Kade melangkah perlahan di tengah ruang kosong yang tampaknya tak berujung. Dunia konstelasi. Tempat yang lebih besar dan lebih asing dari yang pernah ia bayangkan. Namun, kini ia merasa sedikit lebih tenang, lebih mengerti. Tak ada lagi kebingungannya tentang dunia ini. Tidak ada lagi ketakutan akan takdir yang tak pasti.
"Saatnya mulai... menyesuaikan diri," gumam Kade pelan, menatap ruang gelap yang mengelilinginya. Suaranya terasa lebih mantap, lebih yakin daripada sebelumnya.
[Sistem: Kade Astral, Anda telah sepenuhnya menjadi konstelasi. Dunia manusia sudah tidak dapat dijangkau lagi. Takdir baru Anda menanti di sini.]
Kade memejamkan matanya, membiarkan pesan dari sistem itu meresap. Kekuatan yang mengalir di tubuhnya semakin terasa nyata. Sepertinya ini bukan lagi mimpi atau kebetulan. Dunia manusia memang sudah jauh di bawah sana, seperti sebuah kenangan lama yang kini harus ia lupakan. Tapi itu bukan berarti segalanya sudah selesai.
"Kehidupan manusia... bukan lagi tanggung jawabku," kata Kade dengan suara rendah, seolah ia berbicara pada dirinya sendiri. "Tapi kalau itu berarti aku harus diam dan membiarkan dunia itu hancur... itu bukan pilihan."
[Sistem: Anda kini berada di dunia konstelasi. Pilihan Anda di dunia ini akan menentukan nasib banyak dunia, termasuk dunia manusia yang telah Anda tinggalkan.]
Kade mengangkat wajahnya, menatap langit tak berujung yang gelap dan penuh dengan bintang-bintang yang bersinar jauh di atas sana. Ini adalah dunia yang penuh dengan kekuatan, penuh dengan entitas yang lebih kuat darinya, dan penuh dengan konstelasi yang tidak akan ragu untuk mengambil langkah mereka sendiri.
Tapi, Kade tak bisa hanya duduk diam. Kekuatan ini—kekuatan yang begitu besar, yang semakin ia rasakan mengalir dalam tubuhnya—adalah hal yang harus ia kendalikan. Meskipun dunia manusia sudah tidak bisa ia jangkau lagi, dia masih punya peran yang harus dijalankan di sini.
"Kekuatan yang mengalir di tubuhku... Aku harus tahu bagaimana mengendalikannya, atau semuanya akan kacau," pikir Kade, menggertakkan giginya. "Aku tidak bisa jadi sosok yang hanya menjadi penonton di sini. Aku harus melakukan sesuatu."
[Sistem: Tantangan besar menanti. Anda harus memutuskan bagaimana menggunakan kekuatan Anda untuk menjaga keseimbangan dunia ini dan dunia yang Anda tinggalkan.]
Kade tertawa pelan, meskipun suara itu lebih terdengar seperti desahan frustrasi. Tidak ada jalan mundur. Dunia konstelasi ini penuh dengan hukum yang lebih besar dari yang ia bayangkan. Setiap langkah yang ia ambil akan mengarah pada hasil yang besar—baik atau buruk, itu tergantung padanya.
"Tapi apa yang bisa aku lakukan di sini?" Kade berpikir keras. "Aku sudah bukan manusia lagi, bukan bagian dari dunia itu. Tapi aku juga bukan sekadar konstelasi yang hanya memantau."
Dia melangkah lebih jauh ke dalam ruang hampa ini, merasakan setiap langkahnya yang menggema dalam keheningan. Ada sesuatu yang mengganjal di dalam dirinya, sebuah perasaan yang tak bisa ia jelaskan. Sebuah rasa yang mengatakan bahwa apa pun yang terjadi, dunia konstelasi ini dan dunia manusia punya keterhubungan yang lebih dalam daripada yang ia kira.
"Jadi ini yang disebut takdir, huh?" kata Kade dengan suara penuh keputusasaan tapi juga tekad. "Tak ada jalan mundur, dan aku akan hadapi apapun yang ada di depan."
Kade tahu, satu hal yang pasti: hidupnya tidak akan pernah sama lagi. Takdirnya sebagai konstelasi akan mengarah pada jalan yang penuh tantangan. Tapi ia siap menghadapi semuanya, bahkan jika itu berarti harus melangkah ke dalam kegelapan yang lebih dalam.