Download Chereads APP
Chereads App StoreGoogle Play
Chereads

The Forgotten Creation

🇮🇩Kael_Vorn
7
chs / week
The average realized release rate over the past 30 days is 7 chs / week.
--
NOT RATINGS
931
Views
Synopsis
Pada tanggal 11 Januari 2025, dunia berubah dalam sekejap. Kade Astral, seorang pemuda berusia 20 tahun, terkejut ketika dunia yang ia kenal mulai runtuh akibat serangan makhluk misterius. Tanpa peringatan, Kade terteleportasi ke sebuah dimensi yang tidak dikenal—Realm para Konstelasi. Di sana, ia mendapati dirinya berubah menjadi sebuah konstelasi dengan peringkat yang tidak diketahui dan tanpa nama yang jelas. Kade harus beradaptasi dengan perubahan besar ini, sementara dirinya terperangkap dalam sebuah dunia yang penuh dengan misteri dan ancaman yang belum diketahui.
VIEW MORE

Chapter 1 - Titik Balik Dunia

11 Januari 2025

Kereta bawah tanah bergerak perlahan melalui terowongan gelap, gemuruh suara logam bergema di telinga Kade Astral. Pemuda berusia 20 tahun itu hanya bisa terdiam, matanya tertuju pada layar ponselnya yang memancarkan cahaya redup, melengkapi kesunyian yang ada. Cerita dalam novel web yang dibacanya terasa jauh lebih hidup dibandingkan kenyataan yang ia alami.

Tiba-tiba, semuanya berubah.

"Sistem?" Kade Astral menggumam pada dirinya sendiri, melihat layar yang kini menunjukkan sebuah pesan yang tidak ia mengerti.

Ponselnya bergetar, dan sebelum ia sempat menyadari apa yang sedang terjadi, cahaya yang begitu terang menyelimuti dirinya. Dunia sekitar Kade berputar, dan seakan ada tangan tak terlihat yang menariknya ke sebuah dimensi lain.

Dengan sebuah hentakan, Kade Astral mendapati dirinya berada di tempat yang asing. Bukan lagi kereta bawah tanah atau jalanan kota Yogyakarta. Sekarang ia berada di sebuah ruang besar, penuh dengan makhluk yang mengagumkan, dengan cahaya yang bersinar terang. Para konstelasi—makhluk-makhluk yang terdiri dari kekuatan kuno dan mitos.

Kade Astral menatap mereka dengan mata terbelalak. Salah satu dari mereka, yang berbentuk naga raksasa dengan tubuh berapi, melayang mendekat.

"Manusia?" suara berat dan menggelegar naga itu terdengar. "Ini tak mungkin. Seharusnya tidak ada manusia di sini. Bagaimana bisa?"

"Tunggu, tunggu, tunggu!" suara lain menyusul, kali ini datang dari konstelasi dengan tubuh seperti bayangan, suaranya penuh kebingungan. "Dia… dia mengaktifkan sistemnya?"

"Apakah kamu tahu siapa dia?" tanya konstelasi yang bentuknya mirip sosok dengan sayap besar, bersinar dengan cahaya biru terang.

"Nama... Kade Astral?" ucap salah satu konstelasi lainnya, matanya memandangi Kade Astral dengan tatapan penuh ketidakpercayaan. "Kade Astral… bukan? Tidak mungkin! Kamu… kamu berasal dari dunia yang sedang sekarat, bukan? Tidak ada cara seorang manusia bisa... menjadi seperti ini."

Kade Astral masih bingung, tetapi ia bisa merasakan sebuah kekuatan yang membangkitkan rasa takut dan kagum dari para konstelasi ini. Mereka tidak mempercayai keberadaannya di sini. Ada ketegangan yang merayap di udara.

"Apa ini..." Kade menatap tangan dan tubuhnya yang terasa berbeda, lebih ringan, seolah ada energi yang mengalir di dalamnya. "Apa yang sedang terjadi?"

Salah satu konstelasi, yang berwujud cahaya putih yang memancar seperti bintang, mulai memeriksa Kade Astral dengan tatapan serius. "Tingkatnya... Tidak bisa jadi. Begitu cepat, begitu kuat... Dia... dia mungkin lebih tinggi dari kami."

Kade Astral terdiam. "Tingkat? Apa maksud kalian?"

Para konstelasi mulai berbisik di antara mereka, beberapa dari mereka memperhatikan dengan ketidakpercayaan, sementara yang lain terlihat seperti memeriksa data yang muncul di depan mereka—data yang hanya bisa mereka lihat.

"Dia… memiliki sistemnya sendiri," kata konstelasi berbentuk naga raksasa, mendengus pelan. "Tidak bisa, ini tidak mungkin!"

"Dia... Kade Astral," ucap konstelasi lain dengan nada rendah, seolah merenung. "Tapi... tingkatnya tidak tercatat dalam sistem. Dan nama konstelasinya... tidak terdeteksi."

Kade Astral semakin bingung. Nama konstelasinya? Tingkat? Apa semua ini?

Kehidupan yang ia jalani sebelumnya terasa sangat jauh dari kenyataan yang ada sekarang. Ia hanya seorang manusia biasa—atau setidaknya, itulah yang ia pikirkan.

"Ini adalah kebohongan!" teriak salah satu konstelasi dengan bentuk seperti burung besar, tubuhnya bersinar terang. "Tidak ada manusia yang bisa berada di sini, apalagi dengan kemampuan ini. Tidak ada catatan tentang seorang Kade Astral dalam database kami!"

Tetapi seorang konstelasi lain, yang berwujud seperti elang besar dengan mata merah menyala, menatap Kade Astral dengan ekspresi penuh penasaran. "Seseorang harus memberikan penjelasan tentang ini."

Kade Astral merasakan sesuatu mengalir dalam dirinya—kekuatan yang belum pernah ia ketahui sebelumnya. Tanpa sadar, ia melangkah maju, mencoba untuk berbicara, namun suara yang keluar terdengar seperti resonansi dari langit.

"Aku… Kade Astral," kata Kade, meski suara itu terasa lebih besar dari dirinya, lebih dalam, seperti gema dari langit yang tak bisa dihentikan. "Aku diberi pilihan untuk mengubah dunia ini."

Semua konstelasi terdiam sejenak, memandangi Kade Astral dengan tatapan kosong.

"Ini... tidak mungkin." konstelasi naga berkata, hampir tidak percaya. "Dunia ini sekarat. Tetapi bagaimana mungkin seorang manusia yang tidak tercatat dalam sejarah bisa memilih jalan ini?"

"Tunggu... ada yang salah." salah satu konstelasi yang berbentuk seperti siluet gelap tiba-tiba berbicara. "Dia... memberi sistem pada manusia, dia bisa mengaktifkan kekuatan ini tanpa instruksi kita. Ini lebih besar dari yang kita duga."

Saat itu, Kade Astral merasa tubuhnya mulai bergema dengan kekuatan yang lebih besar dari yang ia bisa bayangkan. Suasana di sekitar mereka semakin intens, dan cahaya semakin terang.

"Apakah ini… takdirku?" gumam Kade, merasa kekuatan baru itu mulai menyatu dengan dirinya.

Para konstelasi hanya bisa terdiam, masih tidak percaya dan bingung dengan apa yang baru saja terjadi. Tidak ada satu pun di antara mereka yang tahu apa yang akan terjadi setelah ini.

Dan Kade Astral… hanya bisa melangkah ke depan, menuju sebuah takdir yang bahkan dirinya sendiri tidak bisa pahami