Ruangan yang luas dengan terdapat kasur 2 orang, meja kerja serta satu kursi yang didesain secara ergonomi agar nyaman digunakan selama berjam-jam berada dipojok ruangan serta lampu ruangan yang berada ditengah ruangan yang menyinari seluruh ruangan serta terdapat pintu yang menghubungkan dengan kamar mandi dengan fasilitas seperti hotel bintang lima. Pada salah satu sisi ruangan itu terdapat kaca besar yang dapat dibuka seperti pintu geser yang menghadap luar gedung memperlihatkan pemandangan kota.
Didepan kaca itu terlihat seorang pria memakai kaos serta celana pendek sambil memegang cangkir kaca berisi alkohol berwarna merah memandang pemandangan kota malam, Pria itu adalah Nico.
Nico dengan santainya meminum alkohol ditangannya dengan nikmat sebelum akhirnya duduk disofa empuk berwarna abu-abu yang dihadapan terdapat televisi yang besar.
Nico meletakan gelas diatas meja dekat sofa tempat dia duduk sambil bersantai diatas sofa sembri menyilangkan kakinya. "Menikmati uang ketika dunia belum kacau memang hal terbaik"Ucap Nico sambil menatap langit ruangan merasa senang.
Tangan Nico meraih dan membuka tablet yang baru ia dapatkan dan melihat berita hangat yang terjadi. Pada hotline berita ketika Nico melihat berita itu Nico agak kaget ternyata berita kalau gedung yang Nico dapatkan sudah menyebar dengan sangat cepat. Banyak sekali konglomerat yang berkomentar tentang hal ini dan meminta data pemilik gedung yang baru karena Pico masih menyembunyikan datanya karena Nico meminta Pico untuk tidak menyebarkan mengenai dirinya.
Gedung ini terdiri dari 25 lantai dengan setiap lantainya memiliki fasilitas-fasilitas terbaik dengan lantai tertinggi adalah master room tempat dimana Nico tinggal. Didalam gedung ini terdapat pelayan yang mengurusi setiap lantai pada gedung ini.
Nico melihat berita yang lain yaitu maraknya tindakan kejahatan terutama mereka yang merupakan seorang player, karna mereka sekarang tahu kalau pihak keamanan sekarang sudah tidak bisa menghentikan mereka dan yang bisa menghentikan mereka hanyalah sesama player saja, Nico yang sebagai player tentu saja tidak peduli dengan hal ini karena bukan tanggung jawabnya untuk menghentikan mereka.
Selain berita itu Nico melihat berita dari luar negeri yaitu berita dari negara Prancis. Louis Schneider salah satu player dari Prancis berhasil menemukan gerbang menuju lantai 10 namun ketika Schneider hendak membuka gerbang itu, gerbang yang menuju lantai 10 seakan-akan dikunci oleh sesuatu hal. Berita itu menjadi topik utama karena Schneider yang merupakan salah satu player terkuat menceritakan hal ini sehingga banyak media mengangkat topik ini dengan sangat cepat.
Nico yang melihat hal ini membuat dirinya berkeringat dingin. 'Sialan bagaimana mungkin gerbang yang ada di server Prancis ikut terkunci?!'Tanya Nico panik dalam hati. Karena menurut dirinya gerbang setiap server harusnya belum terhubung sama sekali sebelum lantai 10 berhasil diselesaikan karena setelah lantai 10 maka seluruh server akan disatukan dan seluruh dunia akan berjuang menaiki tower dengan lantai yang sama masing-masing negara.
"Kalau begini cepat atau lambat administrator akan ikut campur"Ucap Nico lalu menggigit bibirnya hingga berdarah.
Nico mematikan tabletnya lalu menidurkan tubuhnya diatas kasur yang empuk. "Dengan kekuatan ku yang sekarang aku belum cukup kuat untuk melawan administrator"Ucap Nico dengan sadar bahwa kekuatan yang sekarang belum cukup untuk membunuh administrator bahkan melukai administrator saja Nico belum cukup percaya diri untuk melakukannya, karena kekuatan administrator pada dasarnya bukanlah kekuatan yang bisa diremehkan apalagi administrator lantai awal adalah adminstrator dengan ras titan yang berada dibawah perintah langsung oleh ymir yang merupakan father of all titan sekaligus makhluk awal yang menaiki menara.
