Entah kenapa yang biasanya setiap malam Angel mudah untuk tertidur setelah lelah seharian beraktivitas di lokasi syuting, tapi malam ini berbeda dari malam-malam sebelumnya. Sedari tadi Angel hanya berbaring saja, namun matanya sangat sulit untuk terpejam padahal lampu tidur juga sudah dimatikan seperti biasanya, agar memudahkannya untuk terlelap namun sepertinya semuanya hanya sia-sia saja.
Merubah posisinya menjadi duduk kemudian berpikir apa yang harus dilakukannya agar bisa tidur, sedangkan esok pagi dirinya ada meeting dengan salah satu pemilik dari perusahaan suatu produk yang akan menjadikannya bintang utamanya. Terlepas dari gosip yang menjeratnya beberapa hari belakangan ini, rezeki seperti datang dan pergi ada yang beberapa memutuskan kontrak kerjasama, ada pula yang memanfaatkan berita tersebut untuk bekerjasama dengannya.
"Apa aku ke kamar Alden aja, ya? Kira-kira dia udah tidur atau belum?" gumam Angel beranjak dari ranjang kemudian mengambil bantal favoritnya, untuk ikut bersamanya menghampiri Alden. Beruntung karena ia menyuruh Alden untuk tidur di kamar yang tidak jauh dari kamarnya, jadi memudahkannya kalau butuh apa-apa.
CEKLEKK!!
"Eh aku pikir pintunya dikunci? Ternyata tidak?" gumam Angel kemudian memasuki kamarnya Aden, di mana lampunya juga semuanya sudah dimatikan.
Karena Angel sudah hafal betul di mana letak ranjangnya, jadi ia tidak perlu repot-repot menyalakan lampu untuk menerangi langkah kakinya.
DUGHH!!
"Aduh, siapa sih yang naruh sofa di sini?" gerutu Angel.
Setelah mendapati ranjang ada di hadapannya, Angel tanpa ragu naik ke ranjang dan berbaring di sampingnya Alden. Karena ia tidak bisa melihat bagaimana posisi tidurnya Alden sekarang, Angel memutuskan untuk menyalakan lampu tidur di sampingnya.
"Wahh kenapa dia tidur tidak pakai baju?" heran Angel namun sedetik kemudian tiba-tiba nafsunya bangkit dengan sendirinya, melihat laki-laki tampan di sampingnya tidur dalam keadaan telanjang di bagian atasnya, sedangkan bagian bawahnya masih tertutup dengan selimut entah Alden memakai celana atau tidak.
Angel begitu lemah melihat ABS miliknya Alden yang sangat disukainya, tanpa basa-basi ia merangkak ke atas badan lelakinya dan mengelus-ngelus bagian dada sampai ke perut kotak-kotak, tanpa Angel sadari perlakuannya membuat laki-laki yang berada di bawahnya mengerjakan matanya.
"Eugghh, apa yang sedang kamu lakukan?" tanya Alden dengan suara seraknya, khas orang bangun tidur dan mendengarnya membuat Angel semakin bernafsu.
"Kenapa kamu tidur tidak memakai baju? Apa kamu sengaja menggodaku? Kamu kan tahu kalau kamar kita bersebelahan?" tanya Angel sembari mengecupi di sekitar lehernya Alden, membuat badan dari laki-laki yang sedang dinikmati oleh Angel menegang.
"Aku dari tadi gerah makanya aku enggak pakai baju, kamu sendiri kenapa ada di sini dan kenapa jam segini belum tidur?" heran Alden membuat Angel mendongakkan kepalanya.
"Entahlah aku tidak bisa tidur, mungkin kita bisa melakukannya sebentar supaya aku bisa tidur dengan pulas nantinya," pinta Angel kemudian dengan agresif langsung menyebar bibir tipis miliknya Alden, laki-laki yang diperlakukan seperti itu sempat terkejut namun dengan cepat bisa mengimbanginya.
Ke duanya kini saling membalas ciuman, gerah yang dari tadi dirasakan oleh Alden kini dirasakan pula oleh Angel. Mereka masih berciuman selama beberapa detik, dengan posisi Angel masih berada di atas badannya Alden lengkap dengan piyama yang masih dikenakannya.
"Kenapa kamu begitu seksi malam ini?" puji Angel sembari melepaskan sendiri piyama yang masih melekat di badannya, hingga kini mereka berdua sama-sama telanjang di bagian atas. Angel sendiri tidak pernah mengenakan dalaman ketika hendak tidur, hingga membuat Alden bisa langsung melihat buah dada yang bergantungan bebas di hadapannya.
