"Sial." Gadis cantik itu daritadi mengumpat. Mengapa harus sekarang pikirnya, kehidupannya yang tenang harus terganggu ketika satu persatu orang di masa lalu kembali ke hidupnya.
Gadis cantik itu bernama Anna. Nama yang simple dengan paras yang sangat cantik di usianya yang sudah menginjak 28 tahun.
"Ngga bisakah mereka buat gue tenang." Dengan rasa frustasi gadis itu tetap mengomel sambil memakan cheese cake di piringnya. "Ah untung aja ini surga, cheesecake adalah surga." Selama beberapa menit ia mengomel akhirnya diam berkat sesuap cheese cake.
"Ini surga banget Lau! Gila lo keren banget bisa buat ini. Lumer dimulut, kejunya wangi, manisnya pas banget, creamnya, semuanya, ngga ada lawan deh." Sekarang Anna malah berbicara banyak tentang kue tapi setidaknya itu membuat gadis dihadapannya tersenyum tenang.
"Anna, lo harus tenang ngadepin sesuatu biar lo bisa dapet jalan keluarnya." Kata wanita dihadapannya, Laura, yang merupakan sahabat karib Anna.
"Ngga bisa Lau, gue gak bisa, coba lo bayangin di posisi gue yang tadinya tenang terus mereka dateng lagi, gue muak banget Lau." Balas Anna masih sambil memakan cheese cakenya.
"Seenganya lo harus pilih satu na, jangan sia siain perjuangan mereka."
Anna mendelik. "Apa? Milih 1? Ngga, gue gamau dan ga akan mau. Yang satu psikopat sinting, yang satu kaya hama, yang satu bossy banget cuma main kekuasaan, kaya- idih gila kali gue milih satu diantara mereka."
"Lagian Lau lo tau kan apa yang mereka lakuin dulu ke gue." Tambah Anna sambil menaruh garpu dipiringnya, ia menatap kosong cheesecakenya.
Gue malah lebih mau buat mereka hancur ketimbang harus milih satu diantara mereka |-Anna