Ruang pribadi Kade di dunia konstelasi tetap hening, tetapi ketenangan itu terasa hanya di permukaan. Di dalam pikirannya, banyak pertanyaan dan rencana mulai terbentuk. Sistemnya terus bekerja tanpa henti, memastikan bahwa langkah-langkah berikutnya berjalan sesuai keinginan.
[Sistem: Potensi individu terdeteksi. Target bernama Raka Putra, lokasi: Yogyakarta, Indonesia. Keselarasan tinggi dengan energi konstelasi Anda.]
Kade menatap notifikasi itu dengan serius. Dia tahu bahwa sistemnya berbeda dari konstelasi lain. Kebanyakan konstelasi hanya memilih manusia berdasarkan kekuatan mentah, tetapi Kade lebih tertarik pada potensi tersembunyi.
"Raka Putra," gumam Kade. "Apa yang membuatmu begitu istimewa hingga sistem memilihmu?"
---
Di dunia manusia, Raka tengah duduk di tengah hutan, memandangi langit dengan tatapan kosong. Hidupnya telah berubah drastis sejak kemunculan gerbang pertama. Kehidupan sederhana yang dulu ia jalani kini menjadi penuh dengan perjuangan.
Namun, ada sesuatu yang berbeda malam itu. Langit tampak lebih gelap dari biasanya, dan rasa dingin yang aneh merayap di tubuhnya. Sebelum dia sempat bereaksi, sebuah notifikasi muncul di hadapannya.
[Sistem: Anda telah terpilih oleh konstelasi tanpa nama. Apakah Anda menerima tawaran ini?]
Raka mengernyit, membaca pesan itu dengan hati-hati. "Konstelasi tanpa nama? Siapa ini?"
Dia menatap layar itu lebih lama, keraguan memenuhi pikirannya. Namun, rasa ingin tahu dan perasaan bahwa ini adalah jalan keluar dari penderitaannya membuatnya menekan tombol "Ya."
---
Kade tersenyum kecil di ruangannya saat sistem melaporkan keberhasilan.
[Sistem: Raka Putra telah menerima tawaran Anda. Proses pengangkatan sebagai apostle dimulai.]
Seketika, Raka merasa tubuhnya terbakar, seolah-olah ada kekuatan besar yang mencoba masuk ke dalam dirinya. Dia jatuh berlutut, napasnya terengah-engah, sementara kilatan cahaya aneh mulai melingkupinya.
---
Di dunia konstelasi, seorang suara berat terdengar di balik ruangan Kade.
"Oh? Kau sudah mendapatkan seorang apostle, Kade?"
Kade menoleh, menatap sosok Garuda yang berdiri dengan tangan menyilang di dada. Nada bicaranya tajam, penuh wibawa, namun tidak mengancam.
"Aku hanya mengikuti intuisi," jawab Kade dengan tenang.
Garuda mengangguk pelan, seolah mengamati tindakan Kade dengan penuh perhatian. "Hati-hati, anak muda. Memilih apostle tidak hanya soal potensi. Itu juga soal tanggung jawab."
Kade menatap balik, tatapannya tegas. "Aku tahu. Dan aku siap menghadapi apa pun yang datang dengan pilihan ini."
---
Raka, yang kini telah melewati proses pengangkatan, berdiri dengan napas terengah. Namun, dia merasa berbeda. Ada kekuatan yang mengalir di tubuhnya, kekuatan yang sebelumnya tidak pernah dia bayangkan.
[Sistem: Selamat, Anda telah menjadi apostle dari konstelasi Kade Astral.]
Tatapan Raka berubah menjadi tekad. Dia tahu, hidupnya telah berubah untuk selamanya.