuhkan untuk ramuan-ramuannya. Hutan Garamon adalah tempat yang penuh kedamaian baginya, jauh dari hiruk-pikuk kehidupan kerajaan. Di sana, ia bisa merasa lebih dekat dengan alam, meresapi ketenangan yang tak bisa ia dapatkan di keramaian istana.

Namun, di balik kehidupan yang tenang itu, ada sebuah rahasia gelap yang tersembunyi. Di dalam istana kerajaan Garamon, Pangeran Horsa, sang pewaris takhta, memandang Vinia dengan cara yang berbeda. Horsa, meskipun dikenal sebagai pemimpin yang bijak dan adil, memiliki ambisi tersembunyi untuk menjadikan Vinia miliknya. Ia melihat kecantikan dan kecerdasan Vinia sebagai sesuatu yang sangat menarik, dan ia berniat untuk menjadikannya selir.

Di istana, Horsa sering mengirimkan para penjaga dan pelayan untuk mencari keberadaan Vinia. Meskipun ia adalah seorang pangeran, ia tidak pernah benar-benar memahami atau menghargai keberadaan seorang perempuan seperti Vinia. Ia menganggap bahwa dengan kekuasaannya, ia bisa mendapatkan segala yang diinginkannya, bahkan hati seorang wanita. Namun, bagi Vinia, hidupnya tidak bisa diukur dengan ukuran kekuasaan.

Suatu malam, ketika Vinia sedang meramu ramuan di rumahnya, seorang pelayan istana datang. "Pangeran memanggilmu," kata pelayan itu dengan suara datar. Hati Vinia berdegup kencang, menyadari bahwa panggilan ini bukanlah panggilan yang baik. Dalam hati, ia sudah tahu apa yang dimaksud oleh Pangeran Horsa.

Keputusan pun tiba. Dengan perasaan yang tak menentu, Vinia memutuskan untuk melarikan diri dari Garamon. Ia tahu bahwa jika ia tetap tinggal, tidak hanya kebebasannya yang terancam, tetapi juga masa depannya yang cerah akan lenyap begitu saja. Malam itu, ia meninggalkan rumahnya dengan cepat, membawa sedikit bekal dan sebuah kantong berisi obat-obatan yang ia anggap penting.