Chereads / Rahasia Kotorku Akankah Terbuka Karena Kehamilan Ini / Chapter 15 - POV Erik: Awal mula terjadi hubungan Anton dengan Findy 1

Chapter 15 - POV Erik: Awal mula terjadi hubungan Anton dengan Findy 1

Namaku Erik Kho, aku anak ke tiga dari tiga bersaudara, Kakakku yang pertama William Kho, meninggal saat berusia 4 tahun, sebelum aku dilahirkan, karena terkena penyakit demam berdarah yang sangat berat, sehingga praktis aku belum pernah bertemu apalagi mempunyai memori tentangnya sama sekali, sedangkan kakak keduaku Jeanice Kho yang berusia lebih tua 7 tahun dariku sekarang tinggal bersama suami dan ke tiga anaknya di Singapura.

Ayahku seorang pengusaha hotel di Medan, dia mewarisi sebuah motel kecil yang dibangun oleh kakek dari ayahku yang dikembangkan menjadi hotel mewah bintang 4 setelah ia dipercaya oleh kakekku atau ayahnya untuk mengelola motel turun menurun di keluarga kami. Ayahku adalah anak pertama dari dua bersaudara, adiknya Patricia Kho, yang juga merupakan bibiku, setelah menikah dengan seorang dokter menjadi sangat kaya dan dihormati di daerah Siantar, sedangkan ayahku memilih menetap di kota Tanjungbalai, tempat ia dibesarkan.

Ibuku adalah seorang biduan lokal, dia sering menyanyi dikafe- kafe saat muda, dan karena kecantikannya luar biasa menyebabkan ia dikejar- kejar laki- laki diseluruh pelosok kota. Namun akhirnya pria pilihannya jatuh ke tangan ayahku yang saat itu berusia 30 tahun dan sudah berhasil mengembangkan motel peninggalan keluarganya menjadi hotel bintang dua. Selain karena penghasilannya yang cukup besar karena dikota itu masih bisa dihitung dengan jari jumlah hotel yang ada, ayahku juga memiliki wajah yang tampan, walau usianya lebih tua 13 tahun dari umur ibuku yang saat itu berusia 17 tahun, sehingga wajar kalau ibuku memilih ayahku.

Saat kakakku Jeanice berusia 2 tahun, tepat setahun setelah kakakku William meninggal, ayahku menjadi jarang pulang, dia menyalahkan ibuku yang hanya lulusan sma, tidak becus mengurus anak, sehingga akhirnya menyebabkan kakakku William meninggal karena demam berdarah akibat telat dibawa ke rumahsakit.

Ayahku lebih banyak dihotelnya, dan bermain dengan wanita- wanita penghibur karena William adalah anak yang sangat diharapkan oleh papaku untuk meneruskan marga Kho. Hingga akhirnya saat kakakku, Jeanice, berusia 5 tahun, menikahi seorang perempuan bermarga Ong yang berusia 21 tahun lebih muda dari ayahku, yang sebelumnya adalah wanita penghibur di lokalisasi yang sering dikunjungi ayahku, karena hamil akibat berhubungan intim dengan ayahku.

Akhirnya mereka mempunyai seorang anak perempuan yang cacat, bernama Beatrice Kho, dimana mukanya aneh dan badannya biru apalagi kalau menangis maka ia akan makin biru dan sesak. Warga sekitar bilang kakak tiriku cacat karena ibu tiriku memakai ilmu hitam, tapi setelah aku sekolah di kedokteran aku baru mengetahui kenyataan bahwa kakak tiriku itu mengidap sindrom down dan penyakit jantung bawaan bukan karena hal- hal klenik.

Karena jijik dan kesal mempunyai keturunan cacat dari istri keduanya, ayahku akhirnya memilih kembali ke pelukan ibuku, walau tidak meninggalkan kebiasaan buruknya yang suka bersenang- senang dengan wanita penghibur. Hingga suatu malam ayahku pulang dalam keadaan mabuk dan untuk pertama kali sejak 4.5 tahun pisah ranjang dan mengacuhkan ibuku.

Lucunya dari hubungan intim yang tidak direncanakan itu, ibuku jadi mengandung aku. Dan setelah aku lahir, ayahku lebih banyak dirumah dan meninggalkan kebiasaan jeleknya yang suka 'jajan' diluar karena akhirnya mempunyai anak laki- laki yang sangat didambakannya dan sempat hilang karena almarhum kakakku Wiliam meninggal dan hampir membuat berantakan rumah tangga ayah ibuku.

