Chereads / Hamil / Chapter 6 - Jakarta

Chapter 6 - Jakarta

"oh yaaa, aku lupa mulutmu susah berbicara" sambung bima mengejek alex yang terus memberontak ingin melepaskan dirinya dari ikatan.

"Perkenalkan aku Saudaranya yuni, wanita yang telah kau hancurkan lalu kau tingalkan, kau tentu tau maksudku membawamu kesini" ucap bima yang terus berbicara kepada lelaki yang terikat di hadapanya.

"kau tentu masih mengigat nya bukan, seorang gadis cantik yang hampir mati bunuh diri karena ulah bejatmu" ucap bima semakin mengelurkan amarahnya

"Wanita itu sekarang terbaring lemah di rumah sakit karena ulahmu, aku tidak menyangka lelaki spertimu bisa melakukan hal bejat ini seperti pengecut.

Aku tidak perlu basa-basi lagi kepada lelaki sepertimu, langsung saja tujuanku cuma ingin memberimu pelajaran atas perbuatanmu kepada adik sepupuku" ucap bima sambil memukul muka Alex dengan tangannya.

Dilanjut dengan anak buahnya yang bertubi-tubi memukuli tubuh kekar Ceo tampan itu

* * *

Sementara itu siska dan ayu terus mencari yuni, mereka menghawatirkan nasib yuni yang beasiswanya terancam di cabut, karena pihak kampus Terus menayakan yuni kepada mereka, sudah hampir dua Minggu yuni tidak masuk dan meningalkan sidang proposalnya.

"yu, kite cari makan dlu yuk" ucap siska yang merasa perutnya sudah lapar

"ayo, aku juga haus banget nich, nanti aja kita lanjut cariin si yuni" ucap ayu yang memakirkan mobilnya di sebuah cafe

Siska dan ayu pun masuk kedalam cafe tersebut dan memesan makanan kesukaan mereka.

"sis, kira-kira yuni kemana ya, kok bisa ngilang gitu aja" ucap ayu yang heran karena sahabatnya tiba-tiba meningalkan rumah

"Aku juga gak ngerti kenapa Yuni tidak mau mengabari kita dan mematikan ponselnya, padahal sebelumnya dia gak pernah kayak gini" ucap siska bingun

"Apa mungkin dia pulang ketempat tantenya di jakarta, Mungkin saja ada urusan keluarga atau hal mendadak, kan dia pernah cerita sama kita sejak kecil dia tingal bersama tantenya" sambung siska

"Kalo pulang ketempat tantenya gak mungkin juga sampe matiin ponselnya, kan dia pasti ngabarin kita, masa di lupain kita begitu aja, kayak buang sampah" ucap ayu jutek

"hussss, gak boleh mikir buruk yu, kita udah lama kenal dia, gak mungkin dia kayak gitu sama kita" ucap siska sambil melahap makanan nya

"Dari pada kita cariin gak jelas kemana dia, mendigan kita pergi kesana, pasti dia pulang kesana bawain semua barang-barang nya" sambung siska

"Tapi kita kan gak tau alamatnya di sana" ucap ayu

"Tenang, aku tau kok, waktu awal masuk kuliah aku pernah temani dia kesana untuk minta tanda tangan oom nya sebagai wali, Kan kedua orangtuanya sudah meninggal" ujar siska

"yaudah kalo kamu tau alamat rumah tantenya, gimana kalo nanti sore kita terbang kejakarta," ucap ayu enteng

"Boleh juga tuh, makin cepat kita temuin yuni, makin bagus, terus kita bawa yuni kekampus dan kita tidak di tanyain lagi sama dosen itu terus-menerus" ujar siska

"iya tuh benar banget, biar yuni langsung yang nemuin dosennya dan selesain semua tugas yang tertingal" ucap ayu merasa lega karena telah nemuin titik tujuannya untuk menemui sahabatnya yuni.

* * *

Di sisi lain.

Alex terus melakukan perlawanan dengan berusha ingin melepaskan tali yang mengikat tubuhnya, Namun semua itu sia-sia, lilitan tali itu terlalu kuat membelit tubuhnya.

