Chereads / Awal yang Tak Terduga / Chapter 2 - Ketegangan yang tumbuh

Chapter 2 - Ketegangan yang tumbuh

Setelah pertemuan singkat itu, hari-hari Raihan mulai terasa sedikit lebih berbeda. Clara tampaknya tidak mengubah rutinitasnya, sering datang ke kedai kopi yang sama dengan buku kecilnya, menyelami dunia yang tidak bisa dipahami Raihan. Meskipun mereka tidak berbicara setiap kali bertemu, ada sesuatu yang tidak bisa diabaikan. Seperti semacam ketegangan yang mengalir di antara mereka, meskipun jarak di antara mereka selalu terjaga.

Pada suatu sore, ketika hujan turun dengan deras di luar, kedai kopi itu lebih ramai dari biasanya. Raihan datang seperti biasa, duduk di meja pojok yang sudah menjadi tempat favoritnya. Namun, hari ini, Clara tidak duduk di tempat biasa. Ia duduk di meja yang hanya beberapa langkah dari Raihan, seolah tak sengaja. Namun, Raihan merasa ada sesuatu yang disengaja di baliknya.

"Raihan, bukan?" suara Clara tiba-tiba memecah keheningan.

Raihan menatapnya, sedikit terkejut. "Ya, benar. Anda Clara, kan?" jawabnya sambil sedikit tersenyum, berusaha menahan kegugupannya.

Clara mengangguk, senyumnya tetap tenang dan misterius. "Boleh saya duduk di sini?" tanyanya, suaranya lembut namun cukup jelas untuk membuat Raihan merasa lebih terikat pada momen itu.

Tanpa banyak berpikir, Raihan mengangguk. Clara duduk di hadapannya, meletakkan buku kecil yang selalu dibawanya di atas meja. Mereka berdua duduk dalam diam beberapa saat, saling memperhatikan tanpa mengucapkan sepatah kata pun. Namun, ada sesuatu yang tidak bisa dihindari—kehadiran Clara begitu menonjol, seperti menarik Raihan lebih dalam ke dunia yang selama ini ia hindari.

"Apa yang Anda baca?" Raihan akhirnya bertanya, berusaha memulai percakapan, meskipun ia merasa sedikit canggung.

Clara melirik buku di tangannya dan tersenyum. "Ini hanya catatan pribadi," jawabnya dengan nada yang tidak mengungkapkan terlalu banyak.

Raihan merasa ada lebih banyak di balik jawaban itu, tetapi ia tidak ingin terlalu memaksa. "Tentu. Saya hanya penasaran," katanya sambil mengalihkan pandangan ke luar jendela, di mana hujan masih turun dengan lebat.

Beberapa detik berlalu sebelum Clara membuka mulutnya lagi. "Raihan," katanya, kali ini suaranya sedikit lebih dalam. "Kenapa Anda tampak begitu terjebak dalam rutinitas yang tidak Anda sukai?"

Pertanyaan itu membuat Raihan terdiam. Ia tidak pernah berpikir untuk membagikan perasaannya dengan orang lain, apalagi seseorang yang baru ia kenal. Namun, ada sesuatu dalam diri Clara yang membuatnya merasa lebih nyaman untuk berbicara.

"Apa maksud Anda?" Raihan bertanya, mencoba menyembunyikan ketegangan dalam suaranya.

Clara hanya tersenyum tipis, tatapannya tajam, namun ada kehangatan yang tersembunyi di dalamnya. "Saya rasa Anda tidak perlu terus hidup seperti ini. Mungkin ada jalan keluar yang lebih baik, bukan?" jawab Clara dengan nada yang penuh makna.

Raihan terdiam, merenungkan kata-kata Clara yang terasa lebih dalam dari sekadar percakapan biasa. Ada sesuatu yang Clara katakan yang menyentuh bagian dalam dirinya yang selama ini ia coba sembunyikan.

---

Penjelasan Karakter:

1. Raihan: Dalam bab ini, kita mulai melihat sisi lebih dalam dari karakter Raihan. Meskipun tampak tenang dan tertutup, ia mulai merasakan ada sesuatu yang mengganggu ketenangannya. Clara mulai memberikan dorongan yang tak terduga untuknya untuk merenung lebih dalam tentang kehidupan yang ia jalani.

2. Clara: Clara menunjukkan sisi misteriusnya yang lebih kuat. Ia tampaknya memiliki pemahaman yang lebih baik tentang apa yang sedang dirasakan Raihan, meskipun ia memilih untuk tidak mengungkapkan semuanya. Ada aura yang membuat Clara tampak lebih berpengalaman dan penuh rahasia.