Disuatu lantai dimenara.
Ruangan tertutup bernuansa gelap dengan oranamen lampu bergantung ditengah-tengah atap ruangan. terdapat 3 sofa yang mengelilingi meja ditengah ruangan. terlihat disana seseorang berkepala domba bertubuh manusia sedang duduk disalah satu sofa tersebut sambil menyilangkan kakinya. disamping domba itu terlihat ada seekor hiu bertaring berperawakan sama dengan domba disampingnya namun kepala hiu tersebut seperti memakai akuarium yang berbentuk bulat berisi air tempat dimana hiu tersebut bernafas.
Dari arah yang lain terdapat pintu kayu bergagang alumunium terbuka. Terlihat seseorang berkepala kelinci masuk kedalam ruangan tersebut dan tidak lain tidak bukan dia adalah Heidolon.
"Dimana yang lain?"Tanya Heidolon kepada mereka.
"Yang lain sedang mengurus server mereka masing-masing.."Ucap domba itu.
"Ngomong-ngomong Heidolon, seseorang dari server mu berhasil mendapatkan poin terbanyak apa kamu sudah memastikan kalau dia tidak berbuat curang?"Tanya domba itu dengan sangat serius.
Heidolon yang menanggapi hal ini dia berjalan dan duduk disalah satu sofa itu"Denis, kau seharusnya tahu kalau player berbuat curang maka administrator tidak akan tinggal diam dan aku berani menjamin hal tersebut kalau dia tidak berbuat curang sama sekali"Ucap Heidolon menjelaskan kepada domba itu yang bernama Denis, sedangkan hiu yang duduk disebelah Denis hanya mengangguk-ngangguk saja.
"Huft, Syukurlah kalau begitu..."Ucap Denis sambil menghela nafas.
Tiba-tiba terdengar suara yang sangat berat dan penuh dengan tekanan dikuping Heidolon.
"Heidolon, datang keruanganku"Ucap suara itu.
Saat Heidolon mendengar suara ini ia kaget karena suara ini adalah suara Administrator yang menghubungi dirinya langsung menggunakan telepati.
"Baik Tuan"Heidolon kemudian menjawab.
"Ada apa ?"Tanya Denis.
"."Hiu disamping Denis mengangguk-angguk penasaran.
"Adminstrator menghubungiku.."Ucap Heidolon dengan tatapan serius yang kemudian dia bangun dari tempat duduknya.
"Huft, sudah kuduga hal ini terjadi..."
"...Tidak mungkin dia tidak tertarik dengan masalah ini, semoga beruntung Heidolon"Ucap Denis kepada Heidolon.
"."Hiu disamping Denis mengangguk-angguk memberi semangat kepada Heidolon.
Kemudian Heidolon keluar dari ruangan tersebut.
DIsuatu Lantai menara.
Ruangan yang gelap dan hanya terdapat beberapa titik cahaya sebagai penerangan utama. Ruangan tersebut sangat besar seperti melihat atap ruangan itu seperti melihat langit yang tinggi.
Ditengah ruangan itu Heidolon berjalan dengan tenang, Tiba-tiba Heidolon berhenti didepan telapak kaki seseorang. Heidolon yang berukuran telapak kaki itu bertekuk lutut didepannya.
"Tuan, aku sudah datang"Ucap Heidolon dengan sangat sopan.
"Terima kasih Heidolon karena sudah memenuhi panggilan ku..."Dihadapan Heidolon seseorang yang sangat besar sedang duduk dikursi yang sangat besar terbuat dari jenis bebatuan yang sangat kokoh.
"Tidak tuan sudah sepantasnya aku memenuhi panggilan mu"Ucap Heidolon.
"..Heidolon seseorang dari server mu memecahkan rekor baru aku ingin mengetahui detailnya"Ucap pria itu sembari menatap tajam Heidolon yang berada dibawah dengan tatapan merahnya.
...
Hari dimana para player akan mengikuti ujian pada lantai 2.
Heidolon memindahkan para player menuju lantai 1 terlebih dahulu sebelum dikirim menuju lantai 2 karena Heidolon saat ini akan memberikan petunjuk mengenai ujian lantai 2.
Dipadang rumput yang luas terlihat sekumpulan player dibawah komando Heidolon, Disana terlihat Nico, Hana beserta player lainnya.
Nico menatap player lain dan melihat status mereka menggunakan Beta Vision. 'mereka semua sudah bertambah kuat'pikir Nico setelah melihat status mereka terutama Hana.
Nico kemudian melihat status Hana.
Status
Nama : Hana
Level : 7
Ras : Human
Job : -
Title : -
Strength (D+), Endurance (D+), Intelligence(C), Dexterity(C++), Luck(D)
Skill : Judgment(S)
'dia sudah bertambah kuat'pikir Nico sembari tersenyum kecil karena dibandingkan dengannya yang memiliki basis status yang berbeda jauh.
Status
Nama : Nico
Level : 1
Job : Tidak ada
Title : The One and Only, Goblin Slayer.
