Chereads / Rahasia Kotorku Akankah Terbuka Karena Kehamilan Ini / Chapter 13 - POV Anton : Rahasia Perselingkuhan Anton dengan Findy

Chapter 13 - POV Anton : Rahasia Perselingkuhan Anton dengan Findy

Aku dan Findy berbaring sembari berpelukan setelah hampir tiga jam bersetubuh denganku, teman satu paniteraannya di bagian kulit dan kelamin.

Kami sama- sama berkali- kali meraih klimaks dalam permainan ranjang panas kami itu aku mendapat klimaks hingga 3 kali, sedangkan Findy mendapatkan 10 kali klimaks dariku.

Aku berpacaran dengannya sejak 5 bulan lalu, awalnya kami hanya teman biasa, namun karena aku selalu satu putaran kepaniteraan bersamanya sejak 9 bulan lalu, akhirnya dari keseringan bersama terpeciklah rasa suka diantara kami.

Selain satu kepaniteraan, Findy juga selalu kuantar jemput karena kebetulan kostannya searah dengan perjalanku ke rumah sakit dari kostanku, sehingga ia sering ikut menumpang denganku. Apalagi sejak 8 bulan lalu kami tergabung dalam 1 kelompok disaat rotasi stase ilmu Bedah sehingga kami selalu kena shift jaga bersama- sama, sering bergadang bersama akhirnya aku dan dia sering saling berbagi curhat mengenai kehidupan pribadi masing- masing.

Findy sering cerita bahwa dia suka dengan salah satu teman segengku namun sepertinya cintanya bertolak sebelah tangan. Findy adalah perempuan dari suku tionghoa, papanya bermarga Tan sedangkan mamanya bermarga Go, dengan ukuran tinggi 163 senti dan berat badan hanya 40 kilo, ia mempunyai fisik yang mungil. Walau payudaranya kecil begitupun bokongnya namun wajahnya sangat cantik mirip Momo Twice, salah satu penyanyi kpop yang aku suka. Namun tubuh mungilnya yang kurus itu membuatnya sangar cocok menggunakan pakaian ala korea.

Karena sering curhat mengenai Erik Kho, sahabatku segengku, yang dingin sekali tidak ada jawaban atas sinyal yang dia berikan, dia yang kebetulan sering bersamaku dalam kepaniteraan dan tahu tentang aku dan Erik yang satu geng, jadi ia sering bertanya padaku mengenai segala sesuatu tentang Erik.

Aku awalnya biasanya aja, namun karena aku sedang bosan dan saat hubunganku dengan pacarku Cindy sedikit ada pertengkaran, akhirnya aku beberapa kali berbincang tentang pacarku, Cindy, dengan Findy mengenai kekesalan aku terhadap Cindy karena sering menanggapi kebaikan hati cowok- cowok disekitarnya sehingga sering membuatku panas. Walau aku sering berselingkuh dibelakang Cindy dengan banyak gadis baik gadis- gadis dari kalangan kampus maupun wanita bayaran, meskipun Cindy maupun Findy tidak tahu hal itu, namun egoku mengharuskan Cindy sebagai pacar harus setia kepadaku, dan tidak usah menanggapi perhatian dan hadiah- hadiah yang diberikan oleh teman laki- lakinya yang katanya hanya sebatas teman. Aku tahu, secara realistis, wajar Cindy sebagai perempuan cantik mempunyai banyak penggemar dan selama ia setia harusnya tidak apa- apa, namun karena egoku dan rasa cemburuku aku sering mempermasalahkan hal itu.

Findy lebih cenderung setuju dengan aku, ia mengatakan sebagai wanita yang beruntung mempunyai pacar seperti aku, harusnya ia tidak usah menanggapi perhatian cowok- cowok selainku. Bahkan Findy berkata, andai dia yang berpacaran denganku, maka ia akan menutup diri dari pergaulan dengan lelaki lain selain denganku. Jujur dari situlah awal mula aku menjadi tertarik dengannya namun aku masih merasa Findy lebih tertarik kepada Erik sehingga aku tidak mengejarnya.

Apalagi karena mendapatkan pelayanan ranjang dari Cindy, membuatku lama- lama bosan dengan tubuhnya, walau selingkuhanku kalah jauh secara fisik dan kecantikan darinya, mungkin karena aku seorang playboy aku jadi gampang bosanan dan suka dengan berganti- ganti wanita.

Apalagi kelamin Cindy termasuk longgar dan tidak sesempit dibanding kelamin selingkuhan- selingkuhanku yang berselingkuh secara gratisan. Bahkan Cindy kelaminnya sama longgarnya dengan perempuan- perempuan yang aku sewa saat lagi bosan atau saat aku pesta 'orgy' seks bersama teman segeng ku dengan belasan 'ladies escort' yang kami sewa.

Walau aku tahu, kelamin wanita itu elastis dan tidak semerta- merta longgar karena sering dipakai dari buku kedokteran yang aku baca namun dari pengalamanku yang biasa berganti pasangan dengan wanita bayaran, aku perhatikan antara kelamin perempuan selingkuhanku yang hanya berhubungan dengan kekasihnya saja dibandingkan wanita bayaran dan sering gonta-ganti pasangan akan lebih ketat dan sempit kelamin perempuan selingkuhanku dibanding milik para wanita bayaran.

