Chereads / The New Ending / Chapter 3 - Chapter 03 (Judgment)

Chapter 3 - Chapter 03 (Judgment)

Dikamar Nico.

Nico duduk diranjangnya sembari memakai kaos putih polos dan celana pendek dengan ditangan Nico terlihat kotak yang ia dapatkan dari Heidolon.

"tujuan pertama ku sudah tercapai yaitu mendapatkan Beta vision"

Beta Vision adalah skill yang pada awalnya tidak terlihat berguna namun siapa sangka bahwa skill ini memiliki kekuatan yang sangat kuat, hingga Beta Vision disebut sebagai pandangan yang mampu menembus realita. Beta Vision biasa digunakan untuk mendapatkan informasi-informasi dari musuh ataupun rekan namun saat kemampuan Beta Vision terkuak dan berhasil didorong hingga batas maksimal hingga Beta Vision mampu untuk mencari informasi mengenai Tower of Trials. Karena hal ini para Adminstrator melakukan segala usahanya untuk menghapus keberadaan Beta Vision termasuk penggunanya, sehingga hanya beberapa saja yang berhasil selamat.

Nico kemudian membuka kotak ditangannya dan terlihat pilihan senjata yang ada. Terdapat 3 pilihan senjata yaitu Glorious Axe, Deadly Blade, dan One handed silver sword.

<System>

Glorious Axe

Kapak yang kelilingi oleh kemuliaan.

Effect : Melipat gandakan damage yang diberikan setiap ayunan serangan.

Type : Weapon, Grade : C

<System>

Deadly Blade

Belati yang ditakdirkan untuk membunuh musuh dengan rasa sakit.

Effect : Setiap sayatan dengan menggunakan Deadly Blade akan memberikan efek debuff secara random.

Type : Weapon, Grade : B

<System>

One handed silver sword

Pedang yang hanya dipegang bagi mereka yang ingin menjadi terkuat.

Effect :Tidak ada.

Type : Weapon, Grade : B

"Semuanya sampah kecuali ini"Ucap Nico sembari menunjuk salah satu senjata yang ia inginkan.

Sore hari telah tiba.

Nico jalan-jalan menuju taman kota dan terlihat bahwa tidak ada seseorang pun ditaman. Terlihat taman terasa sangat sepi, Nico duduk disalah satu bangku taman dan menikmati suasana ditaman yang sunyi.

"hai.."terdengar suara wanita yang lembut dari arah samping Nico dan tentu saja Nico mengarahkan pandangannya kearah asal suara tersebut dan melihat Hana berdiri disamping Nico yang sedang duduk.

"..apa aku boleh duduk disini?"Hana menatap Nico dan bertanya apakah dirinya boleh duduk disamping Nico.

"boleh-boleh saja"Ucap Nico mengiyakan pertanyaan Hana.

5 menit berlalu.

'sialan situasi disini sangat canggung'Teriak Hana dalam hati. Karena dari tadi Nico dan Hana diam-diam saja.

"Hmmm, sebenarnya aku ingin bertanya sesuatu kepada kamu"Ucap Hana.

"Sebenarnya aku…."Hana kemudian bercerita.

"Dimana ini?"Hana kebingungan karena tiba-tiba dia berada dipadang rumput dan disana banyak sekali orang-orang yang berkumpul dan tidak hanya dirinya. Tiba-tiba muncul kelinci yang bisa terbang.

Hana awalnya berpikir kalau semua ini hanya mimpi dan tiba-tiba dihadapan dirinya muncul layar aneh.

Hana menjulurkan tangannya dan mengambil rune ditangannya."Batu apa ini?" Dengan segala kebingungannya dia mencoba memahami apa yang terjadi hari ini.

Sesuai dengan arahan Heidolon Hana menggunakan Rune ditangannya dan muncul layar dihadapan Hana.

<System>

Judgement

Kemampuan untuk menilai baik dan buruknya seseorang.

Effect 01 : Memunculkan timbangan dan mengukur karma sebagai syarat Effect 02.

Effect 02 : Ketika bertarung dengan karma jahat akan meningkatkan serangan sebanyak 2 kali lipat dan Ketika bertarung bersama karma baik akan meningkatkan kekuatan sekutu sebanyak 2 kali lipat (hanya bisa mengaktifkan salah satu)

Type: Trait, Level: S

Hana kebingungan dengan penjelasan yang dimaksudkan pada layar didepannya. 'judgment?, apa aku menjadi hakim?'tanya Hana didalam hati. Selanjutnya Hana membuka layar status sesuai dengan arahan Heidolon.

"Status"Ucap Hana.

Status

Nama : Hana

Level : 1

Ras : Human

Job : -

Title : -

Strength (D), Endurance (D), Intelligence(C), Dexterity(C), Luck(D)

Skill : Judgment(S)

"apakah D adalah nilai terkecil?"Gumam Hana setelah melihat statusnya sendiri. Hana ingin bertanya tentang statusnya tapi tidak ada orang yang ia kenal disekitarnya.