Strength(E), Endurance(E), Dexterity(E+), Intelligence(C), Luck(C), Corruption Essense(D++), ???(?)
Skill: Beta Vision (A), Adapter(C).
'Sial'Nico langsung merasa sedih karena seluruh statusnya tidak ada yang berkembang dan hanya Corruption Essense miliknya saja yang bertambah namun basis status miliknya tidak bertambah sama sekali. Awal masalah dari semua ini adalah levelnya yang tidak naik seberapa banyak monster yang Nico membunuh tidak mempengaruhi apapun.
"Baik karena sudah berkumpul semua sekarang aku akan menjelaskan mengenai lantai 2..."
"...lantai 2 merupakan ujian tim jadi kalian diharuskan membentuk tim 3 orang untuk menyelesaikan tugas yang diberikan pada lantai 2. Tugas nya adalah kalian akan diberikan sebuah kristal besar dan kalian harus bertahan selama 1 jam tanpa membiarkan kristal itu rusak"Ucap Heidolon diiringi kehebohan dari para player karena ujian pada lantai 2 adalah ujian tim.
"Jadi akan kuberi 10 menit untuk memilih setiap anggota kalian dengan mengucapkan 'Party' untuk mengundang anggota yang kalian inginkan dan memilih ketua setiap masing-masing kelompok."
"dimulai dari sekarang"Ucap Heidolon sambil memperlihatkan timer.
Keributan terjadi banyak dari mereka mencoba untuk merekrut seseorang yang telihat sangat kuat dan berharap bahwa yang mereka rekrut adalah Nico, karena saat ini identitas Nico masih belum diketahui. Jadi dengan masuknya seseorang kedalam tim membuat mereka akan saling mengetahui nama mereka masing-masing yang akan tercantum pada daftar anggota party.
"Nona mau ikut bergabung dengan ku"Ucap seseorang laki-laki berambut pirang dan memiliki wajah yang tampan mencoba mendekati Hana, karena pada saat ujian lantai 1 mereka melihat Hana bertarung dengan sangat baik.
"Aku adalah wilson ranking 2 pada papan peringkat"Ucap wilson dengan bangga memperkenalkan diri kepada Hana.
Setelah Wilson memperkenalkan diri banyak dari player yang heboh dan berharap ikut masuk kedalam party milik Wilson.
'hehehe, tunduklah dihadapanku'pikir Wilson setelah dirinya berhasil menarik perhatian seluruh player.
"maaf sepertinya aku akan membuat party dengan temanku"Ucap Hana menolak permintaan Wilson, seketika setelah mendengar hal ini Wilson membeku karena tidak berekspetasi bahwa Hana akan menolak tawarannya.
'Teman?'Nico yang mendengar hal ini menjadi bingung karena sebelumnya Hana dan Wilson membuat party dan berhasil menyelesaikan lantai 2 dengan mudah namun saat ini Hana menolak membuat party bersama Wilson. 'Sialan apakah masa depan akan berubah'pikir kesal Nico.
Tiba-tiba Hana berjalan dan mendekati Nico."Mau membuat party denganku?"Ucap Hana menawarkan Nico untuk membuat party dengannya.
Nico yang mendengar hal ini hanya ternganga.'Tungguuuu, teman yang dimaksud adalah aku?, aku berteman dengan seseorang yang menjadi pedang keadilan?'Ucap Nico didalam hati sambil berteriak.
"aku?"Tanya Nico mencoba untuk menkonfirmasi apakah yang ditanyakan Hana adalah benar atau hanya candaan.
"Tentu saja kau"Ucap Hana tersenyum.
"!"Wilson yang melihat kalau wanita yang menolaknya tiba-tiba menawarkan diri untuk membuat party.
"Kau serius tidak ingin membuat party dengan ku yang merupakan peringkat ke 2?"Tanya Wilson dengan nada yang keras. Tawaran Wilson yang kedua kalinya hanya dibayar oleh tatapan sinis dari Hana.
Wilson mengetahui pria yang ditawari permintaan membuat party oleh Hana adalah pria yang bertindak gila pada saat awal namun saat semua goblin sudah terbunuh Wilson tidak melihat sama sekali Nico disekitar sehingga Wilson mengasumsikan bahwa Nico berlari sembunyi dan tidak bertarung lagi.
"Baiklah kuharap kau tidak menyesal"Ucap kesal Wilson setelah melihat Hana menolak untuk kedua kalinya. Setelah melihat party Wilson kosong banyak player yang mengerubungi Wilson dan menawarkan diri mereka untuk masuk kedalam partynya.
Melihat hal ini Nico hanya tersenyum kecil melihat hal tadi karena yang seharusnya mereka berdua membuat party sebelumnya sekarang mereka terpecah belah.
"Jadi bagaimana?"Tanya Hana sambil bertingkah manis dihadapan NIco.
"Huft, baiklah kalau begitu"Ucap Nico yang kemudian mengirimkan permintaan party kepada Hana. Setelah melihat permintaan Party Nico Hana merasa senang.
