Dimas dan Amara berdiri di hadapan The Celestial Guardian, makhluk besar dengan tubuh menyerupai singa bersayap. Aura makhluk itu begitu kuat hingga membuat udara di sekitar mereka terasa berat.
"Amara, tetap di belakangku," ujar Dimas sambil mengepalkan pedangnya.
Amara mengangguk, mempersiapkan dirinya dengan mengaktifkan perisai cahaya yang melingkupi tubuhnya.
[Skill Activated: Radiant Barrier]
Makhluk itu menatap mereka dengan mata yang penuh amarah. "Kalian manusia lemah berani memasuki wilayahku? Dunia ini seharusnya tetap terkunci, namun seseorang telah membuka gerbang menuju kekacauan."
Sebelum Dimas sempat menjawab, The Celestial Guardian melesat ke arah mereka dengan kecepatan luar biasa. Dimas mengangkat pedangnya untuk menahan serangan cakar besar itu, namun dampaknya membuatnya terdorong mundur beberapa langkah.
"Dia terlalu kuat!" seru Amara.
Dimas tersenyum kecil, meskipun keringat mulai mengalir di dahinya. "Aku tahu... tapi kita tidak bisa mundur sekarang."
Layar sistem muncul di depan mereka, menampilkan sebuah pesan:
[Special Mission: Defeat The Celestial Guardian]
Reward: ???
Tanpa berpikir panjang, Dimas mengaktifkan skill terkuatnya.
[Skill Activated: Blade of Resolve – Final Strike]
Pedangnya bersinar terang, memancarkan energi yang cukup untuk mengguncang seluruh dungeon. Ia melompat ke arah makhluk itu, bersiap untuk memberikan serangan terakhir.
Sementara itu, di ruang konstelasi, Kade memperhatikan pertarungan mereka melalui layar sistem. Wajahnya serius, dan pikirannya dipenuhi dengan kekhawatiran.
"Kenapa ada makhluk sekuat itu dalam dungeon level rendah?" gumam Kade.
Namun, sebelum ia bisa mencari jawaban, suara lain bergema di dalam ruangannya.
"Kau tahu alasannya, bukan?"
Kade menoleh dan melihat Nyx, the Shadow Empress, berdiri di sudut ruangan. Rambut hitamnya mengalir seperti kabut, dan matanya yang gelap memancarkan rasa ingin tahu.
"Nyx," ujar Kade dengan nada datar.
Nyx melangkah maju, auranya yang dingin membuat ruangan terasa lebih gelap. "Sistem yang kau ciptakan tidak sempurna. Ia menarik kekuatan-kekuatan yang seharusnya tidak ada di dunia manusia."
Kade menghela napas. "Aku tahu... tapi aku percaya manusia bisa mengatasinya."
Nyx tersenyum tipis, tapi ada nada mengejek dalam suaranya. "Kepercayaanmu pada manusia itu menarik, tapi juga bodoh. Kau sedang bermain dengan sesuatu yang kau sendiri tidak sepenuhnya pahami."
Kade memandang Nyx dengan tatapan dingin. "Kalau begitu, bantu aku. Jika kau tahu sesuatu tentang ini, katakan."
Nyx tertawa kecil. "Aku hanya mengamati, Kade Astral. Kau yang membuat sistem ini, jadi kau yang harus menghadapinya."
Kembali ke dungeon, pertarungan antara Dimas dan The Celestial Guardian mencapai puncaknya. Serangan terakhir Dimas berhasil menebas sayap makhluk itu, membuatnya jatuh ke tanah dengan suara gemuruh.
Namun, sebelum mereka bisa merayakan kemenangan, sebuah suara lain menggema di udara.
"Cukup."
Dimas dan Amara membeku. Di belakang The Celestial Guardian, muncul sosok manusia yang tinggi dengan mata bersinar keemasan. Tubuhnya bersinar dengan cahaya yang menyilaukan, seolah-olah dia bukan berasal dari dunia ini.
"Siapa itu?" bisik Amara.
Sosok itu melangkah maju, dan dengan satu gerakan tangan, tubuh The Celestial Guardian menghilang menjadi partikel cahaya.
"Kalian tidak seharusnya ada di sini," ujar sosok itu dengan suara yang dalam dan penuh wibawa.
Sebelum Dimas bisa menjawab, layar sistem di depan mereka menampilkan pesan baru:
[You Have Encountered a Celestial Apostle]
Di ruang konstelasi, Kade terkejut melihat layar sistemnya. Sosok yang muncul di dungeon itu bukan makhluk biasa.
"Apostle...?" gumam Kade, wajahnya dipenuhi kebingungan.
Nyx, yang masih berdiri di dekatnya, tersenyum lebar. "Sepertinya sistemmu mulai memanggil entitas lain. Pertanyaannya adalah, apakah mereka sekutu... atau musuh?"