Nico keluar dari perpustakaan setelah sudah menemukan apa yang ia cari. Nico memandang para warga yang tinggal dilantai 3 dengan damai ketika keluar dari perpustakaan sembari memikirkan bagaimana Nico masuk kedalam abyss karena akses menuju abyss sangat susah.
Nico berjalan santai berkeliling sambil melihat-lihat keadaan sekitar dan menikmati suasana kota dibawah cerahnya sinar matahari dengan angin sepoi-sepoi menghantam tubuh Nico dengan lembut. Nico berjalan dan berhenti disebuah kedai roti yang dijaga oleh seorang wanita tua disamping jalan, Nico membeli beberapa roti disana dan memasukannya kedalam inventory.
Nico membeli roti itu dengan tembaga yang telah dikonversikan dari system. Terdapat 3 mata uang yang sekarang digunakan yaitu tembaga, perak, dan emas dengan setiap 1 koin perak setara dengan 10 tembaga dan begitu juga dengan emas. mata uang ini biasanya digunakan untuk membeli barang ataupun jasa dari tiap kota yang ada pada Tower of Trials dan tidak jarang juga para player menggunakan mata uang ini untuk membeli barang diluar tower dan karena hal ini inflasi menjadi tinggi dengan akibatnya barang-barang melonjak tinggi dengan drastis dan kesenjangan sosial semakin terlihat didunia.
Nico hanya bisa tersenyum kecil ketika mengingat hal yang terjadi dimasa lalu. Nico kemudian berjalan menuju gerbang dan pergi menuju lantai 4.
...
<System>
Kamu telah membuka lantai 4
Muncul layar system dihadapan Nico setalah Nico tiba dihutan yang lebat dengan cahaya yang menembus sela-sela daun pada pohon yang rindang. Lantai 4 menggunakan background yang masih sama yaitu dengan lantai sebelumnya yaitu hutan-hutan rimbun dan menurut apa yang Nico ingat lantai dengan background hutan akan mendominasi pada lantai-lantai awal.
Pada lantai ini juga tidak ada objektif seperti pada lantai 1 dan 2 sebelumnya, pada lantai ini berisi goblin-goblin yang berkeliaran dimana-mana serta akan muncul secara berkala pada setiap sisi lantai 4. Untuk menuju lantai 5 para player harus menemukan gerbang menuju lantai selanjutnya dan menurut apa yang Nico ingat bahwa gerbang menuju lantai 5 tidak terlalu terlalu sulit untuk ditemukan.
'Kalau tidak salah lantai 4 sampai lantai 9 tidak ada boss sama sekali'Ucap Nico didalam hati mengingat kehidupan sebelumnya.
Nico berjalan santai melewatai pohon-pohon dan semak-semak karena tidak ada petunjuk jalan pada lantai 4 membuat player banyak yang tersesat. Nico merasakan didepan ada goblin yang sedang berjalan dan ketika Nico mengintip dari balik pohon Nico melihat 5 Goblin dengan persenjataan lengkap dengan mengenakan armor kulit. Nico mengeluarkan Deadly Blade dari dalam inventory dan memegang gagang pisau secara terbalik dengan bilah pisau kearah luar dengan tangan kanan.
Tangan kiri Nico diarahkan menuju 5 Goblin Itu "Binding Chain"Ucap Nico secara perlahan. Secara tiba-tiba muncul lingakaran gelap dari bawah 5 goblin itu dan jumlah lingkaran gelap itu lebih dari satu. 5 goblin itu terkejut dengan apa yang terjadi, dari arah lingkaran gelap itu muncul rantai berwarna hitam yang diselimuti aura berwarna ungu yang mengalir seperti air mengelilingi rantai itu dan mengikat 5 goblin itu pada setiap tangan dan kaki mereka.
