Lantai 999
Tanah tandus yang dipenuhi ribuan moster yang tergelatak bersimbah darah dan masing-masing anggota tubuh mereka sudah tidak pada tempatnya menandakan kalau mereka sudah mati. Langit hitam gelap dengan sambaran petir yang terus menggelegar diatas langit serta dengan bau darah busuk yang menusuk hidung.
Diantara monster itu berdiri seorang pria berambut hitam acak-acakan dengan mengenakan jubah berwarna hitam bermotif berwarna emas dengan ujung bawah jubah tersebut terlihat tidak rapih. Jubah tersebut dibuka sehingga memperlihatkan baju berwarna hitam dengan mengenakan celana panjang berwarna hitam, set pakaian yang ia gunakan sudah diatur untuk bertarung sehingga tidak menghambat pergerakannya.
Wajah biasa-biasa saja berkulit sawo matang dengan tinggi 180 cm terlihat bercak darah yang sudah mengotori seluruh bagian pakaiannya dengan wajah yang nampak kelelahan.
"akhirnya aku selesai"Dengan nada yang terengah-engah dia berbicara.
"Open Status"Ucap pria itu. Tiba-tiba muncul layar hologram berbentuk persegi panjang dengan layout berwarna biru muda.
Status
Nama : Nico
Level : 100(MAX)
Ras : High-Human
Job : Weapon Master
Title : The Antagonist, White and Black, The Fool, Weapon is my soul, Not Kindest…
Strength (Z), Endurance (Z), Intelligence(SSS+), Dexterity(Z), Luck(S)
Skill : Beta Vision, Alpha Vision, Weapon Master, Stabing, One-step, Dimensional slash, presense, detect, , I am the strongest one…..
"setelah membunuh mereka pun tidak ada hal yang bertambah.."ucap pria yang bernama Nico sambil memandang layar status
"…sekarang aku sangat penasaran dengan apa yang sudah menunggu didepanku"
Didepan Nico muncul gerbang berwarna putih dan hitam dengan ukiran tertentu yang Nico abaikan. Nico melangkahkan kakinya kedepan dan membuka gerbang itu. Terdengan suara gerbang terbuka dan seketika cahaya menyilaukan menyinari seluruh penglihatan.
Nico tidak bisa melihat apapun hanya warna putih sepanjang nico memandang bahkan ia saat ini tidak bisa melihat tubuhnya,Tiba-tiba muncul layar didepan Nico.
<system>
Kamu telah sampai kelantai terakhir tidak ada yang menunggu mu diatas sini.
Setelah melihat pesan ini Nico menjadi kesal dan ingin mengutuk system namun seluruh tubuh Nico seperti dikekang oleh sesuatu sehingga tidak bisa bergerak dan berbicara. Layar tersebut menghilang dan muncul layar yang baru lagi.
<system>
Membuka ending baru "The One and Only"
Nico kaget melihat pesan tersebut karena dia tidak mengetahui maksud dari ending apa yang system bicarakan. Layar baru kembali muncul dan menggantikan layar sebelumnya.
<system>
"The One and Only"
Bertahanlah seorang diri yang merupakan dasar dari seorang egois. Egois akan kekuatan, Egois akan kekuasaan, egois akan kehancuran. Tidak butuh siapapun dan tidak bergantung pada siapapun.
Nico merasa tidak percaya setelah melihat dan membaca penjelasan yang diberikan system. Karena awalnya Nico berjuang sendiri hingga ia menuju puncak dengan membuang seluruh rasa kemanusiaannya dan berdiri diatas kemanusiaan itu sendiri.
Layar baru muncul.
Mengulang cerita : 0%
''hah apa yang terjadi??''
"Tunggu aku sudah bisa berbicara.."
Mengulang cerita : 65%
"Heiii apa yang sebenarnya terjadi disini system!!!!"
Mengulang cerita : 100%
"Akhhhhh!!!!"Nico merasakan kesakitan seperti tubuh bagian dalam Nico dihantam oleh sesuatu yang sangat kuat.
Mengulang cerita : Sukses
Nico pingsan seketika dan ruangan putih tersebut menghilang seperti terhisap oleh sesuatu.
…
Dunia damai dimana manusia hidup sesuai dengan keinginan mereka. Disuatu kota metropolitan, kota maju yang selalu ramai entah itu siang hari maupun malam hari. Kendaraan selalu berlalu lalang menandakan padatnya aktivitas dikota tersebut.
