Chereads / Rahasia Kotorku Akankah Terbuka Karena Kehamilan Ini / Chapter 16 - POV Erik: Awal mula terjadi hubungan Anton dengan Findy 2

Chapter 16 - POV Erik: Awal mula terjadi hubungan Anton dengan Findy 2

"Erik.." Sapa Findy kepadaku sembari memegang kotak makanan dengan kedua tangannya.

"Iya Fin.. Ada apa?" tanyaku yang berusaha ramah kali ini, demi mendapat keperawanannya sesuai arahan Anton sebelumnya, walau biasanya aku bersikap acuh setiap Findy menyapaku.

"Ini, aku membuat dimsum, kamu mau coba?" tanya Findy menawarkan dimsum kepadaku.

"Wah, kok kamu tahu aku suka dimsum.. Tau darimana?" ujarku berpura- pura senang dengan makanan yang ditawarkan.

Findy hanya tersenyum malu, namun dari matanya menunjukan keterkejutan karena baru kali ini aku ramah kepadanya, sekilas aku melihat Findy melirik ke arah Anton yang berdiri tidak jauh didekat kami, dan menunduk sebentar ke arahnya tanda ia berterimakasih kepada Anton. Sebenarnya aku tahu kalau Findy membuat dimsum karena arahan Anton, tapi aku pura-pura tidak tahu dan pura- pura senang ia memasak dimsum untukku.

"Boleh aku makan semuanya?" tanyaku kepada Findy.

"Hahh.. Boleh.. boleh.. Ini semua memang aku spesial buatkan khusus untukmu.." ujar Findy setelah sebelumnya terkejut dengan reaksiku yang berbeda dari biasanya yang cenderung acuh kepadanya.

"Makasi ya cantik" ujarku lalu mencoba satu dimsum yang dibikinnya, dan benar kata Anton, masakan Findy memang sangat lezat, aku menyesal selama ini menolak makanan yang diberikannya walau aku tidak suka dengan tipe wanita yang mengejar pria.

Aku memakan dengan lahap semua dimsum yang ada dikotak makan yang diberikan Findy kepadaku ga sampai 5 menit saking enaknya. Findy yang berdiri didepanku memandangku dengan takjub dan penuh kebahagaiaan yang terpancar dimatanya, mungkin ia berpikir, akhirnya pria yang dia sukai akhirnya memberi respon kepada perhatian yang dia berikan.

Setelah jam waktu istirahat berakhir, kami semua berpisah sesuai tim yang dibagi sejak awal, aku bersama Deri dan Billy mengikuti dokter bedah plastik. Sedangkan Findy bersama Anton dan Rini mengikuti dokter bedah syaraf dan mengelilingi pasien seluruh pasien bedah syaraf di ruangan rawat inap.

‐-------

Hari-hari berikutnya selepas laporan pagi bedah rutin aku melakukan hal yang sama seperti hari senin, yakni menerima makanan pemberian yang diberikan oleh Findy sesuai arahan Anton. Dan aku akui memang makanan- makanan yang dibuat oleh Findy semuanya sangat lezat.

Setelah 3 hari berturut-turut melakukan saran Anton untuk menerima makanan pemberian Findy, akhirnya aku masuk ke tahap selanjutnya yaitu mengajaknya kencan. Rabu sore selepas aku melepas penat dengan berendam di bathtub di apartemenku, aku menelepon Findy.

"Halo.." sapa Findy dengan suara imutnya.

"Halo Findy.. Ini Erik" ujarku kepada Findy.

"Erik? Erik siapa?" tanya Findy polos.

"Erik Kho.. Masa kamu ga kenal aku.." ujarku menjawab pertanyaan anehnya.

"Erik Kho yang sedang stase bareng aku di bedah? Ah masa? Ini siapa si, bercandanya kelewatan deh iiihhh.." ujar Findy ga percaya kalau aku meneleponnya dan malah berpikir aku orang lain yang mengaku- ngaku sebagai diriku untuk mengerjainya.

"Bentar.." ujarku sembari merubah whatsapp call ku menjadi mode video call.

