Kedua insan yang baru saja hadir di depan beranda bandara pun merasa tercengang. Sungguh meledaknya emosi Zeline ketika melihat kebersamaan pujaan hatinya dengan wanita lain. Dengan tatapan sarkas, ia pun mulai berjalan dan memberikan sebuah tamparan kepada Divya. Namun, Raymond segera bertindak untuk mencegah perlakukan kasar kekasihnya.
"Kamu mau apa?" tanya Raymond dengan kedua mata yang sudah melotot melihat Zeline.
Zeline kembali memusatkan pandangannya kepada Raymond. "Aku ingin menghajar wanita tidak malu ini, Mas!"
Raymond dengan kasar langsung menghempaskan tangan Zeline ke sembarang arah. "Jaga ucapanmu itu, Zeline!"
"Waw, selama beberapa hari pergi berdua. Wanita ini sudah berhasil membuat kamu bertekuk lutut, ya!" sentak wanita yang sedang berdiri berlawan dengan Raymond.