Melihatnya membuat nafsunya Alden ikut bangkit, mereka pun kembali berciuman dan Alden merubah posisinya menjadi duduk membuat Angel kini duduk di pangkuannya. Alden kembali meneruskan ciumannya kini beralih pada leher jenjang miliknya Angel, naik turun menjilatinya bahkan menggigitnya hingga meninggalkan beberapa bekas di sana.
"Jangan meninggalkan bekas besok aku ada meeting," tegur Angel namun tak dihiraukan sama sekali oleh laki-laki yang sedang menikmati tubuhnya.
Tangannya Alden dengan berani meremas-remas buah dada milik wanitanya, memberikan pijatan-pijatan lembut hingga membuat Angel merasa melayang.
"Masukkan sayanghhh....ouuhh," pinta Angel membuat Alden perlahan-lahan merubah posisi hingga kini wanitanya yang ada di bawahnya. Sedangkan bibirnya Alden masih sibuk mengemuti ujung dari buah dada miliknya Angel yang audah sangat menegang.
"Ahhhh...jangan digigithhh," tegur Angel yang merasakan ngilu, saat lelakinya dengan iseng menggigit bagian ujung buah dadanya.
Alden menurunkan ciumannya hingga tepat di perut rata milik wanitanya, perut yang begitu ramping dan seksi. Bagian atas yang lumayan besar, sedangkan bagian bawah memiliki bentuk perut yang diidamkan oleh banyak kaum perempuan di luar sana, serta butt yang terlihat berisi.
Alden juga menurunkan celana piyama yang masih dikenakan oleh wanitanya, tak lupa ia juga menurunkan celananya sendiri hingga kini mereka berdua sama-sama naked. Angel langsung melebarkan ke dua pahanya, hingga membuat Alden leluasa bermain-main di bagian sensitif yang pernah dimasukinya.
"Sshhh...sayanghhhh...ouuhhhh..yeahhh." Tangan Angel menekan kepala lelakinya untuk lebih dalam bermain-main di sana, lidahnya Alden begitu aktif menjilati daging kecil yang ada di antara daging besar nan kenyal tersebut.
Setelah puas bermain-main di bawah Alden menatap mata wanitanya yang sudah sayu, diusapnya lembut dahinya Angel karena banyak keringat di sana.
"Cepat masuki sayanghhh...aku sudah tidak tahanhhh," pinta Angel membuat Alden tersenyum.
Tangannya Angel kembali menangkup wajah lelakinya dan kembali menciumnya, saat mereka masih berciuman tanpa Angel sadari diam-diam Alden memasukkan pemiliknya ke dalam lubang surgawi yang pernah dirasakannya.
"Aakkhhhh."
Dengan perlahan Alden menggerakkan maju mundur miliknya, hingga suara desahan menggema di ruangan tersebut. Keduanya saling bersahutan menyebutkan nama masing-masing di sela-sela desahannya.
"Angelhhjj...ouuhhh..milimuhh..sempithh."
"Ternyata kamu liar juga sayanghhh...sshh...aahhhm..ahhhh...fasterhhh."
Tembakan demi tembakan dilancarkan oleh Alden, dan setiap cairan yang keluar tidak diperbolehkan oleh Angel untuknya melepaskannya, sehingga cairan tersebut keluar begitu deras di dalam rahimnya Angel, karena rasanya begitu hangat dan Angel begitu menyukainya setiap kali melakukannya dengan Alden.
Mereka tidak bisa bermain hingga beberapa ronde seperti sebelumnya, karena Angel esok harus datang pagi-pagi sekali ke lokasi untuk meeting. Merasa sangat lelah Angel ambruk di atas badannya Alden, dengan posisi penyatuan mereka belum dilepas sama sekali.
"Terima kasih untuk malam ini," ucap Alden sembari memeluk erat wanita yang masih berada di atas badannya.
"Aku yang harusnya berterima kasih karena kamu selalu memuaskan aku." Angel seperti tak mampu lagi membuka matanya saking lelah dan mengantuknya.
"Kamu adalah wanita yang pertama yang merebut keperjakaanku," ucap Alden membuat Angel yang mendengarnya merasa bangga.
"Sepertinya kita harus sering-sering melakukannya?"
JANGAN LUPA TAMBAHKAN KE RAK DAN TINGGALKAN REVIEW JUGA GAESSS, TERIMAKASIH.