"Hhhhaaaahh.. Erikkkk.. Aaaada... Aaa.. Paa.. Kokkk tumben nnneeelepon aaaa.. ku.." ujar Findy dengan gugup saat melihat wajahku di video call.

"Ngga apa- apa. Emang aku ga boleh nelepon kamu?" tanyaku padanya.

"Bbbo.. bboleh lah.. Masa ga boleh" ujar Findy mulai tenang kembali.

"Kamu lagi ngapain Fin?" tanyaku berbasa basi.

"Lagi santai aja Rik" ujar Findy menjawab singkat.

"Oh iya.. Aku denger dari Anton kamu suka film animasi ya?" ujarku pada Findy langsung ke inti masalah.

"Iiihh Si Anton.. Kok ngebocorin hal ini si.. Malu- maluin banget.. Iya Erik.. Kenapa emangnya?" tanya Findy yang panik aku tahu dia suka film kartun jepang dari Anton

"Kebetulan, di bioskop sedang ada festival film anime.. Kamu mau ga nonton sama aku malam minggu besok?" ujarku kepadanya.

"Aku mau!!!" ujar Findy sembari loncat kegirangan lupa diri saat aku mengajaknya nonton bioskop "Tapi sama siapa aja Rik?"

"Berdua aja.." ujarku kepadanya.

"Yesss.." ujar Findy spontan saat mengetahui aku mengajak dia nonton berdua "Eh.. Maksudku aku mau Rik" ujar Findy menyadari kekonyolannya.

"Ok Fin.. Ya udah aku cuma mau ngomong itu.. See you tomorrow.. Bye" ujarku menutup pembicaraan.

"Bye Rik" ujar Findy.

‐-------

Malam minggu, akhirnya aku menonton berdua bersama Findy, sebetulnya agak membosankan karena aku tidak terlalu suka nonton bioskop, tapi demi mendapatkan keperawanan seorang gadis aku rela melakukan hal yang aku tidak suka. Untungnya strategi yang Anton ajarkan berhasil, aku untuk pertama kalinya kencan tanpa mengeluarkan sepeser uang sedikitpun karena dibayari Findy setelah aku berpura- pura ketinggalan dompet yang sebenarnya aku simpen di bawah jok mobil.

‐-------

Minggu pagi, aku tiba-tiba libido meningkat saat aku bangun tidur, aku jadi ingat dengan Anggi, salah satu teman dekat Findy yang masih menjadi friend with benefit denganku. Aku lalu bergegas ke kostannya yang tidak jauh dari apartemenku setelah sebelumnya menanyakan dia ada dikostannya atau tidak karena aku ingin melakukan 'morning sex' dengannya.

Sesampai dikostnya aku langsung mengetuk-ngetuk pintu kamarnya.

"Anggi.. Anggi.." ujarku mengetuk berkali- kali pintu kamarnya.

"Masuk aja Rik, aku lagi mandi, ga dikunci kamarnya" teriak Anggi dari dalam kamar mandi yang terletak didalam kamar tidurnya.

Mendengar itu, aku segera masuk ke kamar kostannya, setelah aku menutup pintunya tanpa mengunci pintu, aku membuka baju kaus putihku dan celana pendek serta celana dalamku lalu mengeraskan volume musik dari speaker bluetooth yang sebelumnya sudah dinyalakan Anggi namun suaranya hanya sayup- sayup terdengar setelah itu bergegas masuk ke kamar mandi untuk menemani Anggi mandi.

"Hai cantik.." sapaku saat membuka pintu kamar mandi dan melihat Anggi sedang membilas tubuhnya yang sudah penuh sabun.

"Hai ganteng.. Udah ga tahan ya? Sampai nyusul gue ke dalam kamar mandi dan memutar keras- keras suara lagu handphone gue" ujar Anggi menggoda aku.

"Iya.. Lagi birahi tinggi ni.." ujarku sembari memeluk tubuh Anggi lalu kami berciuman hangat.

Sluuurrrp.. Sluurrrpp.. Sluuuuurrrrp.. Sluurrrppp.. hisapan rakus aku ke kedua payudara besar milik Anggi.

