Pagi hari Cia membuka matanya. ia merasa ada sesuatu yang menindih perutnya. Ia pun merabanya dan menemukan tangan seorang laki - laki. Ia terkejut lalu mendongak ke atas dan mendapati wajah suaminya sedang tidur dengan damai.sebenarnya suaminya merupakan sosok pria tampan. Memiliki mata tajam elang, hidungnya mancung, bibirnya pun merekah tanda tak pernah terkontaminasi nikotin, rahang kokoh dan memiliki kumis tipis yang menambah terkesan macho.
"Sudah selesai mengamati wajah tampan suamimu ?" tanya gabriel tiba - tiba yang membuat tubuh Cia menegang bagaiman tidak dia tertangkap basah mengamati wajah suaminya. Ia tak menyangka kalau suaminya telah terbangun. Wajahnya memerah bak tomat busuk saking malunya. Ia segera keluar dari kungkungan Gabriel lalu duduk.
"Kenapa mas tidur disini?" Tanya Cia dengan malu.
"Coba ingat lagi ya? saat listrik padam kamu ngapain semalam?" Balas Gabriel bangun lalu keluar dari kamar Cia.
Cia pun berusaha mengingat kejadian tadi malam dan saat mengingatnya betapa malu dirinya.Ia sendiri yang membuat Gbariel tidur di kamarnya dan memeluknya duluan.dan sekarang malah menuduh suaminya.
"oh astaga betapa memalukan" gumam Cia
Cia pun segera turun dari tempat tidur lalu masuk kedalam kamar mandi setelah itu ia turun ke dapur lalu memasak sarapan pagi.
Gabriel menuruni tangga dan melihat punggung Cia yang sedang masak.Ia pun duduk di meja makan.
"Tolong buatkan aku kopi" tutur Gabriel tiba - tiba.membuat Cia yang fokus memasak terkejut.
"Oh baiklah mas "balas Cia
Tidak berapa lama kemudian Cia menyuguhkan kopi di atas meja makan di depan Gabriel beserta sarapan pagi mereka, berupa nasi goreng dan telur ceplok. Karena hanya itu yang tersedia di dalam kulkas.ia pun mengambilkan makanan untuk suaminya.
"Segini cukup mas ?" tanya Cia yang sudah menyajikan nasi di atas piring didepan Gabriel. Gabriel pun hanya mengauk.
"Aku akan bekerja, kamu jaga rumah yah ?"Ucap Gabriel yang selesai makan.
"Antar aku pulang ke rumah dulu mas. Besok aku kan harus udah masuk sekolah mas. Dan bukankah kita akan mengurus surat pernikahan kita hari ini" tutur Cia lembut
"aku sudah menyuruh seseorang untuk mengurusnya kita hanya perlu untuk tanda tangan, Nanti sore baru aku bisa mengantarmu pulang setelah dari perusahaan. Tidak apa - apa kan?" jawab Gabreil
"Tidak mau, aku pasti bosan di rumah sendirian mana besar lagi aku taku" tutur Cia dengan cemberut
"yah sudah kamu ikut aku ke perusahaan, ada meeting pagi ini" tutur Gabriel memberikan penawaran kepada Cia.
Setelah Cia berpikir sejenak ia pun setuju ikut ke perusahaan suaminya.
++++
mereka sudah sampai ke kantor milik Gabriel, dan turun bersama dari mobil sport hitam. Mereka memasuki gedung bertingkat tinggi itu, semua pandangan mengarah pada mereka berdua yang membuat Cia malu lalu menarik lengan Gabriel dan berjalan di sampingnya.
Mereka berdua pun melangkah kaki ke dalam lift, setelah sampai lantai tujuh, merekan pun segera melangkah keluar dan masuk kedalam ruangan yang tertulis CEO ROOM dipintu berwana hitam.
