Chereads / Hamil / Chapter 7 - surat perjanjian

Chapter 7 - surat perjanjian

"maksud mu mereka pacaran,? yang bener aja kamu, masa selera reno tante-tante, jauh lebih cantik yuni, mungkin itu tantenya" ucap ayu meledek siska

"Makanya kita liatin aja mereka" jawab siska seriuss

"Yu, mereka mau kemana tu" sambug Siska sambil teruss melirik kearah reno dan wanita dewasa tersebut.

"Ayo, kita ikutin mereka, nanti keburu jauh" sambung siska

"Tapi sis, kita kan baru aja pesan makanan" ucap ayu yang kelaparan

"Titip aja dlu,nanti kita kesini lagi" ucap siska sambil bergegas mengikuti Reno dan wanita itu.

Sementara ayu pergi memberitahu pelayan cafe untuk menyimpan makanan nya dan di titipkan sementara di cafe tersebut.

siska yang masih fokus melihat gerak gerik reno dan wanitanya, segera mencari taxi dan ayu pun segera bergegas menghampiri taxi yang di kendarai siska, mereka diam-diam mengikuti mobil yang di kendarai reno dan wanitanya dari kejauhan.

supaya reno dan wanita tersebut tidak mengetahui bahwa mereka sedang di ikuti secara diam-diam.

"sis, Kayak gak ada kerjaan aja sih, ngikutin reno sampe segini nya, tujuan kita kesini kan mau nemuin yuni, bukan mata-matain reno" ucap ayu kesal dengan sikap siska yang kepo dengan urusan reno yang mungkin saja itu rekan kerjanya pikir ayu.

"sabar dikit bisa gak sih, ikutin aja dulu, aku pengen tau siapa wanita itu, mereka kayak akrab banget dan pegangan tangan, Kamu gak merasa aneh emangnya" jelas siska

"aku kelaparan tau, Niat pengen cari makan sambil jalan-jalan, eh malam jadi mata-mata si reno" balas ayu

"Tuh liat,apa ku bilang, mereka pasti ada sesuatu, masa malam-malam begini masuk ke hotel sama wanita yang udah kayak tante-tante" ujar siska sambil membuka pintu taxi tersebut

"yu, ayo turun, kita harus pergokin reno sama wanita itu" perintah siska mengajak ayu kelaur dari mobil dan mengikuti reno dari kejauhan

"Yaudah ayo, kamu duluan gih, nanti keburu hilang reno nya, aku bayar taxi bentar" jawab ayu

Siska dengan berhati-hati melihat reno dan wanitanya terus melangkah memasuki sebuah kamar dengan penuh canda tawa, sesekali reno mencubit ringan pipi wanita tersebut.

Membuat ayu dan Siska semakin penasaran ada hubugan apa di antara mereka berdua.

"tuh kan, mereka sekamar berdua, gak mungkin bangetkan reno tidur bareng tantenya di hotel" jelas siska meyakinkan ayu

"iya, gak nyangka banget loo reno bisa kayak gitu di belakang yuni, kurang apa coba udah pinter, baik, cantik" upat ayu kepada reno yang tega bermain cinta di belakang yuni sahabat nya.

"Sejak awal aku udh curiga, ternayat benar dugaan aku, untung aku sempat mengambil beberapa foto mereka dan wajah tante-tante itu, supaya kita punya bukti" ucap siska sambil melihat beberapa fto hang ia ambil secara diam-diam.

"Sekarang kamu mau ngapain, nyamperin mereka ke dalam atau gimana" tanya ayu

"ogah banget nyamperin reno sama tante itu di dalam, emangnya kita pacarnya reno, sampe segitunya, itu sama aja kita cari ribut,

kita tunggu aja saat yang tepat, baru kita samperin" jelas siska

Siska dan ayu pun beranjak pergi meningalkan hotel tersebut dan kembali ke cafe untuk mengambil makanan yang sudah mereka pesan.

Dan kembali kepenginapan mereka untuk beristirahat.

