Chereads / Hamil / Chapter 3 - Penghinaan

Chapter 3 - Penghinaan

Setelah beberapa ronde pertempuran cinta tanpa perlawanan tersebut

Alex pun turun dari atas tubuh yuni, dan duduk di sebelah gadis itu lalu merapikan kembali pakaian yuni.

Ceo itu Menatap wajah yuni dengan rasa bersalah karena telah merengut kesuciannya, Namun nasi sudah menjadi bubur.

* * *

Pagi itu yuni terbagun ketika alex masuk kekamarnya membawa sepiring nasi goreng.

Yuni merasakan pegal-pegal di sekujur tubuhnya.

setelah sarapan, Alex pun memberikan beberapa obat untuk yuni minum, setelah minum obat yuni merasa tubuhnya sudah mulai baikan, Hanya saja ia merasakan ada yang berbeda pada dirinya namun entah apa itu.

saat ia menyibakan selimutnya dan inggin bagun, yuni merasakn ada sesuatu yang mengalir pada bagian bawah tubuhnya.

"hikksss hiksss hikss apa yang terjadi padaku" Tangis yuni sambil melihat kearah Alex

Alex hanya terdiam menatap kearah gadis itu,

Gadis itu semakin syok ketika melihat beberapa bercak merah di spreynya yang sudah mengering.

hikksss hiksss hikss

Apakah??? apa yang kau lakukan padaku"

Tangis yuni histeris tubuhnya terguncang hebat, Tidak terima dengan semua yang dia alami saat itu.

ia sudah bisa menebak jika kegadisannya sudah di rengut oleh laki-laki di hadapannya.

"apa yang telah kau lakukan padaku,? lelaki bejat, bisa-bisanya kamu berbuat ini kepadaku" hikss hiksss tanya yuni dengan rasa kecewa dan air mata yang terumengalir

"Maafkan aku yun, aku khilaf.

Tanpa sada kau memelukku jadi aku"

"huaaaa hikss hiksss" tangis yuni semakin histeris memutuskan pembicaraan alex

"Aku tidak terima pelecehan ini, aku mau kamu bertangung jawab atas perbuatan bejatmu kepadaku" seru yuni dan menuding Lelaki itu dengan penuh kebencian

Alex sontak kaget mendengar permintaan yuni, dan menatap tajam mata yuni.

"apa,? Tangung jawab, apa maksudmu" Ucap alex

"Aku mau kamu bertangung jawab, karena kamu telah merengut kesucianku" hikss hiksss tangis yuni

"Apa kamu sudah tidak waras, jangan mimpi kamu,!!! Apa kamu sengaja pura-pura tidak sadar saat aku melakukannya dan membuat aku tak bisa menahannya" Alek semakin emosi mendengar permintaan yuni yang menurutnya mengada-ngada.

yuni membelalakkan bola matanya menatap lekat wajah alex dengan isak tangis.

ia tidak menyangka bahwa alex menuduhnya sedemikian hina.

Alex pung melangkah pergi dari kamar itu dan mengambil sebuah kertas di mobilnya.

Yuni yang terus saja menagis menyesali semua yang terjadi kepadanya, terdiam ketika Melihat Ceo tampan itu kembali kekamar nya dan memberikan sebuah cek kosong kepadanya.

"ini untukmu, isi saja berapa jumlah uang yang kamu mau, Angap saja aku membeli kesuciamu" Alex melempar kertas tersebut kearah yuni

Yuni mendogakkan kepalanya mentapan kedua mata lelaki di hadapanya dengan linagan air mata di wajahnya dan menyobek cek kosong itu.

"aku tidak membutuhkan semua ini, jika kau tidak mau bertangung jawab aku tidak akan membiarkanmu hidup dengan tenang" ucap yuni dengan emosi yang meledak ledak

"Kau fikir aku takut dengan ancaman gadis lemah sepertimu, Aku bisa membeli apa saja yang aku mau termasuk membeli dirimu" Jawab Alex yang mulai menunjukan sifat aslinya

hiks hiks yuni pergi kekamar mandi dan membanting pintunya brakk.

"sial, berani-beraninya gadis itu mengancamku, Dia belum tau aku siapa" Alex pun pergi dari rumah gadis itu dan memacu mobilnya dengan kecepatan tinggi.

"Aaakkhhhh" triak alex memukul stir mobilnya dengan perasaan bercampur aduk.

