Chereads / Hey Alden / Chapter 19 - Puaskan Aku!!!

Chapter 19 - Puaskan Aku!!!

Setelah selesai masa hukuman dan karena dua-duanya juga sudah sama-sama tidak dapat menahan nafsu lagi, akhirnya Angel memperbolehkan untuk Alden menaiki ranjang bersamanya. Bahkan lelakinya langsung mendidihnya dan menciumnya dengan agresif.

"Mmpphhhhh."

Alden sudah mulai lihai mengobrak-abrik mulutnya Angel, bahkan sampai membuat wanita itu melayang padahal mereka baru berciuman saja. Sembari berciuman dan melumat satu sama lain, tangannya Angel mulai menggerayangi benda pusaka di bawah sana, mengurutnya secara perlahan membuat siempunya mengerang kenikmatan.

"Uuhhggg," desah Alden merasakan betapa lembutnya perlakuan tangannya Angel kepada miliknya.

Bibirnya Alden mulai menggerayangi leher jenjang wanita yang ada di bawahnya, menciumi setiap lekukan hingga membuat Angel mendungakan kepalanya agar lelakinya lebih leluasa memberikan servis kepadanya.

Angel secara tidak terduga mendorong lelakinya hingga kini posisi mereka bergantian, Alden telentang berada di bawahnya Angel dan wanita yang sudah tidak mengenakan kain apapun di tubuhnya tersebut, langsung memposisikan wajahnya di hadapan Junior milik lelakinya kemudian melahapnya bak memakan ice cream favoritnya.

"Ouuhhhh... yeahhh." Alden bahkan sampai dibuat merem melek ketika juniornya berada di dalam mulut hangatnya Angel, sedangkan bola-bolanya juga tak lupa dimainkan hingga tak ada satupun yang menganggur.

Setelah puas mengulumnya Angel melepaskannya dan kembali lagi menyambar bibir lelakinya, Alden juga membalasnya tidak kalah agresif. Merubah posisinya menjadi duduk, membuat Angel kini berada di pangkuan Alden dengan posisi mengangkangi. Mereka seperti enggan melepaskan bibir yang masih terpaut, namun ke dua tangannya Alden sudah bergerak aktif meremas-remas aset kembar berharga miliknya Angel.

"Euuuhhhgggg....jangan dicubithhh," racau Angel yang merasakan ngilu saat Alden dengan iseng menggigit bagian ujung dari buah dadanya.

Alden dapat merasakan wanitanya saat ini sudah benar-benar basah dan becek di bawah sana, beda pusakanya juga sepertinya sudah tidak sabar untuk memasuki rumahnya kembali. Alden kembali merebahkan tubuhnya dan Angel yang mengerti, langsung memasukkan benda ke pusaka tersebut secara perlahan ke dalam lubangnya.

"Akkhhhhh...shitthh.. kenapa semakin hari punya kamu semakin besar saja?" protes Angel karena merasa miliknya seperti tidak muat dimasuki benda tumpul tersebut.

Merasa pergerakan wanitanya sungguh lambat, membuat Alden yang tidak sabaran langsung menghentakkannya dari bawah hingga membuat Angel memekik terkejut.

"Yakkk ... pelan-pelan donghhhh....ahhh..ouuhh...ahhh.. yeahhhh."

Angel yang semula protes berubah menjadi desahan kenikmatan saat Alden ikut menggerakkan pinggulnya menusuk-nusuknya dari bawah. Melihat Angel mengejar kenikmatan naik turun, dengan tubuh seksinya dan rambutnya yang terurai begitu cantik, membuat laki-laki mana saja pasti akan jatuh hati kepadanya.

"Ahhhh....akuhhh....mau..keluar sayanghhhh," racau Angel sembari mempercepat tempo naik turun di atas badan lelakinya.

Pelepasan pertama membuat Angel begitu lelah, setelah perjuangannya memimpin permainan pada ronde pertama. Alden menyuruh agar Angel merubah posisinya menjadi terlentang, namun tak membuat penyatuan mereka lepas begitu saja.

"Kamu tiduran aja, sekarang gantian aku yang muasin kamu," ujar Alden eh sembari melebarkan kedua pahanya Angel, kemudian ia kembali menghentakkan miliknya di bawah sana.

"Ahhhh.... yeahhhh...sayanghhhhh...nikamathhh....ouchhhh," racau Angel yang merasakan kenikmatan tiada duanya. Yang di bawah sana masih aktif bergerak, sedangkan Alden tidak akan membiarkan buah dada milik wanitanya bergelantungan bebas tanpa dimanjakan. Kembali Alden mengulum buah dada dihadapannya dan menikmatinya selayaknya bayi yang yang suka minum susu.