Nico pun memutuskan untuk mengurus masalah ini esok hari sebelum akhirnya Nico menutup matanya untuk mengistirahatkan badannya.
...
Tempat administrator.
Diruangan itu terlihat administrator lantai awal duduk di singgasana yang besar itu dan dihadapannya terdapat 7 makhluk sedang bertekuk lutut yang diantaranya terdapat Heidolon. 7 makhluk itu adalah pengurus server yang administrator percayakan.
"Seharusnya kalian sudah tahu mengapa aku memanggil kalian semua kesini"Ucap administrator yang bernama Rakhan dengan tatapan tajam menuju 7 pengurus server. 7 pengurus itu bersama-sama menganggukkan kepala mereka karena mereka sudah tahu mengenai masalah ini.
"Kalau kalian sudah tahu maka aku bisa mempercepat pertemuan ini.."Ucap Rakhan memandang 7 pengurus server dengan penuh tekanan.
"...Aku tidak ingin masalah ini sampai ke telinga ayah jadi temukan cepat pelaku masalah ini dan bawa dia dihadapanku"Ucap perintah Rakhan dengan tegas disambung dengan anggukan mereka sebelum mereka pergi meninggalkan Rakhan.
Setelah melihat mereka pergi Rakhan menatap kedepan dengan tajam "Siapapun kau aku tidak akan membiarkan kau bertingkah seenaknya "Ucap Rakhan, Rakhan berpikir bahwa yang menyebabkan masalah ini adalah para ranker tinggi yang menggunakan item tertentu untuk menyegel gerbang karena hal itulah Rakhan akan dengan mengambil langkah serius akan hal ini karena selama dilantai tertentu maka dirinya lah yang berkuasa.
...
Dipagi hari Nico terbangun diatas kasur dengan mata yang sayu menggosok matanya setelah bangun. Nico beranjak dari kasur dan menuju kekamar mandi berniat untuk mencuci muka dan menyikat giginya, agar bau badan Nico hilang Nico menggunakan potion yang ia gunakan ketika pelatihan bersama Pico.
Setelah Nico membersihkan badannya Nico meraih telefon genggam miliknya untuk menghubungi kepala koki untuk memasakannya sarapan untuk Nico makan. Sembari menunggu sarapan siap dihidangkan Nico meraih tablet miliknya dan membuka berita terkini dan Nico terkaget melihat hotline berita disana yang menuliskan bahwa diseluruh server gerbang menuju lantai 10 dikunci.
Nico menutup wajah dengan tangannya sembari tertawa kecil. "Aku tidak menyangka efek kekuatan ini terlalu kuat".
Dibalik itu semua Nico sekarang merasa khawatir karena saat ini pasti administrator tidak akan tinggal diam, Nico pun mau tidak mau sekarang dirinya harus membatasi pergerakannya agar administrator tidak menyadari bahwa Nico lah yang menyebabkan semua ini.
Tak lama kemudian sarapan datang dan Nico menyantap sarapan itu dengan lahap. Saat Nico dengan senang menyantap sarapannya tiba-tiba muncul layar system.
Gerbang lantai 10 telah dibuka
"!!!"Nico kaget melihat hal ini.
'bukannya sudah aku segel gerbangnya lalu bagaimana gerbang menuju lantai 10 sudah dibuka?!!'
'..atau jangan-jangan efek penguncian gerbang hanya sampai waktu tertentu saja?'
Nico terkejut melihat hal ini dan bertanya-tanya didalam hatinya dengan tatapan tajam melihat layar system ini. Nico dengan bergegas mengenakan armor yang telah ia beli dishop dan beberapa aksesoris yang berguna ketika pertarungan.
Armor yang Nico kenakan bukan lah armor full yang menutup seluruh bagian tubuh melainkan armor yang dimiliki Nico hanya menutup bagian dada saja serta pindah Nico dengan membiarkan perut Nico tidak tercover oleh armor. Armor silver ini Nico pilih karena agar ketika bergerak armor tidak terlalu membatasi pergerakan ketika Nico bertarung.
