Setelah melewati hari pertama yang cukup melelahkan, Raihan kembali ke rumah dengan pikiran yang penuh. Lukisan abstrak yang dilihatnya tadi siang terus terbayang di kepalanya. Kata-kata sang seniman membuatnya bertanya-tanya lebih jauh tentang seni dan makna di baliknya.
---
Keesokan harinya, Siska mengajaknya untuk ikut serta dalam persiapan untuk hari kedua pameran. Kali ini, ia diminta untuk membantu seniman lain dalam mengatur instalasi seni mereka. Namun, saat sedang bekerja, Raihan mendengar pembicaraan antara dua orang yang terlihat mencurigakan.
"Apa kau yakin ini akan berhasil? Jika mereka tahu, kita bisa mendapat masalah besar," bisik salah satu dari mereka.
Raihan mencoba berpura-pura tidak mendengar, tetapi kata-kata itu terus mengganggunya.
---
Sementara itu, Siska sedang berbicara dengan Clara di area lain. "Raihan memang cepat belajar, tapi ada sesuatu yang kurasakan aneh darinya," ujar Siska.
"Seperti apa maksudmu?" tanya Clara.
"Dia selalu tampak gelisah, seperti menyimpan sesuatu. Aku tidak tahu apakah ini hanya perasaanku saja," jawab Siska.
---
Ketegangan mulai meningkat ketika pameran hampir selesai untuk hari itu. Raihan memutuskan untuk mengintai kedua orang yang tadi berbicara. Apa yang ditemukannya benar-benar membuatnya terkejut: mereka sedang mencoba mencuri salah satu karya seni yang bernilai tinggi.
Raihan menghadapi dilema—haruskah ia melaporkan mereka atau tetap diam demi menghindari masalah?
Penjelasan Karakter dan Latar Belakang:
Raihan: Mulai terlibat dalam konflik yang lebih kompleks, menunjukkan perkembangan moral dan keberanian untuk menghadapi situasi sulit.
Siska: Mempertanyakan hubungan mereka, menunjukkan sisi emosionalnya yang lebih mendalam.
Clara: Tetap sebagai pendukung utama, memperkuat dinamika cerita.