Chereads / Petualangan Ke Dunia Baru / Chapter 4 - Part IV : Raja Naravarman

Chapter 4 - Part IV : Raja Naravarman

Kastil Raja Pallawaburi-Ibukota Kerajaan Pallawaburi-Santinagar

Raja Naravarman tengah menghisap pipa tembakaunya,dari mulutnya ia mengepulkan asap berwarna putih kebiruan. menjadi seorang raja di negeri Pallawaburi adalah suatu kemewahan tersendiri baginya. disini Raja dianggap sebagai perwujudan dari otoritas dewa, walaupun disini budaya dan tradisi di setiap negara di benua Suvarna memanglah seperti itu. duduk di singgasana yang disepuh dari perak dan emas, disembah oleh rakyatmu sendiri dan setiap tahun menjelang musim panen para bangsawan dan saudagar menghadap didepan raja untuk memberikan upeti mereka berupa hasil tanaman, logam mulia atau hewan ternak sebagai bentuk kepatuhan dan bentuk penghormatan, tembkau yang ia hisap saat ini merupakan upeti dari salahsatu bangsawan yang ditempat kekuasannya tanaman ini tumbuh dengan subur. namun dengan segala kemewahan yang dia nikmati tentunya mendatangkan tuntutan yang tidak kalah besar juga. jika engkau dianggap sesuatu yang "Maha". tentunya orang-orang berharap agar kamu bertindak selayaknya seorang dewa yang menghadirkan perlindungan dan kemakmuran bagi hambanya yang setia menyembahmu dengan penuh rasa patuh dan taat. 

tahun ini, usianya sudah memasuki 64 tahun dan kekuasannya memasuki tahun ke 28. Trah Varman sudah memerintah negeri Pallawaburi sejak 300 tahun lalu. dan kini dirinya yang merupakan generasi ke-12 Trah Varman mengemban tugasnya memerintah negeri Pallawaburi. usianya yang sudah tua membuatnya berpikir mengenai masa depan trah-nya dan negerinya. Nara hanya memiliki dua orang anak yakni putra mahkota Ramavarman dan putri Sashivarman. hanya saja, Nara meragukan kemampuan putranya yang memiliki perilaku yang menyimpang dan tercela sebagai seorang anggota keluarga Trah penguasa. namun hukum suksesi Pallawaburi menyatakan Laki-laki mendapat prioritas menduduki takhta kecuali jika penguasa monarki sebelumnya tidak memiliki seorang putra.

namun ada hal yang lebih dikhawatirkan di benak raja Naravarman. belakangan ini Pallawaburi tengah menghadapi tekanan yang sulit akibat serbuan dari negara tetangga yaitu Kerajaan Butua.Kerajaan Butua ini merupakan rival dari negara Pallawaburi karena kecemburuan Butua terhadap kesuburan tanah Pallawaburi serta suatu insiden diplomatik yang menjadi pemantik perang antar dua Kerajaan ini. tahun lalu serangan Butua menewaskan ribuan penduduk disebelah timur dan merusak lahan pertanian yang dibutuhkan bagi persediaan pangan,akibat yang ditimbulkan sangatlah besar: rakyat mulai mempertanyakan kredibilitasnya sebagai seorang raja, jika hal ini tidak ditanggapi dengan serius siapa yang tahu akan muncul pemberontakan dari rakyat itu sendiri yang malah akan menambah berat permasalahanmu. dalam menanggapi serangan dari butua ini, raja Naravarman menunjukkan komitmennya dengan mengirim putranya sendiri Ramavarman beserta tentaranya ke daerah timur untuk mengamankan wilayah disana yang berbatasan langsung dengan Butua, disamping itu juga sebagai bentuk tanggungjawab Ramavarman atas perbuatan yang ia lakukan.

Butua harus dipukul atau lebih-lebih dikalahkan dengan telak. namun untuk mengalahkan Butua diperlukan kekuatan lebih dari sekedar tombak,busur dan pedang....Pallawaburi memerlukan kekuatan senjata baru dimana senjata ini dapat membunuh musuh dari jarak puluhan meter dan memberikan suatu Battlefield Advantage bagi pasukannya. disaat itulah raja Nara tiba-tiba teringat dengan perjumpaannya dengan bangsa asing dari benua nun jauh disana diarah barat 10 tahun yang lalu. bangsa asing itu sempat memperlihatkan perlatan-peralatan dari peradaban mereka.namun yang membuat raja adriel berdecak kagum adalah perkakas perang dari bangsa asing ini yaitu tongkat panjang kurang lebih satu meter yang dapat mengeluarkan api dan membunuh musuh dari jarak puluhan meter jauhnya serta  besi besar yang berbentuk seperti tabung yang apabila ditembakkkan mengeluarkan suara dentuman yang mengerikan dan mampu mengoyak tanah serta membuat orang yang berdiri di sekitar ledakannya akan hancur berkeping-keping. Nara merenung kapankah bangsa asing tersebut akan kembali...sebagai seorang raja dia memikirkan kelangsungan nasib bangsanya dan tentunya dinastinya  yaitu dinasti Varman yang mendirikan Kerajaan Pallawaburi 300 tahun yang lalu, andaikata dia harus menjalin kerjasama dengan bangsa asing dari barat itu demi keutuhan bangsa dan negaranya...tentu akan dia lakukan.

Pembawa kabar berjalan dengan terburu-buru dan menghadap raja Nara, setelah memberikan sembah hormatnya kepada sang raja ia menyampaikan kabar penting pada sang raja. "yang mulia raja maaf menggangu. tapi saya punya berita penting untuk anda. prajurit penjaga gerbang baru saja menyampaikan kabar bahwa orang asing yang pernah datang kesini 10 tahun yang lalu...mereka...mereka datang kembali" Ujar si pembawa pesan. terperanjat mendengar laporan dari si pembawa kabar, raja Naravarman terbatuk karena tidak sengaja menghirup asap tembakau kedalam kerongkongannya, sambil terbatuk raja Naravarman berkata "apa betul!?...apakah mereka...maksudku orang asing itu adalah orang yang sama yang datang 10 tahun yang lalu?". "saya tidak begitu yakin yang mulia, namun yang pasti orang asing ini adalah orang tang berbeda yang datang kesini 10 tahun yang lalu.walaupun saya yakin orang asing ini datang dari benua yang sama di barat yang jauh".

"orang yang berbeda?". pikir Nara... "apakah niat mereka juga berbeda dan datang demi maksud tertentu?". namun ada perasaan bahagia tersendiri bagi adriel yaitu kesempatan...yah kesempatan. sepertinya dewata di atas telah memberi mandatnya kepadanya untuk ia manfaatkan, sesuai juga dengan ramalan nenek moyang bahwa konon suatu saat nanti dikala bangsa Pallawa tengah menghadapi serbuan dari negara musuh,akan datang orang-orang dari barat dengan mengendarai kapal,dari kapal itulah orang-orang dari barat itu membawa peralatan-perlatan mereka dan dengannya menyelamatkan bangsa Pallawaburi dari kesulitan.namun ramalan ini juga menyisipkan isi yang tidak menyenangkan juga...

"paduka apa perintah anda?,kita harus apa?"ujar si pembawa pesan membuyarkan lamunan Nara . Nara memberi titahnya "bawa orang asing itu kemari.aku ingin menemui mereka...dlam perjalanan menuju kesini tolong perlakukan mereka dengan baik". Pembawa pesan mengganguk dan mohon pamit untuk menemui orang-orang asing itu. saat ini yang Naravarman perlukan adalah bagaimana caranya membuat orang-orang asing itu mau memberikan bantuannya bagi kerajaannya.