Download Chereads APP
Chereads App StoreGoogle Play
Chereads

Petualangan Ke Dunia Baru

🇮🇩Gustav_Renbach88
--
chs / week
--
NOT RATINGS
25.5k
Views
Synopsis
kisah petualangan seorang mantan perwira tentara kerajaan negeri harmonia.pergi ke dunia baru untuk mendirikan ide baru dan kehidupan baru. setelah berlayar selama berbulan-bulan . Gustav sampai di negeri bernama Pallawaburi. di negeri ini, Gustav mencoba membuktikan dirinya kepa Raja Pallawaburi dan orang-orang penting di negeri itu agar dapat mewujudkan cita-cita dan keinginannya. namun untuk mewujudkan keinginannya. tidaklah mudah, karena Gustav harus bekerja keras dan cerdas menghadapi tantangan berupa peperangan, intrik politik, korupsi, kejahatan, angkara murka dan nafsu. Gustav harus mampu menghimpun sekutu yang dapat dia andalkan dan mengeliminasi musuh-musuhnya yang menghalangi keinginannya.
VIEW MORE

Chapter 1 - Part I : Keberangkatan

Pelabuhan Port East,Kekaisaran Grob Harmonia 1 Mei 1690 A.U.A.D (Alternative Universe Anno Domini).

Suasana pelabuhan pagi itu agak sepi. Matahari pagi memancarkan sinarnya dengan hangat, burung-burung camar beterbangan diatas pelabuhan, sementara kapal-kapal dagang berderet di dermaga-dermaga pelabuhan. 

"Gustav.apa kau sungguh-sunguh ingin pergi kesana?". sahut seorang pria berusia 28 tahun dengan badan agak membungkuk, rambut coklat agak tebal dengan sisiran ke samping kanan. ia bernama Karl Wilbur.

Entah sudah berapa puluh kali Karl menanyakan ini.sebagai teman karib yang Gustav kenal sejak masih sama-sama di akademi militer dan berdinas di kemiliteran, Karl adalah satu-satunya teman dan orang yang dapat Gustav percayai dan bisa dia ajak bicara.sama-sama berlatar belakang dari keluarga menengah kebawah. mereka berdua bersyukur dapat berdinas didalam tentara kerajaan karena biasanya yang dapat berdinas adalah keluarga dari kelas menengah keatas.

keduanya sempat berpisah untuk beberapa waktu. ketika Gustav ditugaskan untuk pergi berperang dalam suatu ekspedisi melawan kerajaan Florian yang bertetangga dengan Harmonia, Gustav ditugaskan untuk memimpin satu Kompi pasukan elite kerajaan sementara Karl ditugaskan sebagai komandan kompi pasukan cadangan. selama 5 tahun peperangan antara Harmonia dan Florian yang dimenangkan oleh Harmonia dengan aneksasi atas Florian. Gustav bertugas sangat baik, dia bersama kompinya memimpin aksi berani dengan menyerbu masuk ke ibukota florian dan masuk kedalam kompleks istana raja florian. atas aksi beraninya ini Gustav mendapat medali kehormatan dan pangkatnya naik menjadi Mayor, di Florian juga  Gustav bertemu dengan seorang ahli geografi kerajaan florian yang mana dari situlah Gustav berhasrat untuk pergi dan memulai petualangannya.Gustav memilih pensiun dini,membeli sebuah kapal dagang dan menyewa awaknya hasil dari tabungannya selama 30 tahun berdinas di dinas militer.

Gustav menghela nafas lalu berkata kepada karl "untuk terakhir kalinya Ya.dan tidak ada keraguan samasekali". "perjalanan ini berisiko...sangat berisiko,bukannya pesimis ya.perjalanan ini sama saja dengan tiket satu arah...kau tahu maksudku kan". Gustav tertawa sedikit "Kawan.lebih baik pergi ke satu tempat yang mana hanya itulah satu-satunya jalan yang kita punya daripada tidak tahu harus kemana samasekali". Karl dan Gustav berjalan menuju kapal Gustav yang dilabuhkan.menurut surat manifes letaknya disekitar dermaga ini.nama kapalnya ialah pioneer,nama yang bagus.

Gustav Diederik. seorang laki-laki berusia 31 tahun dengan wajah persegi, rambut pirang jagung yang disisr ke kanan, matanya berwarna biru dan sorot matanya tajam, bangun tubuhnya besar karena massa otot sebagai akibat latihan-latihan sebagai perwira pasukan komando. sambil mencari kapal milik Gustav, Gustav memberi sedikit semangat untuk Karl "pikirkan kesempatan dan kejayaan yang akan menanti kita kalau ternyata tanah baru itu benar-benar ada,sangat bagus bukan?.kita bisa menjadi penguasa atas tanah itu...dan ada banyak keuntungan lainnya yang menanti"

Karl menoleh ke Gustav "ah ya. kamu masih belum menceritakan tentang si ahli geografi itu....katanya dia adalah kartographer kerajaan Florian dan dari situlah kamu berhasrat untuk perjalanan ini". sebelum Gustav dapat membalas pertanyaan Karl. Gustav menemukan kapal miliknya, namanya Pioneer dengan panjang sekitar 30 meter dan lebar sekitar 10 meter dengan tinggi sekitar 5 meter, lengkap dengan 60 awak yang Gustav kontrak selama 1 tahun "ah itu dia kapal kita....nanti aku ceritakan soal si ahli geografi itu begitu berada di kapal" sambil menunjuk ke Pioneer, "ya sudahlah kalau begitu aku bisa menunggu, wah nama kapalnya pioneer...nama yang bagus dan tampaknya kapal ini terlihat kuat" tutur Karl dengan rasa kagum.

keduanya menaiki kapal itu. diatas dek si nahkoda memberi salamnya kepada sang kapten yaitu Gustav, karena Gustav yang membeli kapal ini dan menyewa awak kapal ini maka otomatis Gustav berlaku sebagai kapten kapal ini, "kapten selamat datang...kami telah menunggu anda dan kapal ini siap berlayar menunggu perintah anda" ucap Moody sang nahkoda utama. "trims Moody. mulai persiapannya kita berangkat sekarang juga...namun sebelum itu ada baiknya kita berdoa dahulu agar mendapat perlindungan dari tuhan yang mahakuasa, kumpulkan par kru dan panggil pendeta kapal" perintah Gustav. seluruh kru kapal berkumpul diatas geladak kapal, pendeta kapal yaitu pendeta Tyler memimpin doa, suasana berlangsung hening namun khidmat,disertai angin pantai yang sepoi dan sinar matahari pagiyang lembut dan hangat. Gustav beranggapan bahwa ini adalah suatu pertanda baik bahwa perjalanan ini diberkahi oleh yang maha kuasa.

doa selesai. dan Moody selaku nahkoda memberi perintah kepada awak kapal ".semuanya pasangkan layar kita berangkat". para awak lainnya segera melakukan tugas mereka masing-masing. Layar pun terkembang dengan dua tiangnya yang kokoh. perlahan pioneer perlahan melaju dan meninggalkan port east, "oh ya dimana ruanganku?" tanya Karl, "ruanganmu ada di lantai 2 dibawah sana, oh ya nanti kita bicarakan kembali mengenai perjalanan kita ini" ucap Gustav. Karl hany mengangguk saja lalu pamit hendak menaruh barang-barangnya. Gustav berdiri di buritan memandang pelabuhan yang kelihatan mengecil dan makin mengecil. "selamat tinggal Harmonia" Gustav berbisik untuk dirinya sendiri.