Nico yang melihat binding chain berhasil mengikat goblin itu Nico dengan cepat berlari kearah goblin itu dan menebas kepala mereka setelah menggunakan plausabilitynya untuk meningkatkan kekuatan dan kecepatan dalam jumlah yang kecil. Nico berhasil menebas setiap kepala goblin itu darah keluar dari dalam goblin itu setelah kepala mereka terputus.
Nico kemudian melepaskan binding chain dan menatap tangannya yang memegang deadly blade "tak ku sangkan efeknya sekuat ini"Ucap Nico menatap tidak percaya. Tapi yang membuat Nico tidak nyaman adalah bagaimana plausability digunakan yaitu harus digunakan secara manual berbeda dengan basic status yang sudah digunakan setelah otomatis karena tertanam langsung pada masin-masing player.
<System>
Plausability ditambahkan
Muncul layar system dihadapn Nico dan seperti yang Nico tebak kalau setiap monster yang dibunuh oleh dirinya akan menambahkan plausability, kemudian Nico menyerap corruption essense dari goblin itu.
Nico kemudian memulai pemburuan goblinnya.
Setelah beberapa lama Nico memburu goblin yang ada sambil menghindari player yang lain. Nico berdiri sambil memegang leher goblin yang sudah tidak bernyawa kemudian melemparnya. "Sudah saatnya aku pindah"Ucap Nico kemudian berjalan menuju gerbang lantai 5.
Nico tiba dilokasi dimana gerbang lantai 5 berada dan Nico melihat ternyata sudah banyak player yang masuk kedalam lantai 5. 'apa aku terlalu lama berburu?'tanya Nico kepada dirinya sendiri karena melihat player lain sudah menuju lantai 5.
Nico melewati beberapa player sebelum seluruh tubuhnya masuk kedalam gerbang sepenuhnya dan menuju lantai 5. sama seperti lantai sebelumnya Nico dengan background hutan Nico memburu goblin lagi untuk mendapatkan corruption essense dan mendapatkan plausability, Hal yang membedakan lantai sebelumnya dengan lantai sekarang adalah level kekuatan dari monster yang ada karena setiap lantai tingkat kesuliatan monsternya akan semakin meningkat.
Nico berburu goblin lagi sama seperti sebelumnya dan tidak ada kesulitan sama sekali dalam perburuan ini yang ada hanya pembantaian sepihak dari Nico apalagi Nico memiliki title Goblin Slayer. Dalam pertarungannya Nico juga berusaha untuk membiasakan diri dalam menggunakan Plausability ketika bertarung.
ketika Nico sedang berburu goblin Nico merasakan seseorang mendekat dan dengan waspada Nico memperhatikan kesana sambil memegang deadly blade ditangan kananya. dari arah itu Nico melihat siluet seoran pria mendekati dirinya dan ketika pria itu semakin mendekat terlihat Pico muncul dari sana. "Kauuu!!!!"Pico kaget ketika melihat Nico sedang berdiri diantara mayat goblin.
"?!"Nico tidak menyangka kalau dirinya akan bertemu dengan Pico lagi.
"kalau ingin mengacau aku sarankan kamu untuk pergi dari sini"Ucap Nico memperingatkan Pico, Nico kemudian berjalan kearah mayat goblin dan menyerap corruption essense tanpa memperdulikan Pico.
Pico berdiri mematung sambil menundukan pandangannya karena tidak berani memandang Nico. Setelah Nico berhasil menyerap semuanya Nico kemudian melihat Pico yang berdiri diam sejak awal disana tidak bergerak seincipun. 'Apa yang dia lakukan?'tanya Nico didalam hati setelah melihat Pico yang hanya berdiam diri.
"Apa yang kamu inginkan disini?"Tanya Nico karena dari tadi Pico hanya berdiam diri dan tidak pergi meninggalkan Nico.
"A--ku..."Dengan ucapan yang tergagap Pico berusaha untuk berbicara.
"...Ajarkan aku bertarung!!!!"Teriak Pico dengan keras sambil membungkuk memohon.
