"Mungkin dia mulai megetahuin kebusukanmu, makanya dia kabur-kaburan begini" sindir bima
"apa maksudmu Ucap"
tuuttt tuuttttt telponya terputus
* * *
Gadis itu mengerakan tagannya perlahan matanya terbuka melihat kearah samping terlihat samar-samar sosok seorang lelaki,
"Siapa dia, bukan kah aku sudah mati apa dia malaikat yang mencabut nyawaku" ucap yuni setengah sadar
Ternyata lelaki itu adalah bima sepupunya.
"Untunglah kau sudah siuman" ujar bima
"Dimana aku, aaww tangan ku terasa sakit sekali" ujar yuni berusaha bagun
"Tenaglah, kau mencoba bunuh diri, untunglah aku cepat menemuimu, kalo tidak kamu bisa kehabisan banyak darah" ujar bima
"Aku menemuimu dalam kondisi pingsan dengan taganmu yang terluka, yun ada apa dengan dirimu, kenapa kamu melakukan hal sebodoh ini, kau tau ini perbuatan yang sangat bodoh" sambung bima
"Mengapa kau tak membiarkan aku mati, bim aku sudah tidak sangup lagi hidup di dunia ini" ujar yuni sambil menagis
"Sudahlah lupakan lelaki itu, kau tau dia mencarimu dan menelponku, dia bilang kamu mingat dari rumah itu, makanya aku kesini, karena aku tau kau pasti kevilla ini"
"Jagan biarkan tubuhmu tersakiti oleh laki-laki hidung belang itu, lupakan dia jangan lukai tubuhmu seperti ini karena ulahnya" ujar bima yang menyangka sepupunya itu mencoba bunuh diri karena di selingkuhi Reno
"hikss hikss Aku sudah merelakan lelaki itu bim" tangis yuni ketika mengigat foto yang di kirim bima kepadanya waktu itu.
"Lantas kenapa kamu sampai mau bunuh diri seperti ini" Tanya bima pelik
"Tidak bim, aku hanya khilaf" ucap yuni yang masih menyembunyikan kehamilanya kepada bima
"Yun, aku saudaramu aku mengangapmu sudah seperti adik kandungku sendiri, jagan membohogiku yun, aku bisa merasakan kau berbohong kepadaku, ceritakan saja padaku, aku bisa membantumu" ujar bima meyakinkan yuni
"hikkss hiksss, aku tidak tau harus memulainya dari mana bim" Tangis yuni pecah
" sudah jangan terlalu menagis, tenangkan dirimu, kau bisa menceritakan nya nanti setelah kondisimu membaik" sambung bima
" Terimakasih bim" ucap yuni
* * *
"Bim" Pangil yuni
"ada apa yun, apa kau membutuhkan sesuatu, katakan" ucap bima menghampiri Yuni yang masih berbaring lemah
"Bim, sebenarnya ada yang ingin ku ceritakan kepadamu" ucap yuni
"apa yun, katakan saja aku akan mendengarkan nya" ucap bima penasaran
"berjanjilah bim, kau tidak akan merahasiakan nya" ucap yuni ragu
"iya yun,aku berjanji tidak akan menceritakannya kepada siapapun" ucap bima meyakinkan yuni
" Aku hamil bim" Hiksss hikss hiksss tangis yuni
" Aku putus asa, aku merasa hidupku sudah tidak ada artinya lagi, hidupku sudah hancur bim" sambung yuni
"Siapa yang menghamilimu yun, apakah lelaki brengsek itu yang melakukannya, aku akan buat perhitugan kepadanya" ucap bima dengan nafas berat
"bukan dia bim, dia bahkan tidak mengetahui apa-apa soal kehamilan ini" ucap yuni
"Lantas siap lelaki yang menghamilimu, katakan padaku yun, aku pasti akan menemui lelaki itu, dia harus bertangung jawab atas perbuatanya" ucap bima
"Dia lelaki yang baru aku kenali bim, aku juga tidak terlalu mengenalinya, Malam itu dia mengajakku diner, kesebuah tempat yang sangat indah, Dan aku pergi bersamanya.