* * *

Sementara itu di sisi lain terlihat yuni yang di bantu bima membereskan barang-barangnya, yuni sudah di bolehkan pulang oleh dokter, kondisinya sudah membaik dan luka di tangannya juga tidak terlalu terasa sakit lagi.

"Bim, makasih ya, kamu udah banyak bantu aku dan jagain aku selama aku disini" ucap yuni sambil memasuki kendaraan yang mereka tumpangi

"kamu tidak perlu berterimakasih yun, kita saudara sudah tanggung jawabku menjagamu" jawab bima

"Sekarang kamu tidak perlu memikirkan hal-hal buruk dan jangan terlalu stress, ingat itu" sambung bima sambil menunjukan kearah perut datar yuni

"siap 86 hihihi" ledek yuni

"gitu dong, ketawa, jagan nangis mulu" ucap bima sambil mengambil ponsel di sakunya yang bebunyi dan mengangkatnya

"tutupkan saja mulutnya, tunggu aku pulang, sebentar lagi sampai" jawab bima sambil menyimpan kembali ponselnya

"telpon dari siapa bim" tanya yuni yang penasaran melihat raut wajah bima seketika berubah menjadi sangar

"dari orang suruhanku, aku menyekap lelaki itu di gudang belakang villamu" jelas bima kepada yuni

"Aku akan membuatnya bertangung jawab atas perbuatanya kepadamu" sambung bima

"Apa itu tidak terlalu berlebihan bim, bagaimana kalau dia semakin membenciku karena perlakuanmu kepadanya" ujar yuni ragu

"tenanglah yun, percakan saja semuanya kepadaku" ujar bima

sesampainya di villa yuni segera menuju kamarnya dan memberskan barangnya, setelah selesai berberes yuni berniat ingin melihat alex di gudang, namun langkah nya di hentikan oleh bima.

"Mau kemana" Tanya bima

"Maa, Mau lihat kondisi alex di dalam" ujar yuni menunjuk kearah gudang

"jangan, kamu tidak boleh menemuinya sampai ia mau menikahimu, sekarang istirahat lah di kamarmu" perintah bim

Tanpa berbicara sepatah kata pun yuni berajak pergi menuju kamarnya, sebenarnya yuni sangat kepikiran dengan alex di gudang, Ia takut kalo kakak sepupunya yang memang matan preman itu berbuat yang tidak ia inginkan kepada alex.

"Semoga kak bima gak nyakitin alex" do'a yuni dlam hatinya sambil menarik slimut dan tertidur

* * *

Digudang terlihat bima yang terus saja memaksa alex untuk bertangung jawab dan memberikan selemar kertas untuk alex tanda tangani.

Alex terus saja melakukan perlawanan namun ia tidak bisa berbuat apa-apa dengan sedikit paksaan bima meletakan sebatang pulpen di tangan alex dan menyuruhnya alex tanda tangan.

dengan terpaksa alex mengerakan tangannya yang gemetar karena rasa sakit oleh perbuatan bima dan orang bayarannya, dan menanda tangani sebuah kertas yang bima berikan.

"Bagus sekarang kau tidak bisa lari dari tangung jawabmu" ucap bima sambil melihat kertas yang di tanda tangani oleh laki-laki yang telah menghamili sepupunya.

Mendengar ucapan bima, alex semakin memberontak seperti singa bertubuh besar yang ingin menerkam mangsanya.

"jika kamu berani lari dari tangung jawabmu, aku tidak segan-segan menyobloskan mu ke penjaran, kau pasti tidak mau di penjara buka, apa kata orang-orang di luar sana, seorang lelaki yang kaya dan tampan harus terkurung di balik sel tahanan karena telah merengut kegadisan seorang wanita" ucap bima

"ingat kamu harus menikahi adikku secepatnya, atau aku yang akan mebawa penghulu dan polisi kerumahmu nanti" Sambung bima

"cepat, angkat dia, malam ini juga kita akan mengantarkan dia kerumahnya" perintah bima

"siap bos" ujar orang bayaran bima sambil mengangkat tubuh alex yang tidak bisa berdiri tegak karena seluruh tubuhnya terasa sakit akibat pukulan bima dan orangnya.