"Aku akan melepaskanmu" ucap bima menghampiri alex

"tapi dengan satu syarat" sambung bima sambil melepaskan sapu tangan yang mengikat mulut alex

"puuuhhh, aww sial beraninya kau melakukan ini kepadaku, kalian belum tau siapa aku" ucap alex menyombongkan dirinya

"hahaha, aku tidak perlu tau siapa dirimu tuan bertubuh besar, saat kau berani menyakiti saudaraku makan kau sudah berani bermain api denganku" ucap bima sambil tertawa

"Aku tidak melakukannya jika wanita itu tidak" ucap alex terputus

"aku tidak butuh alasanmu, saat ini aku mau kamu bertangung jawab dan menikahi adikku, jika kau tidak mau betangung jawab aku tidak segan-segan mengantarkan mu ke neraka, brrrukk" ujar bima sambil melayangkan baku tumbuknya ke wajah alex

"ciiihhhh, Aku tidak takut dengan ancamanmu" ucap alex menolak tawaran bima

"brukk, brukk, Rasakan ini, aku tidak akan membebasaknmu sampai kau mau menikahi adikku" ucap bima yang terus saja memukul alex.

Tubuh Alex sudah tidak berdaya lagi, ia merasa sakit di seluruh tubuhnya, seketika alex terpejam dan pingsan.

* * *

sorenya.

terlihat siska dan ayu sudah tiba di bandara tempat tujuan nya, Mereka masuk dalam sebuah taxi dan menuju kesebuah hotel, mereka akan meginap beberapa hari di hotel tersebut sampai mereka menemui sahabatnya yuni.

"Perjalanan yang cukup melelahkan" ucap ayu sambil merebahkan dirinya di atas kasur

"Akhirnya kita akan bertemu dengannya disini" ujar siska sambil membereskan isi kopernya.

"Ayo lah yu, jagan buang-buang waktu lagi, kita harus segera menemui yuni" sambung siska

"Apa kau bercanda, kau mau langsung pergi kerumah tantenya yuni sekarang, Setidaknya kita bisa kesana besok pagi" ucap ayu

"malam ini aku mau kita jalan-jalan keluar mencari makanan dan menikmati keindahan kota jakarta di malam hari, sambil menghilang lelah karena beberapa Minggu ini kita sibuk dengan tugas kuliah dan mencari yuni" sambung ayu sambil membereskan isi kopernya

"Yasudah kalo begitu, aku akan bersiap-siap" ucap siska sambil melangkah pergi

"hei kau mau kemana" tanya ayu

"Aku mau menyegarkan diri" ucap siska msuk ke kamar mandi

Beberapa jam kemudian.

selesai berberes-beres mereka keluar dari kamarnya dan pergi keliling mencari makan sambil menikmati keindahan malam di jakarta.

Saat masuk kesebuah cafe mata Siska sekilas melihat sosok lelaki yang mereka kenali yang sedang asyik makan dan mengobrol dengan seorang wanita dengan sangat akrab dan romantis.

Siska sengaja mengajak ayu duduk di kursi yang menyudut dan terpencil, ia sengaja berlindung dari lelaki itu, supaya lelaki itu tidak melihat dia dan ayu.

siska sengaja ingin mengintip lelaki itu dengan lebih jelasss.

"sis, ngapain sih, celingak-celinguk liatian apa sih" tanya ayu heran

"tuh, kamu liat bukanya itu reno, ngapain dia disni sama wanita separuh baya itu" tunjuk siska

"iya itu beneran reno, kita samperin yuk" ucap ayu sambil bediri

"Jangan yu, kita liatian aja dulu dari sini, dari tadi aku perhatiin mereka begitu akrab, tuh liat reno mengengam tangan tante-tante itu" ujar siska sambil menahan ayu yang ingin menghampiri Reno

"spertinya mereka memiliki sesuatu hubugan, kita lihat aja dari sini" sambung siska

"maksud mu mereka pacaran,? yang bener aja kamu, masa selera reno tante-tante, jauh lebih cantik yuni, mungkin itu tantenya" ucap ayu meledek siska

"Makanya kita liatin aja mereka" jawab siska seriuss