Chereads / The Forgotten Creation / Chapter 21 - Mencari

Chapter 21 - Mencari

Kade berdiri di tengah ruang kosong yang luas, dikelilingi oleh bintang-bintang yang seolah tidak ada habisnya. Pemandangan ini sudah tidak asing baginya, tetapi kali ini ada sesuatu yang berbeda. Ia merasa semakin dekat dengan takdirnya, takdir yang kini berada di dunia para konstelasi.

Dia menatap ke arah langit yang gelap, merasakan kekuatan yang mengalir di dalam tubuhnya. Di sekelilingnya, ruang konstelasi tampak begitu tenang, namun ada sesuatu yang membuat Kade merasa gelisah.

Tiba-tiba, suara lembut tapi tegas terdengar dari kejauhan, menghentikan langkah Kade.

"Ah, kau akhirnya datang, Kade Astral," suara itu penuh dengan ketenangan, namun ada kekuatan yang tersembunyi di dalamnya.

Kade menoleh dan melihat sosok yang mendekat, sebuah bentuk yang besar dan kokoh, dengan aura yang sangat berbeda dari yang pernah ia temui sebelumnya. Itu adalah Garuda, sang konstelasi yang menguasai langit dan kebebasan, dengan ekspresi yang seolah mengamati dunia tanpa rasa takut.

"Garuda," kata Kade, suaranya rendah namun penuh rasa hormat. "Apa yang membawaku ke sini?"

Garuda memandang Kade dengan tatapan tajam namun tidak marah. Hanya ada sedikit kebingungan di wajahnya, seolah ia sedang menilai apa yang telah dilakukan oleh Kade sejauh ini.

"Dunia manusia sudah mulai hancur, dan kau... kau akhirnya mendapatkan apostle-mu," jawab Garuda, suaranya melantun dalam keheningan ruang ini. "Tapi itu bukan hal yang mudah. Bukankah begitu, Kade Astral?"

Kade menggigit bibirnya, merasa ketegangan itu semakin meningkat. Tidak hanya kekuatan yang harus ia kontrol, tetapi juga tanggung jawab yang datang bersamanya.

"Tapi, aku tidak bisa kembali ke sana," jawab Kade, nada suaranya lebih tegas. "Dunia manusia sudah berbeda. Sekarang, aku harus menghadapi ini di sini."

Garuda mengangguk perlahan, tatapannya masih penuh dengan ketenangan. "Benar, dunia itu sudah tidak lagi seperti yang kau kenal. Tapi, tidak ada yang bisa menghindar dari takdir. Terlebih bagi seorang konstelasi."

Kade menghela napas, merenungkan kata-kata Garuda. Ia tahu, meskipun ia tidak dapat kembali ke dunia manusia, takdir yang kini dihadapinya tidak bisa dihindari begitu saja.

"Kau sedang mencari apostle-mu, bukan?" Garuda melanjutkan, dengan suara yang lebih dalam. "Aku rasa kau akan segera menemukannya. Hanya saja... pastikan kau siap dengan konsekuensinya."

Tiba-tiba, suara lain terdengar di ruang konstelasi, kali ini lebih dalam, penuh dengan rasa ingin tahu.

"Oh, kau sudah mendapatkan apostle, Kade?" suara itu terdengar dari sebuah tempat yang jauh, dan Kade bisa merasakan hawa dingin yang menyertai kata-kata itu.

Kade tidak terkejut. Setiap langkahnya selalu diawasi oleh konstelasi lain, entah mereka suka atau tidak.

"Ya," jawab Kade singkat, "Aku akan menemukannya."

Garuda tersenyum, senyum yang penuh dengan kebijaksanaan dan rahasia. "Kalau begitu, berhati-hatilah. Tidak semua apostle datang dengan cara yang mudah. Dunia ini... tidak sesederhana yang terlihat."

Kade mengangguk, perasaannya semakin kuat. Ia tahu perjalanan yang akan dihadapinya bukanlah hal yang mudah, dan semakin ia tahu, semakin banyak rahasia yang harus ia hadapi.

Namun, satu hal yang jelas—ia tidak akan berhenti.