Langit di atas Jakarta yang biasanya cerah kini dipenuhi awan kelabu tebal yang memancarkan aura berbahaya. Udara terasa berat, dan di tengah kota, sebuah gerbang raksasa berdiri menjulang, memancarkan cahaya misterius. Ini bukan gerbang biasa.
[System: Gate tingkat mitologi terdeteksi.]
[System: Waspada, kemungkinan outbreak sangat tinggi.]
[System: Semua Apostle diinstruksikan untuk berkumpul dan menghadapi ancaman ini.]
Seluruh layar biru muncul di hadapan manusia yang telah terdaftar dalam sistem, termasuk para Apostle yang menerima kekuatan dari berbagai konstelasi. Suasana berubah menjadi kacau balau ketika informasi itu menyebar ke seluruh dunia.
Di markas Hunter Association yang baru terbentuk, Amara Putri dan Dimas Wijaya berdiri di depan peta holografis yang menunjukkan lokasi gerbang. Keduanya tampak khawatir.
"Gate ini berbeda dari biasanya," ucap Dimas dengan nada serius. "Ukuran ini... sepertinya bisa menghancurkan seluruh kota jika sampai outbreak."
Amara mengangguk. "Dan menurut laporan sistem, ada entitas legendaris di dalamnya. Ini lebih buruk dari apapun yang pernah kita hadapi sebelumnya."
Sementara itu, di ruangan observasinya di dunia konstelasi, Kade Astral berdiri dengan tenang, memperhatikan gerbang tersebut melalui layar kosmik. Ia merasakan sesuatu yang ganjil. Energi yang terpancar dari gerbang itu tidak biasa, bahkan untuk ukuran gate tingkat mitologi.
Tiba-tiba, suara seorang konstelasi lain terdengar di belakangnya, nada bicaranya penuh rasa ingin tahu.
"Oh, Kade, kau sudah mendapatkan Apostle?" suara itu berasal dari Garuda, konstelasi baru dengan ekspresi yang tegas namun mengandung karisma yang sulit diabaikan.
Kade hanya menoleh sedikit, memberikan jawaban singkat, "Ya."
"Tidak buruk," Garuda berkata sambil tersenyum kecil. "Tapi aku penasaran... Apa yang akan kau lakukan jika Apostle-mu menghadapi ancaman sebesar ini?"
Kade tidak menjawab. Ia hanya menatap layar di hadapannya, memperhatikan para manusia yang mulai berkumpul di sekitar gerbang raksasa itu.
Di Dunia Manusia
Raka Santosa, Apostle pertama Kade, tiba di lokasi gerbang bersama pasukan yang terdiri dari para pemburu terlatih. Semua mata tertuju pada gerbang yang tampak seperti lubang hitam besar dengan kilatan petir ungu.
"Ini berbeda," gumam Raka. "Bahkan atmosfernya terasa seperti membunuh."
Sistem tiba-tiba berbunyi di depan mereka semua.
[System: Perhatian! Bahaya besar terdeteksi. Semua Apostle bersiap untuk memasuki gerbang.]
[System: Seseorang telah memasuki dimensi tersebut lebih awal.]
Ucapan terakhir sistem membuat keributan di antara para pemburu. Siapa yang cukup berani untuk masuk lebih dulu?
Di Ruang Konstelasi
[System: Perhatian! Dimensi telah dimasuki oleh entitas asing.]
[System: Informasi tambahan ditemukan.]
Sebuah jendela biru muncul di depan Kade, menampilkan detail yang membuatnya terpaku.
[System]
Nama: Yan Xuan
Umur: 196
Ras: Manusia
Dimensi Asal: Murim
Tingkat: ???
Kekuatan: ???
Qi: ???
Teknik: ???, ???, ???
Hewan Peliharaan: Long Yu
Deskripsi:
Seseorang yang melampaui batasan tubuh dan usia, mampu menciptakan dimensi di alam sadarnya menggunakan teknik yang belum teridentifikasi.
Kade menyipitkan matanya. "Siapa ini?"
Konstelasi lain mulai bergumam, penasaran dengan informasi yang muncul. Namun, tidak ada yang lebih terkejut daripada Kade. Bagaimana mungkin ada manusia dari dimensi lain yang masuk ke dalam gerbang ini?
"Ini semakin menarik," ucap Garuda di samping Kade, suaranya penuh antisipasi. "Aku penasaran, apakah manusia ini teman... atau ancaman?"
Kade tetap diam, pikirannya berputar cepat. Ia tahu bahwa gerbang ini tidak lagi menjadi sekadar ancaman lokal. Apa yang ada di dalamnya mungkin akan mengubah segalanya, baik bagi dunia manusia maupun dunia konstelasi.