<System>
Party (Nico)
Ketua (Nico, Level 1)
Anggota (Hana, Level 7)
Setelah melihat daftar party Hana kaget karena Nico masih level 1 sedangkan dirinya sudah level 7 padahal Nico memiliki poin tertinggi, tapi Hana tidak memiliki keberanian untuk menanyakan hal ini karena takut menyinggung perasaan Nico.
"Kalau begitu tinggal mencari satu lagi anggota.."Ucap Hana kepada Nico.
Nico kemudian mencari orang-orang disekitarnya dengan menggunakan Beta Vision hingga ia menemukan seorang perempuan berumur 18 tahun yang sedang panik sambil memeluk tongkat. Terlihat sekali disaat yang lain sedang sibuk membuat party perempuan itu nampak tidak terbiasa akan hal seperti ini.
Status
Nama : Ursulla
Level : 5
Ras : Human
Job : -
Title :
Strength (E), Endurance (E++), Intelligence(A++), Dexterity(E), Luck(B)
Skill : Get your buff (A)
'Ursulla, aku tidak pernah mendengarnya?' Pikir Nico karena pada kehidupan sebelumnya Nico tidak pernah mendengar nama Ursulla sedikitpun. Tapi setelah melihat status nya Nico seperti mendapatkan jackpot karena Nico juga tidak bisa mengaktifkan effect dari title 'The One and Only' Karena pada ujian kedua diharuskannya bertarung dalam tim.
Nico kemudian berjalan mendekati Ursulla diikuti dengan Hana yang tidak tahu siapa yang ingin diajak Nico untuk masuk kedalam partynya.
"Halo!"sapa Nico.
"Halo juga!"Ucap Ursulla sambil menghindari kontak mata dengan Nico karena Ursulla memiliki sifat pemalu pada dirinya.
"Apa kamu ingin membuat party denganku?"tanya NIco dengan ramah.
"Apa benar aku boleh ikut!?"Ucap Ursulla dengan sangat antusias.
"Tentu saja boleh.."ucap Nico dibalas dengan anggukan Ursulla. Ursulla tidak pernah menyangka bahwa dirinya akan diajak untuk masuk kedalam party seseorang. Setelah Nico mengirimkan permintaan party kepada Ursulla dan disetujui oleh Ursulla, ketika Ursulla melihat daftar anggota partynya Ursulla kaget setelah melihat bahwa dia satu tim dengan Nico yang merupakan peringkat satu seluruh server dan satu tim dengan Hana yang merupakan peringkat 3 pada server 03. Namun Ursulla agak tidak percaya karena setelah melihat daftar anggota party level Nico masih level 1 berbeda dengan dirinya dan Hana yang sudah naik level.
<System>
Party (Nico)
Ketua (Nico, Level 1)
Anggota (Hana, Level 7)
Anggota (Ursulla, Level 5)
Namun tentu saja Ursulla tetap senang karena ia bersyukur masih ada yang menawarkan dirinya untuk masuk kedalam party. Kemudian Nico bersalaman dengan Ursulla berterima kasih karena sudah menerima tawarannya.
*Plok
Heidolon menepuk tangannya menandakan waktu untuk membentuk party sudah selesai
"Karena waktu sudah selesai selanjutnya aku akan mengirimkan kalian menuju lantai 2..."
"..Semoga berhasil"Ucap Heidolon sambil tersenyum. Tubuh para player diselimuti cahaya sebelum akhirnya mereka dipindahkan menuju lantai 2.
Dilantai 2
Terdapat reruntuhan desa dan ditengah desa tersebut ada kristal berwarna biru yang melayang dan bersinar terang. tiba-tiba muncul Nico, Hana dan Ursulla disana.
Nico kemudian melihat-lihat sekitar 'Tidak ada yang berubah'pikir Nico setelah melihat tempat party Nico tiba masih sama seperti kehidupan sebelumnya.
"Cantik sekali"Ucap Hana setelah melihat kristal yang berada tepat dibelakang mereka.
Tiba-tiba muncul layar.
<System>
Bertahan hidup dalam 1 jam
Bertahan hiduplah dari serangan monster selama 1 jam tanpa membiarkan kristal hancur. Jika kalian mati maka kalian akan menghilang selamanya.
Type: Quest(Defend), Difficulty: E+
Namun tiba-tiba layar misi tersebut mendadak seperti rusak dan deskripsi misi tersebut berubah.
<System>
Bertahan hidup dalam 1 jam
Bertahan hiduplah dari serangan monster selama 1 jam tanpa membiarkan kristal hancur. Jika kalian mati maka kalian akan menghilang selamanya.
Type: Quest(Defend), Difficulty: D++
"!"Party Nico kaget dengan apa yang terjadi.
Tiba-tiba suasana berubah mencekam dan langit berubah menjadi merah darah Hana dan Ursulla memasang wajah bingung sedangkan Nico memasang wajah sangat kesal.
'Sial, Sepertinya Administrator ikut campur tangan'pikir kesal Nico sambil menatap langit yang berubah menjadi lebih suram.