Setelah aku lahir, akhirnya ayahku memutuskan bercerai dengan istri keduanya, Linda Ong yang saat itu berusia 19 tahun, sedangkan kakak tiriku sendiri yang aku tahu meninggal diusia 15 tahun karena kondisi jantungnya yang sudah mengalami gagal jantung berat akibat penyakit jantung bawaan yang dideritanya sejak dari kandungan. Sejak aku lahir kehidupan berkeluarga kami menjadi harmonis kembali, oleh karena itu aku menjadi kesayangan ayah dan ibuku, disayang ayahku karena aku anak laki-laki yang akan menjaga kelangsungan marga keluarga dan disayang ibuku karena aku dianggap penyelamat keluarga.

Walau aku selalu dimanja dan dipenuhi semua keinginanku, tidak membuatku menjadi anak yang bodoh. Selain karena aku dikaruniai kecerdasan intelektual yang cukup baik dengan iqku mencapai 139, aku juga disekolahkan disekolah swasta terbaik di kotaku sehingga wajar akhirnya aku bisa sekolah di fakultas kedokteran universitas negeri terbaik di Jakarta.

Aku bersama Rizal, sahabatku sejak smp, akhirnya berhasil menjadi mahasiswa kedokteran seperti cita- cita kami. Sebenarnya Rizal tidaklah terlalu pintar, namun dia mungkin merupakan orang paling beruntung di negara ini. Karena dia lulus ujian masuk berkat keberuntungannya, bayangkan dia memilih jawaban dengan cara 'menembak' dan ia meraih skor terbaik ke 5 di ujian masuk fakultas kedokteran tempat aku dan dia menimba ilmu.

Di fakultas kedokteran itulah aku bertemu dengan 3 sahabat baru, Anton, Bima dan Budi. Kami berlima bersama dalam segala kesempatan selama kuliah preklinik 4 tahun hingga kami meraih gelar sarjana kedokteran. Bergaul dengan mereka membuat aku menemukan banyak hal baru, baik dari segi yang positif maupun dari segi yang negatif.

Salah satu pengaruh buruk yang didapat setelah bersahabat dengan 3 sahabat baruku adalah terjerumus dipergaulan bebas. Sebenarnya yang paling berpengaruh menjerumuskan kami ber empat ke arah pergaulan bebas adalah Anton. Manusia psikosis ini diluar terlihat sempurna, pintar, atletis, jago bermain basket, berwajah rupawan, dermawan dan gemar menolong sesama dan sangat setiakawan. Namun dibalik semua topeng kesempurnaannya sahabatku yang satu ini adalah seorang predator kelamin yang sesungguhnya. Dia memerawani hampir puluhan perempuan yang dia kenal, tidak pernah setia dengan satu wanita, dan mudah berubah hati dari suka menjadi dingin oleh karena itu ia mudah mencampakan hati perempuan yang berhubungan dengannya.

Selain itu dia sangat suka mabuk- mabukan, gemar berbohong dan menipu walau lucunya ia selalu jujur kepada kami 4 sahabatnya, serta keanehan terakhir darinya adalah hobinya yang suka membunuh binatang tanpa ada alasan tertentu murni hanya untuk kesenangan, bahkan pernah suatu ketika ia memotong leher kucing piaraannya sendiri karena ia sedang bosan.. Bener- bener laki- laki psikosis.

‐-------

Senin itu selepas kami melakukan pesta gila di malam minggu hingga minggu dini hari dengan 10 gadis yang gemar melakukan hubungan intim secara masal seperti binatang sekaligus merayakan ulang tahun bima di villa pribadinya, aku dan kelima sahabatku kembali menjalankan kuliah praktek sebagai dokter muda.

Aku dan Anton yang kebetulan berada di kepaniteraan yang sama yaitu bedah, seperti biasa menjalani laporan pagi bersama dokter bedah membahas pasien- pasien yang tadi kemarin siang hingga pagi ini masuk ke rumah sakit melalui instalasi gawat darurat. Setelah sejam lebih kami belajar membahas kasus- kasus pasien yang datang, kami diberi waktu setengah jam untuk makan pagi, dan seperti yang disampaikan Anton, Findy datang membawa dimsum buatannya untuk diberikan kepadaku.