Setalah Heidolon menghilang dan ujian dimulai, sekujur badan Hana menjadi lemas setelah melihat ujian yang diberikan yaitu bertahan hidup selama 2 jam. Tiba-tiba terdengar suara terompet dari dalam hutan yang mengelilingi pada rumput tempat Hana dan yang lain berada. Kaki Hana gemetar setelah melihat sosok monster berwarna hijau muncul dari dalam hutan. Dengan perasaan yang sangat takut Hana mencoba untuk berdiri dengan tegar, sampai akhirnya Hana melihat seorang pria melangkah maju dan dia adalah Nico. "Bukannya itu simesum?"Ucap Hana kaget melihat Nico berjalan menghampiri sekumpulan makhluk hijau yang mengerikan itu.

Saat Hana ingin mencoba untuk menghentikan Nico terdengar suara seorang pria lebih dulu mencoba untuk memberitahukan kepada Nico untuk tidak berbuat gila. Mungkin mereka yang melihat Nico sudah seperti orang gila yang hanya mencari kematiannya sendiri tapi dimata Hana, dia melihat Nico seperti seseorang dengan tingkat kepercayaan diri sangat tinggi terlihat dari setiap langkah Nico berjalan tidak ada keraguan sama sekali.

Hana melihat seekor goblin berlari maju kearah Nico sambil memegang senjata ditangannya. "awas!"tanpa disadari Hana berteriak tapi sepertinya suara Hana tidak sampai kekuping Nico. Saat belati hendak mengenai tubuhnya Nico berhasil menghindar dan melayangkan pukulan sangat keras, alhasil dengan cepat Nico membunuh goblin itu.

Setelah melihat apa yang dilakukan Nico dirinya terpaku takjub dengan apa yang dilakukan Nico. Teriakan terdengar dari arah sekumpulan makhluk hijau itu, mereka kemudian berlari kearah Nico dan pertempuran terjadi. Nico berhasil membunuh goblin yang menyerangnya dan para calon player yang lainnya tiba-tiba ikut bertarung.

Karena para calon player ikut bertarung membuat goblin yang tadinya berlari kearah Nico merubah arahnya dan mengarah ke para calon player yang berada dibelakang Nico. Banyak yang bertarung, sembunyi, ketakutan dan tidak sedikit juga calon player yang sudah terbunuh. Tubuh Hana membeku melihat pertempuran terjadi. 'aku sangat takut' itulah perasaan Hana saat melihat hal itu. Saat dirinya sedang berdiri diam membeku seekor goblin memegang senjata pedang menghampiri Hana dan berniat menyerang Hana dengan pedangnya.

'Apa aku akan mati?, aku akan mati disini?'Hana berkata dalam hati.

'Ayo Hana bergerak aku mohon'Ucap Hana dalam hatinya seperti tubuhnya tidak mau mengikuti apa yang ia inginkan.

Saat goblin itu hendak menusuk Hana dengan pedangnya, tiba-tiba seekor goblin terbang dengan sangat cepat menghantam goblin yang hendak munusuk Hana. Goblin yang terbang itu berasal dari Goblin yang dihajar oleh Nico hingga terpental cukup jauh mengenai goblin yang hendak menusuk Hana.

Setelah melihat hal itu Hana merasa hatinya lega dan tiba-tiba ia berpikir. 'Hana ketakutan hanya membuat dirimu menjadi tidak berguna'Ucap hana didalam hati sambil meneguhkan hatinya karena tubuh Hana terpaku akibat rasa takut yang luar biasa. Hana berjalan dan mengambil pedang yang terlepas dari goblin yang hendak menusuknya.

"Aku tidak akan takut lagi!"Ucap Hana sambil memegang pedang.

Sekujur tubuh Hana diselimuti aura keemasan dan secara tiba-tiba Hana mengaktifkan traitnya tanpa ia aktifkan secara manual. Dibelakang Hana muncul seperti timbangan saat itu timbangan Hana bergerak dan Hana mengaktifkan effect 02 dari traitnya tanpa ia sadari yaitu meningkatkan 2 kali lipat serangannya ketika melawan karma jahat dan karma jahat yang diukur pada timbangan tersebut adalah karma yang dimiliki para goblin alhasil seluruh kekuatan serangan  yang Hana miliki akan menjadi 2 kali lipat ketika bertarung dengan para goblin.

Seketika goblin yang merasakan perasaan tidak enak mulai menyerang Hana. Hana melihat goblin sedang memegang belati ditangannya melancarkan serangan namun serangan itu seakan-akan sangat lambat dimata Hana sehingga Hana bisa menghindari serangan tersebut dengan sangat mudah dan melayangkan tebasan pada tubuh goblin itu hingga terbelah menjadi 2. 'tunggu aku sekuat ini?'tanya Hana didalam hatinya merasa tidak percaya dengan kekuatannya. Setiap goblin yang menuju Hana ia tebas dengan sangat kuat.