Seperti biasanya Alden tidak diperbolehkan untuk melepaskan miliknya saat hendak pelepasan, akhirnya mau tidak mau ia menyemburkan cairan miliknya di dalam rahimnya Angel.

Menetralkan detak jantung dan mengambil oksigen sebanyak-banyaknya setelah lelah pelepasan, Alden yang hendak mencabut miliknya namun ditahan oleh Angel dan memintanya untuk tetap berada di sana.

"Kenapa? Kamu sudah terlihat lelah, jadi lebih baik ayo sekarang kita istirahat," ajak Alden namun wanitanya malah menggelengkan kepalanya.

"Aku masih belum puas, aku mau lagi," ucapnya yang sudah berhasil mengembalikan tenaganya.

DRRTTT DRRTT DRRTT!!

"Ah shit! Siapa yang menggangguku malam-malam, begini?" gerutu Angel kemudian merubah posisinya menjadi duduk sembari mengangkat teleponnya.

Alden menyuruh agar Angel berdiri menungging membelakanginya, karena ia akan memasukkannya dari belakang. Tangannya Angel yang satu pegangan sama kepala ranjang, sedangkan yang satunya lagi memegang ponsel.

"Laras"

Is calling....

"Halo? Kenapahhh?"

"Halo? Angel kamu lagi ada di mana sekarang? Kamu ada di rumah, kan?"

"Yeahhh, kenapa?"

"Aku lagi di depan pintu, bisa bukain pintu buat aku enggak?"

"Ha? Mau ngapain kamu malam-malam ke sini? Aku cepk mau tidur, kamu pulang lagi saja."

"Ishh ada yang ingin aku sampaikan dan ini penting banget."

"Huh, kenapa tidak lewat telepon? Aku sedang tidak bisa keluar."

"Memangnya kenapa?"

"Yeahhh, kamu tahu kan apa yang sedang aku lakukan malam-malam, begini?"

"Oh astaga rupanya kedatanganku mengganggu aktivitas kalian, ya sudahlah tapi besok pagi-pagi sekali kamu sudah harus bersiap, karena kita pergi ke lokasi syuting lebih awal dari jam biasanya. Oya sebelum pergi aku akan datang lagi ke rumah kamu untuk menyampaikan sesuatu yang penting."

"Yeahh, besok pagi aku akan bersiap. Pulanglah."

Angel langsung mematikan sambungan teleponnya, karena sudah tidak kuat lagi menahan desahanya saat berbicara ditelepon dengan asistennya. Bagaimana mungkin ia kuat menahan desahanya saat lelakinya menusuknya dari belakang dengan cukup kuat, hingga membuat tubuhnya terdorong-dorong ke depan.

"Ouuhhhh....enak.. sekalihhh," racau Alden ketika merasakan milik wanitanya sudah mulai berkedut dan semakin membuat miliknya terjepit di bawah sana.

Alden mempercepat gerakan pinggulnya saat dirinya merasakan hendak pelepasan kembali, lagi-lagi ia menyemburkan miliknya ke dalam rahimnya Angel dan si empunya tidak keberatan sama sekali bahkan cenderung sangat menikmatinya.

"Apa kamu lelah?" tanya Alden yang diangguki oleh wanitanya.

Alden membawa wanitanya untuk berbaring di sampingnya, tak lupa ia menarik selimut untuk menutupi tubuh polos mereka berdua. Lagi-lagi mereka menghabiskan malam bersama dengan aktivitas panas, Alden seperti tak puas memainkan aset kembar miliknya Angel. Padahal si empunya sudah memejamkan matanya saking lelah dan terkuras tenaganya, akan tetapi tangannya Alden tetap bergerak aktif memanjakan buah dadanya Angel.

"Apa aku bisa menikmatinya setiap saat? Sepertinya aku mulai ketagihan memainkan dada kamu," pinta Alden membuat Angel tersenyum.

"Kamu bisa memainkan sepuasnya, begitu pula dengan aku yang bisa sesuka hati memainkan punya kamu. Kita itu seperti simbiosis mutualisme menjadi jangan ragu untuk melakukannya, asalkan kamu melakukannya cuma sama aku. Kalau kamu berani melakukannya dengan wanita lain dan sampai aku melihatnya, kamu akan rasakan sendiri akibat dari perbuatan kamu di belakangku. Kalau kamu menginginkannya kamu bisa bilang langsung sama aku, jadi jangan pernah melampiaskannya kepada wanita manapun di luar sana. Ingat baik-baik pesanku ini," jelas Angel yang diangguki oleh Alden.

"Serius aku boleh memintanya sesuka hatiku?"

JANGAN LUPA TAMBAHKAN KE RAK DAN TINGGALKAN REVIEW JUGA GAESSS, TERIMAKASIH.