"Hah?!"Nico kaget mendengar pernyataan dari Pico
Pico yang mendengar Nico kaget tentu saja merasa pernyataan yang dia lontarkan secara tiba-tiba adalah perilaku yang tidak Nico prediksi mengingat pertemuan awal mereka yang tidak meninggalkan kesan yang baik.
"Untuk apa aku melakukan hal itu, tidak tidak tidak aku tidak mau mengajari mu bertarung"Ucap Nico menolak. Tiba-tiba Nico bersujud kearah Nico memohon untuk mengajarinya bertarung.
"Aku mohon ajari aku bertarung aku bersedia melakukan apapun untuk kam--, tidak aku bersedia melakukan apapun untukmu tuan"Ucap Pico dengan nada memohon.
Nico kemudian berpikir sebentar Jika Pico bersedia melakukan apapun untuknya maka sama saja dengan dirinya akan memiliki koneksi langsung dengan keluarga fohren. Nico merasa sudah mendapatkan jackpot karena dengan ini Nico memiliki koneksi dengan keluarga fohren yang notabennya merupakan keluarga paling berpengaruh.
"Ehem, aku mau mengajari mu cara bertarung tapi kamu harus melakukan apapun yang aku katakan"Nico berbicara sembari melihat Pico sebagai harta karun.
"."Pico bangun dari sujudnya setelah mendengar Nico mau menerima permintaannya dan dengan cepat tanpa berpikir panjang Nico mengiyakan syarat yang dilontarkan oleh Nico.
Nico kemudian mendekati Pico dan membisikan permintaan pertamanya kearah kuping Pico. Pico yang mendengar permintaan Nico mengiyakan permintaanya.
Nico kemudian mengajak Pico untuk pindah tempat karena bau darah dari goblin masih membekas dan mencari tempat yang cocok untuk ngobrol berdua.
Disamping sungai Nico dan Pico duduk dengan santai. "Kenapa kamu tiba-tiba ingin belajar bertarung?"Tanya Nico penasaran melihat perubahan sikap yang tiba-tiba dari Pico.
"..."Pico terlihat enggan untuk menceritakannya yang terlihat dari arah pandangannya yang tidak berani menatap kearah Nico. Namun karena Pico sudah mengiyakan syarat dari Nico mau tidak mau Nico harus menjawabnya.
"Ini tentang masalah keluarga ku"Ucap Pico dengan nada yang murung. Nico sedikit kaget setelah mendengar adanya masalah dalam keluarga fohren.
"Aku adalah Pico Fohren anak ketiga dari keluarga fohren"Ucap Pico memperkenalkan dirinya. Namun ketika Pico mengucapkan kata fohren siapapun akan heboh namun Nico dengan santai mendengar hal itu.
"Apa ini berkaitan dengan perebutan kekuasaan?"Tanya Nico dengan serius. Pico kaget tidak percaya karena apa yang Nico tanyakan sesuai dengan apa yang sedang dia alami.
"Iya saat ini kondisi keluarga fohren sedang kacau akibat perebutan kekuasaan dan aku juga mau tidak mau harus ikut dalam perebutan kekuasaan ini"Ucap Pico dengan sedih karena apa yang Pico kira baik ternyata tidak apalagi tentang kedua kakaknya yang ia kira baik kepadanya sekarang berubah 180 derajat.
"..Apalagi saat ini munculnya Tower of Trials dan sekarang kedua kakak ku menjadi seorang player membuat perebutan kekuasaan ini semakin parah bahkan baru-baru ini dengan kekuatan yang telah mereka dapatkan mereka bertarung"Ucap Pico menjelaskan.
Nico kaget mendengar hal ini karena sebelumnya Nico hanya mendengar kalau Eta Fohren dijadikan sebagai pemimpin dari keluarga Fohren sekaligus pemegang ekonomi dunia pada saat itu. Sekarang setelah Nico mendengar langsung dari Pico semua yang terjadi pada keluarga fohren ternyata sedang disembunyikan oleh media.