Saat sedang makan badanku terasa dinggin dan lemah, dia membawaku kerumah sakit dan mengantarkanku pulang, dia merawatku dengan sangat baik Tetapi saat aku sedang tidak sadarkan diri, dia melakukan hal bejat itu kepdaku Hiksss hikss" Tangis yuni kembali pecah
"Bim aku mau dia bertangung jawab atas kehamiln ini, aku sudah berusaha mncarinya dan menemuinya, Namu dia tidak mau bertangung jawab dia malah menyuruhku mengugurkan janin yang ada di dalam rahimku, Aku tidak mau melakukan dosa itu bim, Janin di rahimku ini tidak bersalah bim, walau bagaimana pun aku merasa sayang kepada janin ini, Namun seketika keputusasaan itu datang aku merasa tidak sangup lagi hidup sendirian atas beban derita ini makanya aku mau bunuh diri" ujar yuni menceritakan apa yang ia rasakan
"yun tenang lah, kamu tidak sendirian yun aku masih punya aku, kamu bisa menceritakan nya kepadaku terlebih dahulu aku pasti akan membantumu, jangan bertindak konyol seperti ini yun, ini buka jalan penyelesaian nya" ucap bima menenagkan yuni
"Aku akan mencari lelaki itu, aku akan membuatnya berlutut memohon Maaf di hadapanmu, Berikan alamatnya kepadaku, Akan ku buat dia menyesal karena telah mempermaikan harga diri saudaraku" ucap bima mengepalkan tangan nya
"hiks hiks, Terimakasih bim, maaf aku selalu merepotkanmu bim, Tanpamu mungkin saja aku mati kehabisan darah di villa" ucap yuni menyesali perbuatanya yang mencoba bunuh diri.
"Jangan berbicara seperti orang asing yun, aku saudara lelakimu, Sudah seharusnya aku melakukanya" ucap bima dengan tatapan sombong
* * *
Malam itu bima mulai melakukan misinya, Ia pergi kerumah lelaki yang telah merusak hidup sepupunya, Bima mengajak beberapa orang bayarannya.
ia mulai menyelinap di rumah mewah milik Ceo tampan itu saat semua mulai terlelap tidur.
Dengan sangat berhati-hati mereka menyusuri setiap sudut ruagan di dalam ruamh it, Mencari sosok lelaki yang ia cari.
Bima dan orang bayarannya agak kesulitan mencari kamar tempat tidur lelaki yang ia incar, karena rumah itu terdapat 3 lantai dan banyak ruagan yang harus ia telusuri dengan hati-hati.
Setelah Menaiki anak tangga menuju lantai dua, Mata bima langsung tertuju kepada sebuah pintu kamar yang sangat Elegan dan khusus, Bima meyakinkan langkah nya menuju pintu itu dangan sangat lembut bima berusha membuka pintunya.
Klekkkk
"Yes pintunya terbuka" Bima membuka pintu tersebut dan membukanya melihat isi setiap sudut ruagan itu, Tampak sesosok yang sedang berbaring di sebuah ranjang yang berukuran besar dan terlihat elegan.
"itu pasti lelaki itu, kena kau, sekarang kau tidak bisa lari dariku" ucap bima dalam hatinya.
Bimapun mengode orang bayaranya agar mereka mendekap lelaki itu.
Ketika anak buah bima inggin mendekap dengan sebuah sapu tangan kecil mendarat di hidung alex, Tiba-tiba ia tebagun dan membuka kedua bola matanya dan ingin melakukan perlawanan, dengan sigap alex memukul bahu alex dengan tangannya seketika alex terbaring pingsan.
Misinya untuk menculik lelaki itupun berhasil, Bima membawa lelaki itu kesebuah villa milik orang tua yuni, ia menyekap alex di gudang villa tersebut, Kaki tangan alex di ikat dan mulutnya di ikat dengan sapu tangan.
* * *
siangnya alex terbagun dari pingsan ia merasa sekujur tubuhnya kaku tidak bisa di gerakkan, mulut nya tidak bisa berbicara, alex terus melakukan perlawanan pada tubuhnya yang kaku karena terikan dengan kencang.
"Akhir nya kau bagun juga, bicaralah apa yang inggin kau katakan" ucap bima menatap alex
"oh yaaa, aku lupa mulutmu susah berbicara" sambung bima mengejek alex yang terus memberontak ingin melepaskan dirinya dari ikatan.
"Perkenalkan aku Saudaranya yuni, wanita yang telah kau hancurkan lalu kau tingalkan, kau tentu tau maksudku membawamu kesini" ucap bima yang terus berbicara kepada lelaki yang terikat di hadapanya.