Diapartemen tua dengan kamar nomor 03 terlihat seorang pria sedang tertidur dengan kamarnya yang sangat berantakan, sampah dimana-mana, baju kotor tidak terurus tergeletak dimana. Pria itu seketika bangun dengan muka bantul dan air liur yang masih terlihat mengalir. "systemmmmm!!!!!" Pria itu berteriak sangat kuat dan tiba-tiba seorang wanita ikut berteriak.
"Bocahh berisikkkk!!!!!". Suara wanita itu berasal dari sampingnya yang merupakan seorang ibu-ibu rese.
Setelah mendengar seorang wanita berteriak pria yang ternyata adalah Nico langsung tersadar dan melihat lingkungan sekitar.
"Aku kembali?"Memastikan apa yang terjadi sebentar sebelum kemudian air mata bahagia keluar dari kedua mata Nico.
Nico membaringkan badannya seakan-akan dirinya ingin menikmati apa yang terjadi hari ini dan membalikan badannya mengganti posisi tidurnya sambil membayangkan apa yang ia telah alami sebelumnya.
"hahahahaha…"Nico ketawa gila sambil memikirkan apa yang terjadi sebelumnya.
Saat Nico menenggelamkan wajahnya pada bantal itu tanpa sadar Nico mencium bau ikan busuk dan Nico mengangkat kepalanya dan melihat bantal yang ia miliki telihat bantal tersebut basah.
"siall air liurku bau sekali…"Mencium sesuatu Nico pergi kekamar mandi dan bekas makan malam Nico keluar semua.
Setelah Nico muntah dirinya keluar dari kamar mandi dan memandang kamarnya yang baru sekarang ia merasa kalau kamarnya sangat lebih dari kotor.
"sejak kapan kamarku sekotor ini?"dengan wajah polos Nico bertanya pada dirinya sendiri.
Sampai akhirnya dengan segala niat ia membersihkan seluruh bagian kamarnya.
2 jam Nico gunakan untuk membersihkan seluruh kamarnya.
Dengan waktu 2 jam kamar yang dulunya sangat kotor kini berubah menjadi kamar yang lebih bersih tidak ada satu kotoran pun tertinggal. Kemudian setelah melakukan bersih-bersih tingkat dewa Nico pergi mandi.
Didalam kamar mandi Nico memandang kaca yang retak memandang dirinya sendiri yang berubah menjadi muda.
"Ini wajahku saat berumur 21 tahun"Ucap Nico sambil memegang wajahnya.
Dibandingkan saat sebelum regresi wajah Nico terbilang sangat jelek saat ini dengan tinggi badannya yang masih 165 cm.
"Besok adalah…."Jantung Nico berdegup sangat cepat karena hari esok adalah awal bencana terjadi.
Nico menampar wajahnya hingga meninggalkan bekas merah.
"Sekarang sudah tidak ada yang perlu ditakutkan lagi" dengan tatapan yang tajam Nico menatap dirinya pada kaca yang sudah retak itu.
Nico kemudian membersihkan dirinya.
Setelah selesai mandi Nico memakai celana kain hitam dan jaket bertudung berwarna abu-abu dengan rambut yang acak-acakan karena Nico tidak menyukai style yang sangat rapih.
Nico berjalan keluar melihat orang-orang berlalu-lalang. Mereka sibuk dengan urusan mereka sendiri, suara klakson kendaraan terdengar saat rambu lalu lintas baru berawarna hijau. Terlihat berbagai ekspresi terpajang pada wajah mereka hingga hari esok tiba hanya ada satu ekspresi yang terpasang yaitu ketakutan.
*Dug
Tanpa sengaja Nico menabrak seorang pria kekar yang sedang menggandeng wanita cantik berpakaian seksi.
"Hey bocah kalau jalan lihat kedepan bgst" Ucap pria kekar itu sambil menatap mengintimidasi Nico. Nico yang biasa saja menatap kembali tatapan pria kekar itu dengan tatapan sayu.
"Bocah ini beraninya!"Melihat Nico berani beradu pandang dengannya membuat dia terseinggung. Tangan kanan pria kekar itu diangkat dan hendak menampar Nico namun tamparan tersebut dihentika oleh wanita disampinya.
"Sudahlah apa kamu tidak malu dilihat banyak orang"Ucap seorang wanita disampingnya menenangkan pria kekar itu. Pria kekar itu menatap sekitarnya dan melihat kalau seluruh pandangan nya tertuju padanya.
"Cih, bocah kau beruntung hari ini"Mereka berdua berjalan pergi meninggalkan Nico.