"Aaahhhhh.. Sssh.. Aaakh.. " desah Anggi kenikmatan saat aku menghisap dan menyedot puting payudaranya dengan penuh nafsu.

"Eunggh.. Sssh.. Aaakh.. Sayang.. Aku ga tahan.. Aaaahhhh.. Aaahhhh.. Aku pingin merasakan kontolmu sayang.. Aaaahhhh.. Aaahhhh.." racau Anggi yang sepertinya libidonya sudah maksimal.

"Oke.. Yuk balik badan.. Kita doogy" ujarku mengajak Anggi bersetubuh dengan posisi doggy style.

"Aaaahhhh.. Aaahhhh.. Enak sayang.. Kontol kamu emang juara.. Aaaahhhh.. Ahhhh.. Lebih cepat Rik.. Aaaahhhh..." desah Anggi saat torpedoku menggempur gua miliknya.

"Anggi.. Kok mandi pintu kamar mandinya ga ditutup.." tiba- tiba terdengar suara familiar dari arah pintu luar kamar mandi.

"Erikkk!!! Anggii!!! Kaliannnnn!!" pekik Findy yang tiba- tiba masuk ke kamar mandi mengagetkan aku dan Anggi yang sedang asyik masyuk di dalam kamar mandi dibawah siraman shower air hangat.

"Lho.. Findy.. Kok kamu bisa masuk?!" tanya Anggi yang kaget tiba- tiba didepan kamar mandinya ada sosok Findy melihatnya dan aku bersetubuh dengan posisi doggy style.

Findy dengan muka shock terdiam mematung, setelah beberapa menit ia terdiam, air matanya mengalir dengan deras dari kedua mata indahnya setelah sadar cowok yang dia suka sedang bersetubuh dengan teman dekatnya. Setelah itu Findy yang masih tidak menyangka akan melihat kejadian yang tidak terduga ini memutuskan untuk pergi berlari meninggalkan kami berdua dengan hati yang sangat terluka. Kejadian itu berlangsung sangat cepat sehingga baik Aku dan Anggi hanya diam mematung dengan kelamin kami masih menyatu.

"Lo ga kunci kamar ya?" tanya Anggi kepadaku.

"Ngga.." ujarku kepada Anggi tanpa merasa bersalah.

"Lo tau kan Findy suka sama lo?" ujar Anggi lagi bertanya kepadaku.

"Iya.. Terus?" tanyaku bingung.

"Haduh Erik.. Walau lu lagi nafsu ya dikunci kek pintu kamar, untung yang masuk Findy, kalau yang masuk ibu kost bisa abis nasib gue" ujar Anggi menjelaskan akibat aku ga mengunci pintu kamar bisa bikin kekacauan.

"Iya juga ya.. Ya udah bentar ya gue mau wa Anton dulu" ujarku sembari menarik keluar toepedoku dari sumur kenikmatan milik Anggi.

"Gih dah.. Gara- gara lu ga ngunci, jadi Findy bisa masuk ngeliat kita.. Gue jadi hilang birahinya ni" ujar Anggi kesal.

Aku tak terlalu peduli dengan kekesalan Anggi.. Dan menghadapi masalah ini aku bingung harus berbuat apa, maka aku keluar kamar mandi dan mencari handphoneku untuk menelepon orang yang paling jago urusan beginian, yaitu Anton.

Aku menelepon sahabatku Anton, tapi telepon Anton dalam nada sibuk, mungkin dia sedang menelepon Cindy pacarnya. Aku menunggu sekitar 10 menit sembari duduk diranjang Anggi, sedangkan Anggi meneruskan mandinya yang sempat terganggu karena aku mengajaknya berhubungan intim. Setelah sepuluh menit berlalu aku hendak menelepon ulang Anton, namun Anton rupanya lebih dahulu meneleponku.

"Halo bray.. Baru mau gue tele.." ujarku menyapa Anton yang langsung dipotong oleh Anton

"Haduh Erikkkkk.. Kok lu konyol banget si.. What have you done bro!! It's so hilarious bro!!" ujar Anton memotong sapaanku.

"Hahhh.. Maksud lu Ton?" tanyaku bingung dengan maksud perkataan Anton.