"jika di tanya sama orang ingat yah jawab kamu sepupuku.oke ?" tutur Gabriel
"Iyah mas Gabreil " jawab Cia tenang
"Aku ada meeting dulu di ruangan seblah, kalau kamu butuh sesuatu bilang saja kepada sekertaris ku di luar yang ada di depan." tutur Gabriel lagi.Cia pun hanya mengauk
Setelah Gabriel keluar dari ruangannya,Cia pun mendudukan dirinya di sofa, ia pun merasa bosan Ialu mencari tayangan video yang menurutnya bagus untuk di tonton ia pun fokus pada layar kotak di genggamannya.
++++
Setelah meeting Gabriel selesai ternyata sudah siang ia pun memasuki rungannya dan bisa ia lihat Cia tengah terfokus kepada ponsel yang ada di tangannya. ia lalu menghampiri Cis untuk makan siang di luar.
"Cia kita makan siang dulu yuk "tutur Gbariel tenang
"Ayok mas aku sudah sangat lapar "jawab Cia semangat empat lima, yah karna dia memang sudah sangat lapar.
setelah itu mereka keluar dari ruangan, saat sampai di lobi mereka masuk masuk ke dalam mobil menuju kafe terdekat dari kantor.
suasana kafe yang tampak sangat ramai, disana dekat jendela kaca itu Gabriel dan Valencia duduk, mereka memanggil waters untuk memesan makanan. Gbariel pun hanya duduk membiarkan Cia yang memesan makanan mereka. setela selesai memilih Cia pun memberikan buku itu kepada pelayan kembali sambil menunggu pesanan mereka.
tidak lama kemudian pesanan Cia dan Gabriel pun datang lalu mereka makan dengan nyaman. Setelah itu mereka kembali lagi ke kantor karena pekerjaan Gabriel masih banyak. meskipun Gabriel pemiliknya tapi dia tidak boleh bolos sesuka hati.
setelah sampai di ruangan Gabriel kembali kemejanya untuk bekerja dokumen yang masih belum selesai ia kerjakan, sedangkan Cia ia duduk dengan tenang di sofa tapi karena ngantuk ia pun tertidur,Gabriel hanya memandangnya lalu membiarkan dia tidur.
Sore hari cia bangun dan sadar kalau ia ternyata masih di kantor suami nya. ia pun melihat sekeliling ia bisa melihat suaminya masih kerja di depan leptopnya. ia lalu mengumpulkan nyawanya sebelum bertanya pada suaminya itu kapan mereka pulang.
"masih lama mas ?" tanya Cia dalam muka bantal karena baru bangun
"sudah selesai tapi kita hari ini jenguk ayah dulu" jawab gabriel berdiri dan berjalan ke Cia
"yah sudah ayok " jawab Cia
mereka pun berangkat ke rumah sakit untuk menjenguk pak Bayu, sesampainya di ruangan Cia dan Gabriel mencim punggung tangan Pak bayu dan bu Ainin bergantian.
"Bagaimana keadaan ayah ?" tutur Gbariel yang sudah duduk di samping tidur pak Bayu
"masih sama El, setelah ayah meninggal kamu jangan pernah ninggalin istrimu yha pokoknya ga boleh kamu cerain dia" tutur pak Bayu serius.
"Ayah jangan berpikiran seperti itu, aku akan mengantar Cia dulu pulang" tutur Gabreil berpamitan.
"baikalah, tapi apa kamu sudah mengurus surat nikah kalian ?" tanya pak Bayu.
"Sudah yah aku sudah menyuruh seorang, ayah jangan terlalu banyak pikiran. Itirahat lah aku dengan Cia pulang dulu." tutur Gabriel lagi. Pak Bayu pun merasa lega dan bahagia
Sedangkan Gabriel dan Cia pulang ke rumah terlebih dahulu untuk mandi karna badan Gabriel merasa sudah sangat lengket dan gerah karena bekerja seharian. setelah mereka sampai di rumah meereka berdua pun naik ke lantai dua dan masuk ke kamar mereka masing-masing untuk ganti baju.sebelum berangkat ke rumah orang tua Cia yang cukup jauh bisa memakan waktu berjam - jam. karena rumah Cia meman waktu cukup lama karna dia diluar kota sedangkan rumah Gabriel ada di kota.