Aku sadar aku adalah pacar kesekian dari Cindy, dan Cindy aktif berhubungan dengan 4 mantannya saat masih menjalin hubungan pacaran dengan mereka, apalagi dua pacar terakhirya adalah orang asing atau biasa disebut 'bule' yang pedang tumpulnya menurut bacaan di artikel yang aku baca dan pengakuan Cindy 2 kali lipat lebih besar dari punyaku. Sebenarnya pengakuan Cindy masuk diakal buatku, namun mungkin alasanku cemburuku sebenarnya hanya sebatas ego dan karena aku bosan dengan permainan kami di ranjang karena aku terbiasa gonta ganti pasangan, walau itu aku baru sadari setelah kelak ketahuan selingkuh dengan Findy dimasa depan.

"Sayang.. Kamu sayang aku ga?" tanya Findy sembari mengelus- elus pipiku saat aku berbaring disampingnya setelah persetubuhanku selama 3 jam lebih bersamanya.

"Tentu aku sayang banget sama kamu.. Kenapa kamu tanyakan itu?" tanyaku kepadanya.

"Kalau kamu sayang sama aku, kenapa kita berpacaran sembunyi- sembunyi, dan kenapa kamu masih menjalin hubungan juga dengan Cindy" tanyanya polos walau sebenarnya ia tahu alasan dan jawaban sebenarnya dari pertanyaannya itu.

Aku tersenyum, mencium keningnya lalu berkata "Kamu kan tahu orangtuamu masih berpandangan kolot dan ga setuju kamu menjalin hubungan dengan laki- laki berbeda suku serta agama. Dan alasan aku masih berpacaran dengan Cindy tentu agar aku bisa menutupi hubungan kita"

"Iya sayang.. Tapi.. aku merasa bersalah dengan Cindy.. Aku cinta kamu.. Tapi aku sayang kedua orangtuaku.. Mereka pasti sedih kalau tahu aku sudah memberikan kesucianku kepadamu sebelum melalui ikatan pernikahan.. Aku bingung mesti bagaimana sayangku.." ujar Findy yang masih merasa tidak enak karena menjadi selingkuhanku dibelakang Cindy yang sebenarnya belum pernah ia jumpai secara langsung dan hanya lewat ceritaku serta menceritakan kegalauannya mengenai orangtuanya yang mungkin sedih dan juga marah kalau tahu anak semata wayangnya sudah tidak perawan lagi padahal keluarga Findy masih sangat menjaga dan menjunjung tinggi kesakralan hubungan badan yang hanya boleh dilakukan setelah menikah.

"Sabar ya sayang.. Pasti ada jalan.. Biarkan cinta yang menuntun kita ya.." ujarku memberi kata- kata gombal untuk menenangkannya, apalagi Findy termasuk perempuan yang sangat memuja- muja cinta diatas segalanya.

"Iya sayang.." ujarnya sembari memeluk erat tubuhku hingga tertidur.

Aku jadi teringat awal mula kenapa Findy bisa menjadi selingkuhanku. Bermula dari Erik yang merasa kesal dengan Findy yang terus mengejar memberi perhatian kepadanya. Erik memang tipe pria yang tidak suka dikejar wanita walau wajahnya mirip Tae Hyung menurut perempuan- perempuan yang nge-fans dengannya.

Saat itu kami sedang berkumpul di villa Bima di puncak, dia salah satu anggota gengku, kami berkumpul untuk merayakan ulangtahunnya dengan minum- minuman keras dan mengundang teman- teman perempuan- perempuan yang 'bisa dipakai' untuk memeriahkan acara.

Jam pesta mulai jam 9 malam, tapi aku, Bima dan Erik sudah ada sejak jam 5 sore. Kebetulan sabtu itu aku sedang tidak ada jadwal jaga, sehingga aku bisa sampai lebih dahulu bersama Erik ke villa Bima.

"Bro.. Kesel gue ma temen lu si Findy.." ujar Erik kepadaku membuka pembicaraan sembari makan kacang ditemani bir kalengan dingin.

"Kenapa lagi bro.. Kan Findy cantik juga bro.. Hahahaha.." Ujarku kepadanya..

"Ahhh.. Apanya yang cantik.. Cuma putih doang.. Semua suku gue mah pasti putih bro.. Mana badannya ga berbentuk gitu.. Lu pada kan tau bray.. Gue suka yang tobrut dan big butt lah" ujar Erik sambil meneguk bir kaleng ditangannya.

"Hahaha.. Tapi kan lumayan bro.. Masi perawan tingting tu anak?" ujarku memberitahu kalau Findy masih perawan.

"Serius lu?" tanya Erik mulai tertarik mendengar bahwa Findy perawan.

"Yoa.. Lumayan kan merawanin anak orang.. Belom pernah kan lu? Hahahaha.." ujarku meledek Erik.

"Hahaha.. Kalau masalah merawanin anak orang lu mah subes* lah.. Gue kenal dunia perlendiran pun karena ajaran lu.. Ya ga Bim.. Hahaha.." ujar Erik balas meledekku sembari minta dukungan Bima.

*Subes adalah suhu besar

"Hahaha.. Iya.. Emang dia guru kita" Bima membenarkan pernyataan Erik