"kami siap membantu anda...bahkan setelah mengalahkan musuh perang yang anda hadapi saat ini" Ujar Gustav
"Benarkah?"
"Ya....kami kesini juga membawa persenjataan, walaupun tak banyak. namun dengan senjata yang tak seberapa ini saya yakin kami mampu mengubah jalnnya perang" Gustav mencoba meyakinkan Raja Naravarman.
"lalu apa yang anda inginkan dari kami?" tanya Raja Naravarman
"Sederhana saja yang mulia. pertama saya meminta diberikan jabatan didalam kerajaan anda, kedua kami meminta pada anda agar kami diberi Tanah di tepi pantai, kami hendak membangun pos loji kami dan pemukiman kami" ujar Gustav menyampaikan tuntutan.
"itu saja>" tanya Raja Naravarman
"selain itu ketika kami sudah memulai aktivitas perdagangan kami. kami meminta dibebakan dari segala bentuk membayar pajak ataupun upeti, namun sebagai gantinya kami akan membantu negeri yang mulia dan rakyat yang mulia. bantuan ini dapat berupa perlindungan dari ancaman dari luar dan kegiatan sosial lainnya" timpal Gustav.
Raja Naravarman mencoba mencerna permintaan yang diajukan Gustav dan keuntungan yang ditawarkan Gustav kepadanya kepadanya. Perang dengan Butua sudah berlangsung selama bertahun-tahun, dan perang ini sudah menguras jiwa dan harta kerajaan Pallawaburi. jika perang berakhir terutama kemenangan dapat diraih oleh Pallawaburi. tentunya hal ini menguntungkan dihadapan seluruh rakyat didalam negeri. pikiran Raja Naravarman hanya tertuju pada berakhirnya perang dan hasil akhir dari kemenangan perang.
"apakah anda mampu merubah arah peperangan dan memberikan kemenangan kepada kami?"
"ya....tentu. anda dapat memegang ucapan saya ini"
Raja Naravarman mengganguk.
"3 hari lagi kembalilah menghadapku ke Istana. aku akan memberimu hal-hal penting terkait peperangan dengan Butua dan juga dirimu"
Gustav mengganguk
"baiklah yang mulia. saya tunggu 3 hari lagi"
Raja Naravarman mengambil gelasnya. lalu mengangkat gelasnya untuk bersulang dengan Gustav, ada senyum kehangatan di wajah Raja Naravarman. dan Gustav menagkapnya sebgai suatu pertanda bahwa Raja Naravarman menerima permintaannya dan mengandalkannya.
"untuk kerjasama antar dua dunia dan rekan baru yang datang dari dunia jauh disebrang sana"
Gustav turut mengangkat gelasnya, mengganguk dengan tersenyum. keduanya bersulang dan meminum isi gelas mereka sampai habis. pesta penyambutan terus dilanjutkan sampai larut malam, sebelum pamit Gustav memberikan cinderamata kepada Raja Naravarman sebagai bentuk ikatan persahabatan diantara kedua bangsa.