Malam itu, hujan masih belum berhenti sejak siang. Raihan duduk di meja belajarnya, memandangi buku yang terbuka di hadapannya, namun pikirannya melayang jauh. Kata-kata Clara dari pertemuan terakhir mereka terus bergema di telinganya.
Terkadang, langkah kecil itu bisa membawa kita ke arah yang tak terbayangkan.
Ponselnya bergetar, menampilkan pesan dari Clara:
> "Jika kau punya waktu, aku ingin menunjukkan sesuatu. Besok jam 3 sore, taman dekat museum."
Pesan itu singkat, tapi cukup untuk membuat Raihan memikirkan apa yang sedang direncanakan Clara.
---
Keesokan harinya, Raihan tiba lebih awal. Taman itu sepi, hanya suara burung dan daun-daun yang bergesekan dengan angin. Clara muncul beberapa menit kemudian, mengenakan gaun sederhana dengan syal yang melilit lehernya. Di tangannya, ia memegang sebuah kotak kecil.
"Ini untukmu," katanya sambil menyerahkan kotak itu kepada Raihan.
Raihan membuka kotak itu dengan hati-hati. Di dalamnya, ada sebuah pena antik dengan ukiran rumit di sepanjang tubuhnya.
"Apa ini?" tanya Raihan, bingung.
"Ini adalah simbol," jawab Clara dengan senyum. "Setiap kali kau merasa takut untuk melangkah, gunakan pena ini untuk menulis apapun yang ada di pikiranmu. Anggap saja ini sebagai pengingat bahwa setiap cerita dimulai dari langkah pertama."
Raihan terdiam, menatap pena itu. Bukan karena benda itu mahal atau unik, tapi karena maknanya. Clara, seseorang yang baru ia kenal, memberinya dorongan yang bahkan ia tak tahu ia butuhkan.
Namun, sebelum Raihan sempat mengucapkan terima kasih, Clara melanjutkan, "Tapi, ada syaratnya."
Raihan mengangkat alis, "Syarat?"
"Ya. Kau harus mencoba sesuatu yang baru setidaknya sekali dalam seminggu. Tidak perlu besar, cukup sesuatu yang membuatmu keluar dari rutinitasmu. Dan kau harus menceritakannya padaku."
---
Penjelasan Karakter dan Latar Belakang:
Raihan: Mulai menunjukkan perkembangan emosional. Ia masih ragu, tapi interaksi dengan Clara mulai memantik keberanian kecil dalam dirinya.
Clara: Karakter ini semakin terlihat sebagai penggerak cerita. Clara tidak hanya membawa makna simbolis melalui pena, tetapi juga menawarkan tantangan yang akan menguji keberanian Raihan.