Raihan duduk di pojok kedai kopi favoritnya, mata memandang lurus ke layar laptop yang terbuka, namun pikirannya melayang. Pekerjaan yang menumpuk, rapat yang tidak berkesudahan, dan kehidupan sosial yang nyaris tidak ada—semuanya terasa begitu membosankan. Semua yang ia lakukan hanya rutinitas yang berulang tanpa akhir. Seiring dengan suara mesin kopi yang berdengung, Raihan merasakan dirinya terjebak dalam kehidupan yang tidak memberikan ruang untuk perubahan.
Namun, ketika pintu kedai terbuka, suara bel berbunyi, dan seorang wanita dengan langkah tenang masuk. Rambutnya yang panjang tergerai dengan rapi, mengenakan jaket hitam dan celana jeans yang tampak simpel namun elegan. Clara. Nama yang kemudian akan menjadi bagian tak terpisahkan dalam hidupnya.
Clara tidak segera menyadari kehadiran Raihan. Ia duduk di meja dekat jendela, membuka sebuah buku kecil, dan tenggelam dalam dunia pribadinya. Dari sudut pandang Raihan, wanita itu tampak berbeda dari orang-orang lain yang biasa datang ke kedai ini. Ada sesuatu yang menarik dan misterius dari tatapan matanya.
Tanpa bisa mengendalikan dorongan, Raihan mengamati Clara dari kejauhan, merasakan ada sesuatu yang tak biasa dalam sikap dan cara dia menatap dunia. Sesekali Clara melirik ke arah Raihan, namun hanya untuk sesaat, seperti sengaja menjaga jarak. Namun, ada semacam aura yang menyelubungi dirinya—keberadaan Clara mempengaruhi suasana di sekitar mereka.
Pada akhirnya, mata mereka bertemu, dan Clara tersenyum kecil, seolah tahu bahwa ada sesuatu yang mengikat mereka lebih dari sekadar kebetulan. Raihan merasa jantungnya berdebar lebih cepat dari biasanya, meskipun ia mencoba menyembunyikan perasaan itu.
"Sudah lama menunggu?" Clara bertanya, suaranya tenang, hampir seperti bisikan yang hanya bisa didengar oleh mereka berdua.
Raihan terkejut, belum pernah ada yang menyapa dirinya di kedai kopi ini dengan cara seperti itu. "Ah, tidak. Saya baru saja datang," jawabnya, sedikit terkesan dengan keberanian Clara untuk berbicara lebih dulu.
Clara hanya mengangguk dan kembali mengalihkan pandangannya ke buku yang dipegangnya. Namun, ada sesuatu yang mengusik dalam hati Raihan. Sesuatu yang membuatnya merasa tidak nyaman, tetapi sekaligus penasaran.
---
Penjelasan Karakter:
1. Raihan: Pria introvert yang terjebak dalam rutinitas harian yang membosankan. Kehadirannya di kedai kopi adalah satu-satunya pelarian kecil dari kehidupan yang monoton. Ia seorang pekerja keras, tetapi sering merasa kekosongan dalam hidupnya. Pertemuan dengan Clara adalah titik balik yang mulai mengganggu ketenangannya.
2. Clara: Wanita misterius yang tampaknya mengetahui lebih banyak tentang dunia di sekitarnya daripada yang terlihat. Clara bukan hanya tampak menarik, tetapi juga memancarkan aura yang memikat dan sulit dijelaskan. Ia menyembunyikan banyak rahasia, tetapi ada ketertarikan terhadap Raihan yang tumbuh tanpa ia sadari.