Ternyata alex pulang kerumahnya, sesampainya di kamar alex mengamuk dan melempar semua benda di sekeliling nya.

Ia sangat tidak terima gadis itu menolak uang nya dan merasa terhina dengan ancama gadis itu.

Tangan alex terlihat mengeluarkan banyak darah, Namun Alex terus saya menonjok dinding kamarnya dengan sekuat tenaga, Ia menyesali pertemuanya dengan gadis itu.

"sial, baru kali ini aku di hinaa oleh seorang wanita" ujar alex teruss melempar pot bunga dengan kencang

* * *

Dikamarnya yuni melangkah keluar dari kamar mandi dengan wajah lesu, tubuh nya masih terasa panas, kepalanya terasa berat dan mengambil ponselnya di meja.

Yuni melihat bebrapa pangilan tak terjawab dari sepupunya bima dan beberapa spam WhatsApp dari pacarnya reno.

ia tidak tau harus berbuat apa, pikirannya sedang kacau hatinya seperti teiris-iris melihat foto reno bersama wanita lain.

"hikss hikss, hidupku sudah hancur, tidak akan ada pria yang sudi menikahi ku" Tangis yuni merasa jijik tidak berharga

Masa depannya seketika terasa suram.

Setelah bebrapa saat berpikir yuni memutuskan ingin pindah dari rumah itu, ia inggin menyendiri dan menenagkan dirinya.

Yuni mulai membereskan semua barangnya setelah semua barang-barang nya tersusun rapi dalam beberapa koper, yuni pun mengantikan pakaiannya denga baju tebal agar udara dinggin tidak masuk ketubuhnya.

Taxi online pesanan nya sudah sampai di depan rumah, yuni pun melangkah keluar menarik kopernya keluar dari rumah yang memberikan ia kenagan yang buruk, dengan tatapan lurus dan mata yang sembab di sertai tetesan air mata di pipinya.

Disepanjang perjalanan yuni menagis melihat kearah luar jendela taxi yang ia kendarai.

* * *

Setelah satu jam, Taxi yang dikendarainya berhenti dan sampai di tempat tujuan.

Kakinya melangkah memasuki sebuah villa peningalan orang tuanya yang sederhana, Matanya menatap Hampa melihat setiap sudut ruangan di depannya mengingat kenangan masa kecilnya bersama orang tuanya.

"hikss hikss, ibu yuni pengen ikut ibu, Yuni sudah tidak sangup menjalani semua ini" tangis yuni terisak-isak

"Maafkan yuni pa, yuni tidak bisa menjadi putri papa yang baik, paa jemput yuni" hiksss hiksss

Yuni terus melangkah masuk ke sebuah kamar mentap hampa dan berbaring lemah memeluk guling, hikss hiksss isak tangisnya

* * *

Setelah bebrapa hari

Terlihat Reno mencari kekasinya yuni, ia datang kerumah pacarnya membawa sebuah buket bunga yang indah namun tidak menemukan yuni, Rumah itu sudah kosong, ia bertanya kepada teman-teman yuni namun mereka juga tidak mengetahui kemana yuni.

"Dia sudah bebrapa hari tidak kekampus, kami sudah mencarinya dan menghubugi nya, tapi tidak ada jawaban" ucap siska

Yuni pergi tanpa meningalkan pesan dan memutuskan kontak kepada semua orang dia butuh waktu untuk menenagkan dirinya,

Reno bertanya-tanya kepada dirinya sendiri dengan kebingungan, apa yang terjadi kepada kekasinya itu, mengapa tiba-tiba hilang begitu saja bagai di telan bumi.

"sayang kamu dimana, mengapa tidak mengabariku, aku hawatir" ucap reno berbicara dengan foto yuni di ponselnya.

Reno tidak menyadari bahwa yuni sudah mengetahui perselingkuhannya, ia terus saja menatap foto gadis itu di ponselnya,

Soelah terluka dengan kepergian yuni.

Sebenarnya Reno sangat mencintai yuni, namun reno berangapan yuni tidak dewasa tingkah yuni yang suka memaksa dan manja dengan hal yang tidak penting, membuat reno bosan tidak memiliki kebebasan menyalurkan hasrat lelakinya.

Sehinga reno menemukan sosok wanita seumuran dengannya dan terjerat cinta terlarang dengan wanita tersebut.