Divya kembali mengernyitkan dahinya. "Kalau seperti itu, kenapa kamu ingin meminta bantuan kepada saya, Mas? Memangnya urusannya dengan saya apa?" tanyanya merasa buncah.
"Jadilah pacar bayaranku!" ungkap Raymond sekaligus membuat Divya tercengang.
"A–apa, Pak? Pacar bayaran? Saya tidak salah mendengarnya, 'kan?" Divya merasa sangat terperanjat mendengar ucapan atasannya.
"Tidak, kamu tidak salah mendengarnya. Jadilah pacar bayaranku selama beberapa bulan. Hal ini aku lakukan agar Zeline tidak terus berharap banyak kepada diri ku," urai Raymond dengan melepaskan pandangannya ke arah depan.
"Namun, apa hubungan dengan saya, Mas,? Jika, Zeline mengetahui hubungan kita, hal ini akan semakin memperburuk keadaan. Asumsi burunya mengenai diri saya akan terbukti benar. Hm, saya tidak mau bermasalah dengan wanita itu, Mas." Divya segera meluruskan pandanganya juga.
"Aku akan membayarmu mahal untuk hal ini," cetus Raymond, ia juga ingin menguji Divya.