Kade berdiri di atas sebuah dataran yang tak berujung, tubuhnya mulai terbiasa dengan aura konstelasi yang semakin kuat. Setelah memberikan sistem kepada manusia, ia merasa ada sesuatu yang berubah dalam dirinya. Suara gemuruh yang hanya bisa dirasakan oleh para konstelasi tingkat tinggi terus menggema.
"Kenapa rasanya... seperti aku kehilangan sesuatu?" gumamnya sambil memandang tangannya.
Di kejauhan, sebuah ruangan berbentuk kubah besar muncul. Itu adalah tempat berkumpulnya para konstelasi yang akan membahas langkah berikutnya setelah sistem diberikan kepada manusia. Meski baru, Kade dipanggil untuk bergabung dalam pertemuan ini—hal yang tidak pernah terjadi sebelumnya bagi seorang konstelasi tanpa nama.
Ketika Kade memasuki ruangan, dia disambut oleh tatapan penuh rasa ingin tahu dan kecurigaan. Nama-nama besar seperti Thor, the Thunder Sovereign, dan Zhao Long, the Celestial Dragon, sudah berada di dalam, berdiri dengan aura memukau yang mendominasi ruangan.
"Dia lagi..." gumam salah satu konstelasi tingkat intermediate.
"Aku ingin tahu kenapa dia bisa memberikan sistem kepada manusia," ujar Athena, the Wisdom Keeper, dengan nada penuh kecurigaan.
Kade memilih diam, langkahnya tenang namun penuh wibawa. Ia tahu bahwa membuka mulut sekarang hanya akan membuat dirinya semakin menjadi pusat perhatian. Sebaliknya, ia duduk di kursi yang telah disediakan, membiarkan tatapan mereka berlanjut tanpa perlawanan.
"Kade Astral," suara berat milik Odin, the Allfather, menggema di seluruh ruangan. "Apa alasanmu melakukan sesuatu yang bahkan para konstelasi tingkat tinggi tidak bisa lakukan?"
Kade mengangkat pandangannya. Tatapan Odin begitu menusuk, membuat atmosfer di sekeliling ruangan menjadi berat. Semua konstelasi menunggu jawabannya, namun Kade hanya memberikan senyuman kecil yang penuh teka-teki.
"Aku hanya mengikuti apa yang menurutku benar," jawab Kade singkat.
Sontak, ruangan dipenuhi bisikan dan diskusi kecil. Para konstelasi mencoba mencari makna di balik jawaban itu, namun tidak ada yang benar-benar bisa memahaminya.
Di tengah kegaduhan itu, tiba-tiba sebuah suara lembut namun penuh otoritas terdengar. "Diamlah."
Semua mata beralih ke arah Amaterasu, the Sun's Radiance, yang baru saja masuk ke ruangan. Ia adalah salah satu dari sedikit konstelasi yang setara dengan Odin dalam hal kekuatan. Dengan aura emas menyilaukan, ia menatap Kade dengan penuh minat.
"Dia bukan sembarang konstelasi," ujar Amaterasu dengan nada serius. "Apa kalian tidak merasakan? Energinya... berbeda dari kita."
Kade tetap diam, namun dalam hatinya, ia tahu bahwa waktu untuk mengungkapkan kebenaran tentang dirinya semakin dekat.