Nico pun pergi meninggalkan tempat itu sambil berkata "dasar hama"dengan tatapan tajamnya.
Kemudian Nico sampai ditaman kota dimana banyak sekali orang-orang yang bersantai disana. Ada yang berekreasi dengan keluarga mereka dan ada juga yang berlari kecil disekitar taman. Nico hidup sendiri dirumahnya karena kedua orang tuanya berpisah dan untuk tunjangan hidupnya kedua orang tua Nico masih mengirimkan dirinya uang jadi Nico masih tidak kekurangan uang.
Nico duduk disalah satu bangku taman dan melihat mereka dan membayangkan mereka mati esok nanti. "kasihan…"Nico tertunduk sedih.
"Tunggu apakah rasa kemanusiaan ku kembali?"Nico terkaget karena dirinya masih memiliki rasa kasih dilubuk hatinya karena sebelumnya rasa kasihan yang dimiliki Nico sudah ia buang sejauh mungkin.
Saat Nico sedang memandang kedepan tiba-tiba ada seseorang wanita sedang berlari melewati Nico sambil mengenakan earphone dan mengenakan set pakaian khusus olahraga.
"Tunggu itu Hana?"Nico bertanya pada dirinya sendiri yang ternyata bahwa ia benar adalah orang yang dimaksud Nico.
Dalam ingatan Nico, Hana adalah ketua dari The Judgment. Hana selalu bertarung dengan Nico setiap kali mereka bertemu sampai akhirnya Nico membunuh Hana pada perang yang terjadi saat itu. Hana selalu menentang Nico karena Nico selalu membunuh player dan warga sipil dengan alasan kalau mereka adalah hama yang tidak pantas untuk hidup sebagai seseorang yang memegang dewi keadilan, Hana bertarung dengan Nico.
Merasa sedang dilihat Hana berhenti dan memutar badannya kebelakang dan melihat Nico disana yang sedang memandang Hana. Nico dan Hana saling memandang satu sama lain sampai akhirnya Hana memalingkan pandangannya "dasar aneh"ucap Hana sambil berlari. Saat berlari Hana berpikir 'Tunggu apa dia melihat itu ku?' Hana baru menyadari kalau celana yang ia pakai merupakan celana ketat dan kalau seoarang lelaki memandang wanita dari belakang saat lari pasti melihat itu….
Memikirkan hal itu Hana wajahnya langsung memerah dan dia langsung lari dengan sangat cepat. Nico yang melihat Hana berlari dengan sangat cepat langsung memasang wajah bingung.'apa dia sudah mengenalku?' Tapi pikiran tersebut langsung dihilangkan oleh Nico karena hal tersebut tidak mungkin terjadi.
Nico berdiam diri duduk dikursi selama berjam-jam karena menikmati hari yang damai rela ia lakukan meski berhari-hari karena dirinya sudah merasakan rasa ketakutan selama berbulan-bulan. Sampai akhirnya malam hari tiba dan Nico mau tidak mau harus pergi karena ia diusir oleh penjaga taman itu.
Menikmati udara malam yang dingin Nico berjalan melewati jalan dan mampir ditoko klontong dan membeli 10 mie instan dengan uang yang ia miliki dan pulang.
Dirumah Nico menyalakan kompor dan memasakn mie sebelum dirinya melepas jaket biru dan celana panjang Nico menggantinya dengan pakaian santai. Setelah mie itu matang Nico menyalakan komputer yang ia miliki dan menonton hiburan dikomputernya…
Setelah makan Nico mematikan semuanya dan membaringkan badannya ditempat tidur dan memandang langit-langit kamarnya. Besok hari damai Nico akan berakhir dan awal dari segala bencana akan dimulai. "sial, suatu saat aku pasti akan merindukan kedamaian ini"Ucap Nico sambil menutup matanya.
Sebelum jam 12 siang
Nico berada ditengah kota dengan pakaian casualnya karena dengan pakaian ini memungkinkan Nico untuk bergerak dengan bebas nantinya. Saat jam 12 siang tepat terdengar suara berdenging dengan sangat kuat hingga seluruh dunia mendengar suara tersebut.
"Halo, makhluk bawah akhirnya kita bertemu"Terdengar suara yang mampu didengar oleh siapapun. Tiba-tiba muncul layar sangat besar memperlihatkan seekor kelinci bertanduk satu berbicara didalam layar tersebut.
"Perkenalkan semuanya aku Heidolon pengurus server 3 senang bertemu dengan kalian"Heiodolon memperkenalkan dirinya sambil menyeringai menyeramkan.