Satu jam lebih telah berlalu.

Aura emas yang mengelilingi Hana perlahan menghilang, setelah itu Hana merasakan kelelahan yang sangat luar biasa seakan-akan paru-parunya ditekan oleh sesuatu yang sangat berat membuat Hana kesulitan bernafas.

"Aku sudah tidak kuat lagi"Ucap Hana sambil terengah-engah.

Hana melihat sekitarnya dan terlihat bahwa sudah tidak ada goblin disekitanya dan memilih untuk beristirahat sebentar. Hana melihat banyak sekali mayat goblin dan manusia berserakan, tempat ini sudah seperti neraka.

Saat goblin sudah tidak muncul lagi Hana dan calon player yang bertahan merasa lega karena mereka berhasil bertahan, namun anehnya setelah seluruh goblin sudah terbunuh ujiannya tidak ada tanda-tanda terselesaikan. Walaupun ujiannya adalah ujian bertahan hidup tapi setelah ancaman untuk bertahan hidup tidak ada seharusnya ujiannya sama saja sudah terselesaikan.

"Ada yang aneh disini"Ucap Hana setelah memikirkan hal itu.

Hingga akhirnya 15 menit berlalu tubuh Hana diselimuti cahaya dan begitu juga yang lain hingga setelahnya mereka dipindahkan dan dikumpulkan pada satu tempat dan masih dilokasi yang sama. Saat Hana dan yang lainnya dikumpulkan kembali ketempat yang sama saat awal berkumpul Hana merasakan ada seseorang yang menatapnya dan saat Hana tatap balik Hana menatap 'simesum' itu dan tanpa sadar Hana langsung membuang mukanya.'Sial kenapa aku begini padahal dia sudah menolongku sebelumnya nanti dia kira aku sombong'pikir Hana merasa tidak enak.

Setelah itu Heidolon muncul dan memberikan selamat bagi mereka yang lolos namun Hana menatap Heidolon dengan sangat buruk karena Hana berpikir bahwa kematian calon player adalah tanggung jawab Heidolon.

Dan Hana sangat kaget setelah melihat papan peringkat yang ada karena namanya tercantum dalam papan peringkat tersebut. Yang lebih kaget adalah seseorang bernama Nico yang ternyata menjadi peringkat 1 pada papan peringkat dengan poin yang sangat banyak."Nico?, Siapa dia?"Tanya Hana kepada dirinya sendiri.

Saat mereka hendak dikirim kembali Hana melihat 'simesum' yang tidak dipindahkan karena ciri-ciri orang yang kana diteleportasi adalah tubuhnya dikelilingi oleh cahaya."Jangan-jangan dia Ni---"Ucap Hana sebelum menyelesaikan ucapannya Hana sudah tersadar ditempat awal sebelum ia masuk kedalam Tower of Trials.

Kembali….

Setelah cerita panjang akhirnya Hana bertanya "kamu adalah Nico kan?"Tanya Hana dengan wajah imutnya.

'sial sejak kapan dia sangat imut'ucap Nico dalam hati karena dipikirannya Hana adalah seorang wanita iblis yang memegang pedang berisi ribuan nyawa.

"Kalau iya kenapa dan kalau tidak kenapa?"Tanya balik Nico.

"Hehehe aku hanya penasaran saja"Hana kemudian berdiri dan muncul perasaan kecewa dan tidak enak karena merasa bahwa pertanyaannya seakan-akan  menyinggung perasaannya.

"ngomong-ngomong aku berterima kasih karena kamu telah menyelamatkan ku saat itu"Hana kemudian memberikan senyuman hangat kearah Nico sebelum dirinya pergi.

'menyelamatkannya kapan?..'bingung Nico.

Saat Nico melihat punggung Hana tiba-tiba dirinya teringat saat berada pada lantai terakhir dan system memberikannya pesan bahwa tidak ada yang menunggu mu disini. Setelah memikirkan hal itu hati Nico terasa seperti dihantam ombak yang sangat keras hingga hati Nico terguncang.

"Ya kau benar aku adalah Nico"Ucap Nico dengan suara yang agak keras karena Hana berjalan sudah agak jauh. Setelah mendengar hal itu Hana membalikan badannya dan tersenyum "Kalau begitu salam kenal aku Hana"Ucap Hana dari kejauhan dengan tersenyum dan kemudian berbalik pergi.

Setelah melihat Hana pergi Nico pun tersenyum kecil dan memandang langit yang berwarna jingga. "Apa selama ini aku sudah melakukan semuanya dengan benar?"Tanya Nico didalam hatinya.