Nico masuk kedalam Tower of Trials di lantai 9 meninggalkan sarapannya.
...
Didalam tower angin berhembus sepoi-sepoi dengan cahaya matahari yang menyinari seluruh bagian sisi dari lantai 9. Nico tiba didepan gerbang lantai yang menuju lantai 10 dan terlihat didepan gerbang bukan hanya dirinya saja yang sudah tiba melainkan banyak player yang sudah datang terlebih dahulu dibandingkan dirinya dengan mengenakan set perlengkapan pertarungan mereka.
"Nico!!"Teriak Hana dari belakang Nico dengan suara yang nyaring. Nico yang mendengar ada yang memanggilnya lantas menoleh keasal suara tersebut dan melihat Hana yang melambaikan tangan kepadanya. Nico menyapa kembali Hana dan Hana berjalan menghampiri dirinya.
"Lama tidak bertemu"Ucap Hana karena sudah lama mereka tidak bertemu semenjak mereka berpisah pada ujian bersama terakhir kali.
"Iya, aku lihat kamu sudah menjadi cukup kuat"Ucap Nico setelah melihat set perlengkapan Hana.
"Tentu saja aku sudah menjadi lebih kuat dari biasanya"Ucap Hana dengan sangat pede. Nico kemudian melihat kearah belakang Hana dan melihat Wilson dan teman-temannya.
"Apa kamu bertarung bersama mereka?"Tanya Nico sambil menunjuk kearah Wilson karena tadi Hana berdiri bersama dengan Wilson sebelum menghampiri dirinya.
"Tidak kami hanya kebetulan bertemu saja dilantai sebelumnya"Ucap Hana menjelaskan dengan tatapan Hana tidak melihat kearah Nico sambil tersenyum kecil karena Hana tahu bagaimana hubungan Nico dan Wilson tidak begitu baik sebelumnya sehingga ketika dirinya mendekati Wilson Hana takut kalau menyinggung perasaan Nico.
"Apa kamu marah?"dengan segara Hana bertanya kepada Nico.
"?"
"Tentu saja tidak"Jawab Nico. Mendengar jawaban ini Hana berubah menjadi tenang sambil mengelus dadanya.
Tiba-tiba Heidolon muncul melayang didepan gerbang.
"Kami meminta maaf atas terjadinya masalah yang menghambat perjalanan kalian saat ini dan kami sudah mengatasi masalah tersebut"Ucap Heidolon dengan tatapan yang sangat serius.
"Sekarang kalian sudah bisa menuju lantai 10 dan..."
"..Semoga beruntung"Ucap Heidolon dengan nada yang berubah menjadi lebih berat.
Seketika Heidolon menghilang kembali dari hadapan para player dan gerbang terbuka mengeluarkan tekanan mengerikan karena didalam sana terdapat boss monster yang siap membunuh siapapun yang masuk kedalam lantai 10.
Semua player berlari masuk kedalam gerbang dengan semangat yang mendidih tanpa tahu bahaya yang menunggu mereka didepan sana, Nico pun ikut masuk kedalam lantai 10.
Dihadapan Nico ketika masuk kedalam lantai 10 hanya memperlihatkan padang rumput yang luas tanpa pepohonan sama sekali dan Nico melihat player disekitar mulai mempersiapkan diri. Dari kejauhan Nico melihat sosok anak kecil berumur 12 tahun dengan kulit berwarna hijau serta mata berwarna kuning.
Saat Nico melihat dia Nico langsung mengenalinya secara langsung kalau dia adalah Zio The Green Demon. Zio adalah goblin yang berevolusi menjadi iblis sehingga kekuatan miliknya naik berkali-kali lipat. Zio memegang pedang bermata satu denga ujung tajam yang melengkung saking besarnya pedang itu hingga ketika Zio membawa pedang itu terseret pas tanah menciptakan goresan lurus pada tanah.
Para player memandang remeh setelah melihat perawakan dari boss lantai 10 dan yang mengetahui kekuatan dari Zio hanyalah Nico. "Hana hindari seringan dari boss itu sebisa mungkin"Ucap Nico kepada Hana yang sedari tadi berdiri disampingnya.